7

2.6K 210 16
                                        

Ardi sedang mengerjakan tugas pemberian ardo satu jam yang lalu, ardo memaksa ardi untuk mengerjakan tugas matematika yang jumlahnya tak sedikit ia yakin ini tugas pasti sama ardo timbun beberapa bulan karena bulan depan sudah ujian semester guru guru menyuruh mengumpulkan semua tugas yang belum di kumpulkan sejak pertama kali masuk ajaran baru dan ardo sama sekali belum mengerjakan terlihat jelas LKS ardo kosong belum ada coretan ia heran setiap hari sekolah ardo ngapain aja kenapa LKSnya bisa kosong

Ardi menghembuskan nafas kasar akhirnya ia bisa menyelesaikan tugas ardo, kalau ardo satu jurusan sama ardi gampang tinggal menyalin dari LKSnya tapi sayang ardo ips dan dia ipa itu sebabnya LKSnya berbeda punya ardo lebih tipis dari pada punya nya

Brakk
Pintu terbuka menampilkan ardo membawa beberapa buku dan laptop
"nih kerjain awas aja sampai ada yang salah"ardo melemparkan beberapa buku LKS dan paket

Ardi membulatkan matanya ia di suruh mengerjakan ekonomi padahal ia belum pernah di ajarkan mapel itu dan sosiologi, walau ia belum pernah di ajarkan ia suka membaca buku yang berbaur sosiologi, ardi menuliskan di buku tulinya
"aku belum pernah di ajarkan ekonomi"

"katanya lo pinter, masuk kelas unggulan, nggak masalah dong kalau lo ngerjain ini semua dan harus selesai besok"ardi hanya mengangguk pelan"bagus, sebagai saudara yang baik gue temenin deh di sini"ardo berjalan ke arah kasur king size ardi ia membuka laptopnya untuk bermain game

*_____*

Ardi dan ardo terbangun karena alarm, mereka semalem tidur sekamar karena semalam ardo ke tiduran di kamar ardi karena ia tak tega membangunkanya jadi ia biarkanlah ardo tidur di kamarnya sedangkan dia baru tidur pukul 1 dini hari sebenarnya ia sudah selesai mengerjakan tugas ardo sebelum pukul 12 tapi ia ingat ada tugas yang belum ia selesaikan al hasil ia baru bisa tertidur pukul 1 dini hari

Ardo menggerutu karena tidurnya terusik suara alarm, ia menggeliat ia baru sadar kalau dia tidur di kamar ardi jadi semalaman ia tidur dengan ardi, ia melihat ardi sedang merenggangkan otot ototnya ia melirik jam yang tertempel di dinding"anjir masih jam empat, ngampain lo stel alarm jam segini"

"mau sholat"

"bangke"gerutunya setelah itu ia beranjak dari kasur

Pukuk 5.30 pagi ardi keluar dari kamarnya ia sudah rapi dengan stelan baju almamaternya dan tas di punggungnya, ia menuruni satu persatu anak tangga ia meletakan tasnya di kursi meja makan dan setelah itu membantu cika dan narti menyiapkan sarapan mereka

Cika mengernyit ada yang aneh pada salah satu anaknya itu, kelopak matanya merah dan sayu tak seperti biasanya"ardi kamu sakit?"tanya cika

Narti menoleh ke ardi"mas ardi begadang"tanya narti, ardi hanya menggeleng, narti tau kalau salah satu anak majikanya itu tengah berbohong, ia hafal betul dengan kondisi ardi kalau kelopak matanya merah pasti anak itu begadang tak seperti kebanyakan orang orang kalau begadang kelopak matanya menghitam, kelopak mata ardi juga menghitam tapi kalau sudah melebihi tiga hari begadang kelopak mata yang merah menjadu menghitam

"kamu kenapa begadang?"

"semalam tugasnya banyak"

"lain kali jangan begadang ya, nggak baik buat kesehatan"ardi hanya mengangguk

*____*

Kenan berjalan mengikuti reno wali kelas barunya reno berhenti di depan kelas bertuliskan 11 ipa 1 ia tak sabar bertemu teman barunya, reno masuk duluan dan di ikuti dirinya di belakangnya
"asalamualaikum"salam reno

"waalaikumsalam"jawab mereka

"brian kamu sekarang pindah di kelas ipa tiga"

Yang namanya brian langsung membulatkan matanya, apa kata pak reno ia di suruh pindah kelas sedangkan nilainya stabil"tapi kenapa pak?"

why I'm different Where stories live. Discover now