Untuk yang sudah baca part ini lebih baik membaca ulang!
Suara bising motor mendomisi area balap motor, jangan salah mereka yang balap motor legal bukan ilegal. Itu sebabnya banyak polisi yang mengawasi mereka agar tidak ada keributan besar di arena balapan.
Sorak gembira para penonton saat melihat siapa yang masuk ke finish terlebih dahulu setelah memutari 3 putaran area balap motor.
Ardo membuka helm yang ia kenakan ini bukan kali pertamanya ia menang walau ia di posisi ke dua membuatnya culup puas sebab ia jarang mengikuti balap motor tapi semua orang tidak ada yang meremehkan skillnya yang seperti valentina rossi. Bukan tanpa alasan ardo jarang mengikuti balapan ingin sekali ardo mengikuti setiap ada perlombaan namun gibran dan cika selalu melarangnya saat meminta izin mengikuti balapan. Bahkan menigikuti ini ardo mengancap gibran akan kabur dari rumah itu sebabnya gibran mengizinkan ardo balapan motor.
Ardo menerima air mineral yang di serahkan davin"gila setelah 3 bulan vakum skill lo nggak berubah ya walau dapet juara dua, itu sepupu lo behh bawa motornya jago banget kayak lo, kalau ardi ikut apakah akan sejago lo atau kenan?"tanya davin pasalnya davin tak pernah melihat kembaran temanya itu naik motor.
Sontak saja teman teman ardo tertawa saat mendengar ucapan davin"lo ngelawak atau gimana sih vin, kemana mana aja bawa sopir mau ikut balapan! Gue aja nggak yakin anak bisu kayak dia bisa bawa motor apa enggak"
Ardo menatap tajam satria
"kenapa? Nggak terima!"ucap satria dengan nada sinis.
Ardo langsung mengalihkan pandanganya, ada apa denga dirinya kenapa akhir akhir ini selalu tersinggung saat ada orang yang menghina kembaranya itu.
Kenan turun dari motornya, kaki jenjangnya melangkah menghampiri ardo dan teman temanya, kenan di sambut dengan baik oleh teman teman ardo mereka melakukan tos untuk mengucapkan selamat untuk kenan yang sudah mengalahkan ardo.
"jago juga lo? Di jerman sering ikut balapan?"tanya satria
"lumayan. Gue nggak nyangka sih sama ardo ternyata ikut balapan juga nggak di marahi ayah gibran?"
Satria terkekeh"dianya ngancem minggat dari rumah. Cuma ngancem gue nggak yakin berani minggat beneran apa enggak, tau sendiri lah sifat ardo gimana?"
Gelak tawa mengisi mendengaran ardo, dari tadi ardo sudah diam saja saat ucapan irgi terus menyinggungnya, dari pertama ardo datang sampai sekarang mulut irgi tak henti hentinya menyinggungnya"dari tadi gue diam. Menurut lo gue diam takut sama lo!"
"kenapa tersinggung? Emang kenapa yang gue katakan benerkan? Lo itu anak manja yang bisanya ngandelin kekuasaan orang tua!"
Ardo turun dari motornya, tangan ardo meraih kerah baju satria"lo kalau punya masalah sama gue bilang sekarang! Jangan nyindar nyindir dari tadi!"
"eh kenapa malah ribut"irgi berusaha melepas cengkraman ardo agar satria terlepas dari cengkraman ardo
Bukanya ardo melepas cengramanya dia malah memukul pipi satria dengan bogemanya langsung, satria yang nggak terima langsung membalas bogeman yang lebih keras.
"woi kalian nggak takut itu polisi nyamperin kita!"teriak kenan
Bukanya mendengar ucapan satria ardo dan satria malah tambah membabi buta hingga dua polisi menghampiri mereka dan memisahkan mereka.
Dengan tergesa gibran turun dari mobilnya, langkah jenjangnya mulai masuk kantor polisi, setengah jam yang lalu gibran di telfon polisi agar segera datang ke kantor polisi karena anaknya terlibat perkelahian.
Setelah bertanya ke salah satu polisi yang menjaga di depan gibran masuk ke dalam ruangan yang menyidik ardo, saat hendak masuk ia nelihat kenan yang tengah duduk"kenan?"
YOU ARE READING
why I'm different
Teen FictionSetiap manusia pasti mempunyai kelebihan dan kekurangan masing masing. Namun sering kali manusia lupa dirinya juga mempunyai kekurangan. Sering kali menghina dan membully seseorang tanpa mengaca apakah dirinya lebih baik dari orang itu----claudia pu...
