Part 42 🌸

31.1K 900 83
                                    

Johan pun kaget, ternyata niat keluarga bos dari anaknya ini ingin melamar putrinya. Dirinya bimbang, dia nya sih bisa aja memberi restu kepada mereka. Tapi tergantung respon dari istrinya, apakah mau memberikan restunya..

"Ekhem..saya sih mungkin bisa saja memberikan restu untuk kamu melamar putri saya, cuman saya tergantung respon dari istri saya. Karena saya tau, putri saya sangat dekat dengan mamanya. Dan kamu tau sendiri, apa yang dikhawatirkan orang tua ketika putrinya akan menikah.." Ujar Johan..

Febby yang mendengar perbincangan suaminya dengan keluarga dari bos putrinya ini pun sebenarnya kaget, ditambah dengan status bos anaknya yang merupakan duda dengan 2 anak. Apakah anaknya akan bahagia nanti ?

"Pa, boleh mama ngomong ?" Ujar Febby sambil duduk disebelah suami tercintanya..

Johan yang mengerti perasaan istrinya pun, hanya bisa menganggukkan kepalanya..

"Maaf sebelumnya, tadi saya sempat mendengar perbincangan kalian semua. Saya mau bertanya, apakah putri saya nanti menikah dengan anda ? Anda bisa menjamin putri saya akan bahagia ? Dan apakah anda bisa berjanji dengan saya kalo anda tidak akan pernah menyakiti putri kami ? Ketika putri kami telah menikah dengan anda.." Ujar Febby dengan nada seriusnya..

Vincent yang ditanya seperti itupun semakin membuat dirinya gugup, dirinya telah menduga, pertanyaan seperti ini akan diberikan kepadanya. Siapapun orang tuanya, pasti akan ragu untuk memberikan restu ketika tau sang putri tercinta akan menikah dengan seorang duda ditambah dia telah mempunyai anak. Dirinya semakin pesimis bisa menikah dengan Clara..

Kayla yang melihat wajah putranya yang lesu ketika mendengar pertanyaan dari mamanya Clara pun, mengerti perasaan putranya. Setengil-tengilnya tingkah laku putranya, tetap putranya tak akan bisa membohongi hati seorang ibu..

"Maaf sebelumnya ibu, saya mengerti perasaan anda ketika anda tau putri anda akan menikah dengan seorang pria berstatus duda punya anak. Saya pun mungkin akan melakukan hal yang sama seperti anda. Namun saya tau status apapun dari pria tersebut, bila dia tulus menyayangi dan mencintai putri saya. Akan saya terima, karena saya sangat mengenal sifat dari putra saya. Saya lah yang akan menjamin putra saya tidak akan menyakiti Clara dan akan selalu membahagiakan Clara bagaimanapun keadaannya. Karena saya juga seorang ibu.." Ujar Kayla..

Febby yang mendengar penjelasan tersebut pun merasa lega, seperti nya bila putrinya menikah dengan bos nya merupakan pilihan yang terbaik. Semoga saja dirinya tidak salah mengambil keputusan untuk masa depan putrinya..

"Ehmm..saya sih tergantung putri saya ibu, kalo putri saya juga merasakan hal yang sama dan setuju dengan rencana ini. Saya akan merestukannya. Namun bila tidak, baik kami selaku orang tua maupun kalian, tidak dapat memaksakan keputusan putri kami. Karena putri kami telah tumbuh menjadi sosok wanita yang dewasa, dia udah tau mana yang terbaik untuk dirinya maupun tidak. Jadi saya memberikan keputusan ini kepada putri saya.." Ujar Febby..

Clara yang menyimak perbincangan kedua orang tua pun, bingung. Apakah ini langkah terbaik untuk masa depannya atau tidak, karena dirinya sebenarnya ragu. Apakah bos nya ini tulus mencintai nya atau karena hanya menggantikan sosok istrinya yang lama untuk menjadi ibu dari anak-anaknya ini..

"Ma, apakah aku boleh bicara dengan bos ku ? Berdua saja, aku butuh waktu berdua untuk membicarakan ini semua. Aku harap kalian memakluminya.." Ujar Clara dengan bijaksananya..

"Boleh sayang.." Ujar Febby mengijinkannya..

Vincent pun mengerti apa yang dirasakan oleh Clara sekarang, pasti Clara sedang dilanda kebimbangan. Apakah Clara akan menerima dirinya atau tidak. Vincent hanya mengikuti jalannya waktu saja, kalo memang Clara jodohnya. Pasti akan diberikan kelancaran..

Clara pun mengajak Vincent untuk berbicara berdua dihalaman belakang rumahnya..

"Vin, aku boleh bertanya. Apakah kamu serius ingin menikah dengan aku ?" Ujar Clara penasaran dari jawaban bosnya langsung..

"Clara, aku boleh jujur. Sesungguhnya semenjak aku bertemu sama kamu, aku udah mulai suka sama kamu. Tapi sama aku juga masih belum yakin dengan perasaanku, tapi semakin lama aku dekat dengan mu. Aku mulai percaya, kalo aku beneran sayang dan cinta sama kamu. Mungkin status ku lah yang membuat dirimu ragu untuk menerima ku. Tapi aku tidak memaksa kamu untuk menerimaku, aku akan terima semua keputusan kamu.." Ujar Vincent..

Clara yang mendengar pengakuan dari bosnya pun, lega. Ketika melihat sorot mata bosnya itu memancarkan kejujuran, dirinya yakin dengan keputusannya ini..

"Vin, aku. Maaf aku gak bisa.." Ujar Clara dengan sengaja menggantungnya, sekali-kali gak papa lah yah mengerjai bos nya ini hehehe..

"Iya Clara, aku mengerti kok sama keputusan mu. Aku harap hubungan kita masih terjalin baik seperti ini.." Ujar Vincent yang berjalan lesu meninggalkan Clara..

Clara pun kesal dengan bosnya ini, kok gampang pesimis sih. Dirinya kan belum selesai ngomong, udah langsung pergi aja..huftt..

Vincent berniat untuk berbicara dengan kedua orang tuanya Clara kalo dirinya membatalkan niatnya ingin melamar putrinya..

"Tante maaf saya membat.." Ujar Vincent, yang terpotong ngomonganya..

"Aku mau menerima lamaran mu. Bos tengil.." Ujar Clara..

Semuanya pun kaget dengan keputusannya Clara, terutama Vincent yang masih belum sadar dengan ucapan Clara tadi..

"Sayang, kamu yakin dengan keputusanmu ?" Ujar Johan..

"Aku yakin pa dengan keputusan ku untuk menikah dengan bos ku, karena sebenarnya aku pun sangat menyayangi dan mencintai bos ku. Yah walaupun kadang suka membuatku jadi sebal sih pa.." Ujar Clara dengan sedikit curhat dengan papanya..

Kayla yang tau putranya masih belum sadar setelah mendengar ucapan Clara tadi pun, segera menjewer telinga putranya ini..

"Aduhhhh..sakit..awww.." Ujar Vincent sambil memegang telinganya yang seperti mau putus..

"Makanya kamu sadar dong, itu tadi si Clara ngomong apa.." Ujar Kayla dengan muka sebelnya..

"Hah..memang kamu ngomong apa Clara ?" Ujar Vincent bingung..

"Auh ah..udah lah aku batalin aja.." Ujar Clara pura-pura membatalkannya..

"Syukurin tuh, makanya kamu jangan kebanyakan bengong. Sampai kamu gak dengar kalo Clara itu mau menerima lamaran mu anak tengil.." Ujar Kayla..

"Apa kamu mau nikah sama aku ?" Ujar Vincent..

"Gak jadi, aku nikah sama orang lain aja. Daripada sama kamu, bisa-bisa darah tinggi aku.." Ujar Clara sambil melipat kedua tangannya..

Vincent pun langsung kaget ketika Clara ingin menikah dengan orang lain..

"Enak aja kamu. Aku yang melamarmu, kamu malah nikah sama orang lain. Yang ada kamu, aku culik aja biar jadi milikku.." Ujar Vincent..

"Bocah gendeng, main culik-culik aja. Memang kamu mau ngasih makan apa anak orang hah ?!" Ujar Kayla yang kembali menjewer telinga putranya ini..

Suamiku Duda Beranak 2Where stories live. Discover now