"ayah.."kenan bangkit menyalimi gibran"masuk aja yah ardo ada di dalam"
Gibran mengangguk, tanganya membuka pintu"permisi pak"
"masuk pak gibran. Silangkan duduk"
Gibran melihat ardo yang tengah duduk dengan kepala menunduk di sampingnya ada satria, ia tak habis pikir bukanya satria teman dekatnya kenapa bisa terlibat perkelahian sampai berujung masuk kantor polisi
Polisi mulai menceritakan kronologi apa yang terjadi tadi"begitu pak bu"
"maaf pak atas kesalahan anak saya, begini persoalan ini nggak usah di perpanjang gimana caranya anak saya segera keluar dari sini? Dan jangan pernah persoalan ini masuk media sosial! Tutup semua yang memberitakan satria dan ardo saya akan bayar berapapun agar semua ini cepat selesai!"ucap retno ibu satria, bukan tanpa alasan retno berbicara seperti itu retno seorang DPR dan suaminya mempunyai perusahaan terkenal, bisa hancur repurtasinya yang ia jaga selama ini.
Ardo melirik satria lalu tersenyum sinis, tadi satria tidak salah menghina dirinya kalau ia bisanya berlindung di bawah kekuasaan orang tuanya dan sekarang apa? Ibunya memohon agar kasus anaknya tidak di sebar luas karena takut repurtasi mereka hancur tapi ada untungnya juga karena gibran tak usah memohon agar dirinya bebas ya walaupun ia yakin gibran tetap harus mengeluarkan uang yang tidak sedikit setidaknya sekarang ia lebih unggul dari satria.
*____*
Di tempat lain caca menahan tangis melihat ke egoisan orang tuanya tanpa memikirkan perasaanya, ia tak mungkin menangis apalagi meneriaki orang tuanya pasalnya saat ini caca berada di rumah rekan kerja ayahnya. Mungkin caca tadi tidak ikut bersama orang tuanya kejadianya tidak seperti ini.
Caca bukan anak pertama dan bukan anak perempuan satu satunya tapi kenapa orang tuanya dengan lancang ingin menjodohkan dirinya dengan anak rekan kerjanya. Padahal ke dua orang tuanya juga tau kalau dirinya sudah mempunyai pacar.
"gimana caca apakah kamu bersedia?"tanya nurman rekan bisnis septo ayah caca"kenapa dari tadi kamu diam saja?"
"maaf pak sebelumnya tapi saya ingin fokus sekolah dulu dan belum kepikiran soal ini, untuk saat ini saya masih menjaga perasaan laki laki lain"ucap caca berusaha menyamarkan rasa gugup.
"kan bisa tunangan saja, perjodohan itu belum tentu menikah, kita adakan acara pertunangan untuk kalian hanya untuk pengikat satu sama lain. Gimana?"
"tapi kenapa harus saya? Kenapa tidak kak resa kebetulan umur kak galang dan kak resa tidak berpaut begitu jauh"
"ca! kak resakan sudah punya pacar, nggak mungkinkan papa menjodohkanya?"
"ini gimana pak? Katanya caca pasti bakal mau sama anak saya kenapa malah gini, saya kasih waktu satu minggu untuk memikirkan ini semua, saya ingin kalian tidak mengecewakan saya"
"baik pak"
"pertemuan saat ini sampai di sini saja, terima kasih atas waktu kalian"
Septi menjabat tangan nurman"sama sama kami pamit dulu asalamualaikum"
"waalaikum salam"
Kaki jenjang caca melangkah keluar terlebih dahulu tanpa mengeluarkan kata apapun, terserah caca di cap tidak sopan sama rekan bisnis ayahnya caca sudah tidak peduli lagi. Caca membuka pintu mobil dan menutupnya dengan keras.
"sampai kapanpun aku nggak mau di jodohkan dengan rekan bisnis papa"ucap caca setelah septo dan maharani masuk ke dalam mobil.
"ini yang terbaik buat kamu dan galang juga tidak tua tua amat untuk kamu!"
YOU ARE READING
why I'm different
Teen FictionSetiap manusia pasti mempunyai kelebihan dan kekurangan masing masing. Namun sering kali manusia lupa dirinya juga mempunyai kekurangan. Sering kali menghina dan membully seseorang tanpa mengaca apakah dirinya lebih baik dari orang itu----claudia pu...
