Love Devil 18

2.3K 104 1
                                    

"Faya?" tanya Key meminta penjelasan pada Sean.

"Faya, dia adalah gadis yang sangat ku cintai meskipun cintaku bertepuk sebelah tangan tetap saja aku mencintai nya dan sekarang Gray harus merasakan apa yang selama ini aku rasa kan." ucap Sean menarik pelatuk nya.

"Kau benar-benar mencintai faya?" tanya Key lirih.

"Sangat..." Jawab Sean, Key mengerti. Dalam setiap ucapan Sean ada keputusasaan disana.

"Maka lenyap kan aku agar kau bahagia." ucap Key menatap yakin kearah Sean.

"Tentu itulah tujuan ku nona." ucap Sean dengan seringai liciknya.

"Hentikan!" teriak seseorang dibelakang Sean.

"Jihoon?" ucap Key tanpa sadar ketika Jihoon berdiri tepat di belakang Sean.

"Ternyata ada tamu tidak diundang disini," ucap Sean berbalik menatap kearah Jihoon dengan ketidaksukaan.

"Putra dari Kim Exel." ucap Sean lagi yang membuat Key mengernyitkan dahinya dan menatap wajah Jihoon seolah meminta penjelasan disana.

"aku akan jelas kan nona." ucap Sean seolah mengerti isi pikiran Key.

"Kim Jihoon adalah putra tunggal dari Exel dan Aurora adalah calon ibu tiri dari lelaki yang sangat cintai." ucap Sean lagi.

"Dan Exel meminta Aurora untuk menikahi Gray agar Exel bisa menghancurkan Gray dan menghalangi Gray melindungi mu." sambung Sean lagi.

"Dan malam dimana kau berpikir Gray menghabiskan malam bersama aurora adalah malam dimana Gray membuat Aurora mabuk dan menyatakan semua kebenarannya kepada Gray, dan Gray kini telah mengetahui segalanya termaksud usaha mu Kim Jihoon." ucap Sean lagi melirik Jihoon dengan sinis.

"Key jangan dengarkan dia!! Dia pembohong Key!" teriak Jihoon .

"Pembohong? Apa aku berbohong tentang kau yang mendekati Key demi bisa menghancurkan Gray? Apa aku berbohong ketika kau ingin membeli Key dari Eliza?" tanya Sean memojokkan Jihoon.

"Kau!" kesal Jihoon memukul pipi Sean hingga Sean tersungkur ke tanah.

"Kau takut, hah? Yah, kau takut jika rahasia mu terbongkar tapi sekarang semua jelas." ucap Sean tak menyerah meskipun Jihoon bertubi- tubi memukuli nya.

"Tapi aku tidak menginginkan itu, aku ingin Gray hancur dari dalam hingga dia tidak akan tau lagi bagai mana cara nya untuk hidup dan aku membantu nya dalam menguak semua rahasia mu." ucap Sean lalu menghampiri Jihoon,Sean mengambil kesempatan ketika Jihoon lengah dan menghantam kepala Jihoon dengan balok kayu yang entah dia dapatkan darimana.

"Jihoon!" teriak Key, Key hendak mendekati Jihoon namun Sean lebih dulu menodongkan pistol ke kepala Key.

"Jika kau bergerak aku akan segera membunuh mu nona!" Ancam Sean lagi.

"Tapi seharusnya kau juga tidak membenci Jihoon karena dia jujur jika dia mencintaimu." Lanjut Sean.

"Dan sekarang siapa yang kau pilih nona?" tanya Sean sambil menodongkan pistol nya kearah Key.

"Setidaknya sebelum kau mati mereka tau siapa yang kau pilih." ucap Sean

"Gray..." ucap Key melihat kebelakang Sean.

"Sepertinya kau sangat menyesal." ledek Sean karena tidak melihat Gray berdiri tepat di belakang nya.

"Kau yang akan menyesal Sean!" ucap Gray dari belakang Sean.

Sean kaget bukan main ketika mendengar suara Gray yang terdengar begitu membunuh.

Gray menarik kerah baju belakang Sean dan membuat Sean menghadap dirinya.

"Seharusnya aku lebih teliti dalam hal ini." ucap Gray masih terdengar begitu menakutkan.

Gray menghajar Sean tanpa ampun bahkan mata itu kini berkilat dengan amarah yang membara.

"Gray cukup!" teriak Key tak sanggup melihat wajah sean yang telah berlumur darah.

Namun Gray tetap dipenuhi dengan amarah pria itu menarik pelatuk pistolnya dan menembakkan ke perut Sean sehingga Sean tak berdaya.

"Aku tidak akan mengampuni mu Sean." ucap Gray lagi.

Sean berdiri dengan sekuat tenaga dan meraih pistolnya lalu pria itu berjalan mundur mendekati Key dengan pistol yang ditodongkan kearah Gray.

"Jangan bergerak!" ucap Sean sambil menutupi perutnya yang terluka.

Sean kini berdiri tepat disamping Key dan mengalihkan arah pistolnya pada Key.

"Sean!" teriak gray berkabut amarah begitu jihoon yang baru sadar dari pingsannya

Dorrr...
Satu peluru lagi menembus jantung Sean

"Ak-aku..tidak..akan...mati.dengan..mudah." ucap Sean terbata-bata dan menarik Key melompat bersama nya ke curam nya jurang.

"Key!" teriak Gray dan Jihoon berlari ke pinggir tebing namun Key telah lenyap dari pandangan mereka.

Seketika tubuh Gray ambruk di tanah bahkan dia benar-benar hancur saat ini.

Jika dia pernah hancur maka saat ini dia benar-benar berada di titik terendah.

"Keyzila.. " lirih Jihoon penuh duka, pria itu bahkan tak sanggup lagi berkata-kata ketika gadis yang begitu dia cintai lenyap di depan matanya.

Tapi tidak dia akan membuat Gray membalas nya karena Gray lah Keyzila tiada.

"Ini semua karena kau bodoh!!!" teriak Jihoon frustasi

"Dia seharusnya bahagia jika bersama ku dan dia tidak akan berakhir seperti ini!" ucap Jihoon lagi.

Tapi apa daya Gray masih menunduk dengan mata yang merah akibat cairan bening yang terus mengalir dari mata nya.

Dia menangis.

Yah, dia menangis dia sangat kehilangan dan dia kehilangan hidupnya serta penyemangat nya.

"apa yang kau tangisi,hah? Dia mati karna kau!" teriak Jihoon menendang tubuh Gray hingga jatuh ketanah.

Tidak berhenti disitu Jihoon terus memukuli dan menghajar Gray habis-habisan.

Tapi Gray, pria itu tetap diam tak bergeming.

Jihoon akhirnya berhenti.

Sadar dia tengah meluapkan amarahnya pada orang yang mati rasa.

"Hiks...hiks..aku juga terluka bodoh!!" umpat Jihoon lagi dan berbalik arah meninggalkan Gray yang terdiam disana.

"Key aku telah berusaha sebaik mungkin, tapi kenapa Tuhan mengambil mu dariku...aku berubah demi mu sayang tapi kau meninggalkan ku..." lirih Gray.

"Keyzila, Tuhan pun tau jika aku sangat mencintai mu." ucap Gray putus asa.

Dia terdiam disana, dia sangat hancur bahkan jika dia diserang dia akan mati detik itu juga tapi siapa yang mau membunuh pria yang begitu menyedihkan untuk dirinya sendiri.

Gray tak sempurna tanpa seorang keyzila.

Love DevilWhere stories live. Discover now