Love Devil 9

3K 132 3
                                    

"Kau?!" ucap Key ketika mendengar suara Gray, karena tanpa berbalik pun dia bisa mengetahui siapa pemilik suara iblis itu.


Key berbalik dan menghapus kasar air mata nya. Gadis menatap Gray dengan penuh kebencian

"Pembunuh sialan." desis Key begitu melihat wajah gray

"Ck, aku suka sebutan itu." ucap Gray dengan enteng nya.

Gray berjalan mendekat kearah Key, bahkan dia membuat Key terpaku pada dirinya. Tatapan mata Key begitu dalam, itu bukan tatapan yang Gray inginkan. Keyzila menatap nya dengan aura permusuhan.

"Keyzila Zailand, bukan kah itu nama yang sangat indah?" Kata Gray kini berdiri tepat didepan Key. Pria itu bahkan menarik pinggang ramping Key sehingga tubuh Key begitu dekat dengan nya.

"Le-lepaskan aku!" Ujar Key dengan suara bergetar, Key begitu takut untuk menghadapi pria di hadapannya.


"Kau akan baik baik saja jika kau bersama ku." ucap Gray dengan tenang.


Key diam gadis itu tidak berbicara, gadis itu tidak memiliki tenaga lagi. Semua tenaga nya telah terkuras.

"Key!" teriak seseorang dari luar stasiun.

"Jihoon?" Key kaget begitu mendengar suara Jihoon—Jihoon baik-baik saja? Lalu Gray?

Key mendongak dan menatap wajah Gray. namun Key kembali menunduk begitu melihat mata kelam itu. Mata itu tidak berhenti menatap nya, Gray mengangkat dagu Key dan membuat gadis itu menatap mata nya.

"Aku tidak membunuh tanpa alasan." Ucap Gray

" Sudahlah, dia terlalu cepat mencari mu." Lanjutnya.

Dia menatap wajah Key dan melepas pelukan nya.

"Kita akan bertemu lagi sayang." ucap Gray melangkah pergi dengan cepat, bahkan tanpa Key sadari Gray sudah tidak ada lagi disana.

Key menghela napas berat, Gray selalu saja mempermainkan diri nya—Alasan? Cih, alasan apa yang membuat nya harus membunuh?

Key segera keluar dan menghampiri Jihoon. Dia harus memastikan jika Jihoon baik-baik saja.

"Key?" Jihoon begitu kaget ketika menemukan Key dalam keadaan yang cukup kacau.

Jihoon berpikir mungkin dia sangat terpukul atas kepergian Eliza tapi dia sendiri juga ada diposisi itu.

"Jihoon..." Lirih Key begitu melihat Jihoon, gadis menangkup wajah Jihoon dengan kedua tangan nya, gadis itu memastikan jika Jihoon tidak tergores sedikit pun. Setelah memeriksa wajah Jihoon dan tidak menemukan luka disana, Key langsung memeluk erat tubuh Jihoon.

"Kau baik baik saja?" tanya Jihoon heran.

Key hanya diam dan,menangis. Tangisan yang begitu pilu membuat siapapun yang mendengarnya akan merasa kan perasaan tersayat yang begitu dalam.


"Terimakasih untuk tidak terluka...hiks...hikss..."

"A-aku, aku takut kau terluka hiks...hiks..."

Love Devilजहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें