Part 21 🌸

36.6K 1.3K 26
                                    

Clara pun segera pamitan dan mengucapkan terima kasih untuk wali kelas anak-anaknya yang udah mau menjaga anak-anaknya tadi..

"Makasih yah ibu, udah mau jaga anak-anaknya saya. Kami pamit yah ibu, mau pulang dulu. Kasian soalnya anak-anak juga belum makan dari tadi.." Ujar Clara..

"Sama-sama ibu, kan udah kewajiban saya. Toh anak-anaknya ibu lucu-lucu, jadi saya gak pernah bosan untuk jaga anak-anaknya ibu, mungkin orang tuanya mau berduaan dulu tadi.." Ujar Ibu pita dengan sedikit menggoda mama dari murid-muridnya itu..

Vincent pun terkekeh, mendengar kata-kata godaan dari wali kelas anak-anaknya itu..

"Ibu tau aja. Yah udah kami pulang dulu yah, makasih yah. Nanti bakalan saya kasih hadiahnya untuk ibu yang udah mau jaga anak-anaknya saya tadi.." Ujar Vincent..

Memang sekolahan dimana anak-anak nya itu sekolah, milik dirinya. Makanya dirinya tak perlu khawatir kalo meninggalkan anak-anaknya untuk sekolah, karena akan banyak yang menjaga anak-anaknya itu..

"Tak usah pak, saya ikhlas kok ngejaga nak ceilo dan nak ceino.." Ujar Ibu Pita..

"Gak papa bu, anggap aja itu hadiah dari saya juga. Karena jasa ibu yang udah jaga anak-anaknya saya, dan membimbing anak-anak saya disekolah ini.." Ujar Vincent..

Ibu pita pun hanya tersenyum, inilah yang membuat dirinya betah bertahun-tahun kerja disekolahan milik pak Vincent, sungguh dia orang yang sangat baik. Dirinya selalu membantu orang, bahkan dia sengaja membangun sekolah disini. Agar orang-orang yang ingin punya harapan jadi guru, bisa mewujudkannya. Dan terbukti seluruh guru-guru disini, yang termasuk keluarga yang tidak mampu, bisa mewujudkannya disini. Mereka pun banyak yang berterima kasih kepada pak Vincent..

Sungguh beruntung pak Vincent visa mendapatkan seorang pasangan lagi yang baik dan penyayang dengan anak-anaknya, hanya dirinya lah yang tau masa lalu pak Vincent, terutama nak ceino yang suka sedih di taman sekolah, ketika dirinya ingin dijemput oleh om nya atau papanya, dirinya sedih melihat teman-temannya pada dijemput oleh kedua orang tua lengkapnya, namun semenjak kehadiran pasangan pak Vincent yang baru, nak ceino selalu menampilkan senyumnya yang bisa membuat semua orang gemas dengan dirinya..

Semoga mereka bisa bersama selamanya, dan bisa menjadi keluarga kecil yang bahagia yah Tuhan, doa ibu pita dalam hatinya..

Clara pun bingung, kenapa seorang wali kelas sampai menghormati bosnya ini..

Sedangkan Vincent pun tau apa yang sedang dipikirkan oleh Clara-nya, namun dirinya, anak-anaknya, beserta Clara terus berjalan kearah dimana mobilnya terparkir tadi..

Vincent pun membuka kan pintu belakang, untuk anak-anaknya masuk, setelah anak-anaknya udah masuk, gantian dirinya membukakan pintu samping kemudinya untuk Clara masuk, setelah semua nya udah masuk. Dirinya segera masuk kedalam mobilnya juga..

Vincent pun mulai menjalankan mobilnya ke arah sebuah tempat makanan untuk mereka makan nanti..

"Vin, sebenarnya tadi kenapa wali kelasnya anak-anak sampai menghormati kamu banget ?" Ujar Clara yang mulai mengutarakan apa yang ada dalam pikirannya tadi..

"Sayang, karena wali kelasnya itu kerja di sekolahan milik aku juga.." Ujar Vincent jujur kepada Clara..

Bukannya untuk menyombongkan dirinya, cuman dirinya tidak mau Clara sampai salah paham lagi..

"Milik kamu ?" Ujar Clara kaget, ternyata calon anak-anaknya sekolah di sekolahan milik papanya sendiri..

"Iya sayang, aku sengaja bangun sekolah ini, agar orang-orang yang termasuk keluarga yang tidak mampu bisa mewujudkan keinginan mereka yang ingin jadi guru, makanya guru-guru disana selalu menghormati aku kalo aku kesana.." Ujar Vincent..

Clara pun jadi kagum dengan salah satu sifat bosnya ini, ternyata sifatnya baik juga. Dirinya mau menyediakan lapangan kerja untuk orang-orang yang tidak mampu, wajar saja orang-orang banyak yang menghormati bosnya ini. Sungguh dermawan hati calon suaminya..

"Dan terus kenapa tadi kata kamu mau ngasih hadiah buat wali kelasnya anak-anak ?" Ujar Clara..

"Aku tuh selalu ngasih mereka hadiah sayang, yah sebagai ucapan terima kasih ku karena mereka mau membagi ilmu-ilmu nya untuk anak-anak yang lain dan termasuk untuk anak-anak ku juga. Walaupun mereka termasuk keluarga yang tak mampu, tapi tidak kalah kok kemampuan mereka sama orang-orang yang memang punya dasar pendidikan yang tinggi, mereka sangat pintar semua dalam mengajar anak-anak, bahkan murid-murid disana banyak yang suka ketika mereka mengajar.." Ujar Vincent..

"Wah..ternyata dermawan juga yah calon suamiku ini.." Ujar Clara yang tanpa sadar telah keceplosan didepan bos nya ini..

Vincent dengar apa yang diucapkan oleh Clara tadi, sungguh dirinya sangat senang ketika kata-kata calon suami keluar dari mulut manis Clara-nya..

"Kamu ngomong apa sayang ?" Ujar Vincent yang pura-pura tidak mendengarnya..

"Hah ? Apa ?" Ujar Clara bingung. Memang dirinya ngomong apa tadi..

"Kamu tadi ngomong apa sayang ? Aku gak terlalu jelas ngedengernya.." Ujar Vincent..

"Memang aku ngomong apa tadi ? Perasaan aku gak ngomong apa-apa deh.." Ujar Clara..

"Yakin gak ngomong apa-apa nih ? Kok samar-samar dengar kamu bilang, wah..sungguh dermawan yang calon suamiku. Apa kamu ngasih kode ke aku..?" Ujar Vincent menggoda Clara..

Vincent pun semenjak Clara tadi bertanya pertama kali ke dirinya, dirinya pun memberhentikan mobilnya dulu dipinggir jalan. Untuk mengurangi resiko dalam perjalanan mereka ini..

Seketika pipinya Clara panas kembali, mendengar bosnya mengulang kembali yang dirinya ucapkan tadi, sungguh dirinya sampai tak sadar mengucapkan itu..

Vincent pun melihat pipi Clara-nya merah kembali, sungguh menggemaskan calon mama untuk anak-anaknya ini..

"Ayo..kamu pengen aku nikahin yah ?" Ujar Vincent yang terus menggoda Clara..

"Apa..apa sih..?" Ujar Clara gugup..

"Yakin gak mau aku nikahin nih ?" Ujar Vincent yang mulai melepaskan seat belt nya untuk dirinya bisa mendekati Clara yang menundukan wajahnya..

Clara pun tidak sadar kalo bosnya ini udah sangat dekat dengan dirinya..

"Sayang, jangan nunduk terus dong. Kan aku mau melihat wajah calon istriku ini.." Ujar Vincent dengan mengangkat dagunya Clara agar dirinya bisa melihat wajah cantik milik calon mama anak-anaknya, dan calon istri untuk dirinya nanti..

Clara pun seperti terhipnotis oleh tatapan bosnya itu, dirinya pun merasa lemas hanya dengan tatapan bosnya ini..

Vincent pun mulai memajukan bibirnya agar bisa mencium bibir manis itu lagi, dan berhasil dirinya mulai melumat bibirnya Clara, bahkan dirinya tidak segan menahan tengkuknya Clara untuk memperdalam ciumannya..

Namun mereka dikagetkan dengan suara salah satu anaknya..

"Papa, kenapa sih ciuman disini ? Kan masih ada aku, dan adek.." Ujar Ceilo kesal dengan tingkah laku papanya yang tidak tau tempat..

Sebenarnya dari tadi Ceilo menutup kedua mata milik adeknya itu, takut adeknya meniru, tapi kalo untuk dirinya tidak papa. Kan dirinya juga sering ngeliat orang tua dari teman-temannya, ngelakuin itu juga. Jadi tak perlu khawatir kalo dirinya mengikuti tingkah laku orang dewasa seperti itu..

Ceino pun tidak bisa melihat, apa yang dilakukan oleh kedua orang tuanya, karena matanya dari tadi ditutup oleh kakaknya ini..

Suamiku Duda Beranak 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang