Saras pun ikut terkekeh. "Oalah. Kalau begitu makasih banyak ya, Mbak."

Perempuan itu mengangguk. "Nanti kalau saya menikah, saya pakai Mbak Saras ya?"

***

Finna kembali ke tempat di mana Erga menunggunya dengan perasaan dongkol. Raut wajahnya sangat menyeramkan. Siapa yang berani membuat istrinya murka seperti itu? Bahkan dirinya saja takut berbuat macam-macam yang dapat mengundang amarah Finna.

"Kamu kenapa?" tanya Erga, hati-hati.

"Beb, kamu tahu nggak sih? Semalam itu ada cowok yang ngaku namanya Ben, muncul sebagai tamu di pernikahan kita. Itu teman kamu?"

Tatapan bingung Erga membuat dugaan Finna semakin yakin jika lelaki bernama Ben itu adalah tamu tidak diundang.

"Ben? Ben siapa?"

"Udah aku duga! Dia memang penyelinap!" Finna mendelik. "Itu orang cowok nggak bener! Semalam dia dekatin Saras, sok-sok manis gitu. Tapi apa yang aku temuin tadi? Dia ngundang cewek centil ke hotel ini! Gila ya itu orang." Finna bersedekap. "Mana aku semalam nyuruh Saras pulang sama dia karena ngiranya itu orang baik-baik. Aku merasa bersalah banget, Beeeb! Tapi untungnya nggak jadi sih."

"Ya udah. Kan, nggak jadi. Jangan diulangi."

"Iya," lirih Finna tersenyum masam.

"Sebentar, kamu ada fotonya? Siapa tahu aku keliru. Mungkin aja itu saudara jauh aku? Kalau nggak, gimana bisa dia masuk ke sini tanpa undangan?" ujar Erga meredakan amukan Finna.

Perempuan itu bergeming, memikirkan kebenaran di balik ucapan Erga. Benar juga. Yang bisa masuk ke dalam acara hanyalah orang-orang yang memiliki undangan. Bagaimana mungkin Ben bisa masuk jika dia adalah orang sembarangan?

"Sayang? Fotonya ada?" Erga mengingatkan saat Finna terlalu tenggelam dalam pikirannya.

Finna adalah orang yang tidak mudah percaya kata orang, sehingga apa pun yang ia orang lain bicarakan, ia akan meminta bukti. Sebaliknya pun begitu. Jadi Erga bisa menerka dari cerita Finna tentang Ben, perempuan itu pasti telah menyiapkan bukti untuk dikirim ke Saras.

Finna mengangguk dan menunjukkan ponselnya. "Ini. Nggak begitu jelas dianya. Mana muka ceweknya ketutupan rambut macam gulali gitu. Ish!"

Erga tidak menanggapi. Ia sibuk mengamati fotonya dengan saksama. Kayak tahu siapa. Batinnya berucap. Kemudian seolah ada jemari tak kasat mata yang menjentik di dekat telinganya, Erga terkesiap menyadari siapa lelaki dalam layar ponsel tersebut.

"Sayang, ini, kan..."

"Siapa? Kamu kenal?"

Erga menggeleng. "Bukan kenalanku. Tapi dia pemilik hotel ini. Kalau nggak salah namanya Benara Wijaya."

"WHAT?!" Finna melotot. "Kamu nggak salah?"

"Waktu itu, pas aku lagi cari-cari gedung buat pernikahan kita, aku nggak sengaja ketemu dia di sini. Ceritanya panjang. Intinya, awalnya biaya sewa rooftop itu nggak sesuai budget kita. Tapi karena dia makanya kita bisa ngelaksanain acara di sini."

Finna terperangah. Kalau di film kartun, rahangnya mungkin sudah jatuh membentur kerasnya tanah. "What the..."

Erga meringis. "Aku minta maaf kalau nggak ngasih tahu kamu harga yang melampaui batas di sini. Tapi, kan, udah dibantu juga sama dia. Jadi, ya aku pikir kamu juga nggak masalah."

Finna memanggut-manggut. Ternyata Ben tidak terlalu buruk. Lelaki itu membantu suaminya dan meringankan pengeluaran Erga demi berjalannya pernikahan impian Finna, yaitu: menikah di atas rooftop dengan view perkotaan yang indah.

Hotel Saint Wijaya bagi Finna memang yang terbaik. Arsitektur serta interior bergaya Eropa membuat semua tamu yang datang ke pernikahannya, terpana. Jujur, Finna senang sekali saat seluruh tamu memuji tempat yang dirinya dan Erga pilih untuk acara spesial mereka.

"Berarti menurut kamu, dia orang baik?"

Erga mengangkat bahu. "Aku nggak tahu sih. Nggak bisa pastiin juga. Tapi dari cara dia perlakukan aku sebagai tamu saat itu sangat-sangat profesional dan ramah."

"Dari cerita kamu, aku makin yakin dia baik." Finna bimbang. "Tapi sebaik apa pun orang dalam pekerjaan, kalau brengsek dalam percintaan juga nggak baik, kan?"

Erga mengangguk. "Tapi kita belum tahu pasti siapa yang dia bawa ke sini, kan?"

"Iya sih." 

💄

[Repost: Wattpad version]

PO buku Beauty and the Boss telah dibuka dan berakhir tgl 6 Agustus ^^

CARA PEMESANAN:
Buka Market Place Namina Books (link di bawah) > Pilih Paket yang Diinginkan > Lakukan Pembayaran (Bisa COD) > Tunggu Paket Datang 🤗

Link pemesanan:
🧡 (Shopee Namina Books) https://shope.ee/gulXtpNh
💚 (Tokopedia Namina Books) https://tokopedia.link/WZelW0JyLBb
Atau bisa juga pesan via WA ke admin penerbit Namina Books di nomor 085105300534 yaa 💖

Pssst! Khusus yang ikut PO saja lho, yang bakal dapat HIDDEN CHAPTER 😍 Jadi, jangan sampai ketinggalan yaa, wahai para kesayangan Ben 🥹Love yaaa!

Follow Instagramku @ elanisarast untuk update info buku yesss.

Beauty and the BossDonde viven las historias. Descúbrelo ahora