Penculikan

381 21 0
                                    

Di part ini akan terdapat beberapa kata kasar dan kekerasan.




—•—

"maka saya ga akan segan untuk membunuh setiap orang yang di sayang tuan Raja"

Hah? Gila? Psycho lo? Wah parah, gamungkin kan gue harus mati tragis kaya gini.

"kau siap nyonya Bianca?" ucapnya kini dengan senyum yang horor. Pria yang sungguh menyeramkan.

"BIANCA" teriak Pak Raja dibelakang sana yang membuat pistol yang mengarah ke kepala gue semakin menempel. Asli gue mau nangis.

"oh, halo Bos Raja, silahkan mendekat dan kepala wanita ini akan meledak" ucap pria psycho ini. wo anjir enak banget lo ngomong kepala gue bakal meledak, ya allah hamba tau engkau maha mengetahui, maka kau tau bahwa dosa hamba lebih banyak dari pahala, jadi tolonglah hamba, beri waktu untuk bertobat.

"kau keterlaluan Norn!" ucap penekanan pak Raja. Kini pak Raja menatap gue, kenapa gue ngerasa terlindungi cuma lewat tatapan.

"aduh bang Norn, mau kau apa hah? Kalau kau ingin membunuh orang terdekat kaka ku maka bunuhlah aku, jangan kau bunuh wanita, kau tahu apa itu pecundang" ucap Reno lain dari kata tegas. Nadanya seperti anak kecil yang sedang merengek pasrah tidak dibelikan mainan.

"kau punya masalah dengan saya, lalu untuk apa kau mengganggu orang terdekat saya?" penekanan Pak Raja kini semakin jelas. Terlihat dia sangat marah sekarang.

"baiklah, maju kau Rajadin. Aku akan menembakkan kepalamu" ucap pria itu misterius. "ah tapi bukannya lebih seru kalau sebelum kau mati, kau menderita melihat orang yang kau cinta mati di depan matamu?" ucap pria psycho gelo. Seru dari mananya jigong ah kenapa ada si orang kaya gini!?.

Pak Raja mendekat, KENAPA!? YA ALLAH KALO GINI CARANYA BISA AMBIL NYAWA SAYA AJA KALO GITU!. Gue gabisa liat ini. Kali ini gue nangis. Gue gabisa teriak, buat nyuruh pak Raja untuk menjauh dari pria itu. Tapi Pak Raja menatap mata gue. Seolah semua akan baik baik aja.

Tangan pria yang memegang pistol itu kini terkilir karena Pak Raja. Reno yang bantu gue lepas sekapannya. Kini buat gue makin leluasa untuk teriak. Gue ambil kayu besar di belakang. Dan gue ga nyangka bakal lakuin ini.

"PRIA BRENGSEK! ANJING!" teriak gue mukul punggung belakang pria itu, ia jatuh, tapi masih sempat meledakan tembakannya yang hampir mengenai Pak Raja. Kalau itu terjadi sumpah gue ga bakal maafin dia!. Setelah itu ia tidak sadarkan diri. Pak Raja meluk gue erat, erat banget. Gue nangis.

"kenapa Bianca? Kenapa? Tidak bisakah kau tidak membuat saya khawatir akan keadaanmu sekali saja! Kau hampir membuat ku mati secara perlahan karna khawatir. Kau bodoh Bianca! Kenapa bisa kau jatuh ke tangan pria sembarangan!" nada keras tapi khawatir itu yang disertai debaran yang kencang di dada pak Raja ngebuat gue ngerasa gue paling istimewa dihati pak Raja. Gue bales pelukan pak Raja sama eratnya. Kali ini gue gabisa boongin perasaan gue.

—•—

Gue terbangun, dan gue bukan di kosan. Seinget gue, gue ketiduran di mobil Pak Raja tadi. Dan sekarang gue ada di kamar tamu rumah pak Raja. Dan Pak Raja ada di samping gue. Terlelap dengan memeluk gue. Gue nyaman dengan posisi ini. Tapi ini bukan hal yang baik bagi orang yang belum sah bukan?.

"maka jadilah istriku Bianca" ucapnya seakan membaca pikiran gue tadi. Yatuhan ini dia ngigo apa gimana?. "dengan keadaan sadar aku memintamu menjadi istriku nyonya Bianca" lanjutnya yang seolah tau lagi apa isi pikiran gue.

"ya aku bersedia" jawaban gue dan mengecup pipi kanan pak Raja berhasil membuat jantung pak Raja tidak karuan. Asli tangan gue di dadanya ngerasa banget debarannya. Pak Raja senyum buat gue, ya Allah ganteng banget. Sekarang keningnya nyatu lagi dengan kening gue. Pak Raja mejamin mata masih dengan senyumnya.

Annoying Dosen [Completed✔️]Where stories live. Discover now