Icha 11

35 6 2
                                    

Penampilan yang baik belum tentu menunjukkan sifat yang baik juga.

~Rahardian Agam Revimachandra~

****

Happy Reading

****

"Apa Jangan-jangan lo diculik mba kunti yang ada ditoilet ya?" tambah putra sambil memasukkan keripik kedalam mulutnya.

"Guee…Tadi…"

Putra yang berada disebelah reby langsung menyenggol lengan pria itu seakan memberi kode ada yang agam rahasiakan sejak pulang sekolah tadi.

"Tinggal jawab doang susah amat lo" tukas reby yang langsung diangguki oleh putra.

"Auuu tuh, lama amat jawabnya udah kayak lagi nunggu kepastian dari doi" sambung gilang men-drama, pria itu sedari tadi hanya diam memperhatikan teman-teman nya.

"Jadi tadi lo kemana gam?" reby mengulang kembali pertanyaannya.

"Hmm gu..guee ta..tadii nganterin sepupu gue kerumah sakit" agam mengangguk membenarkan alibinya barusan.

Putra menyipitkan matanya sedikit curiga pada agam "Lahhh emang keluarga sepupu lo pada kemana? Sampe harus lo yang nganterin?"

"Ahhh orang tuanya lagi keluar negeri, jadi dia nelfon gue" reby hanya mengangguk tidak ingin memperpanjang obrolan itu.

Putra menjentikkan jari membuat agam menoleh ke arah pria setengah waras itu, juga reby dan gilang yang sedang bermain ps menengok sebentar kearah putra dan langsung lanjut melihat layar game yang ada dihadapannya.

"Kenapa lo?" agam menaikkan sebelah alisnya ke atas.

"Kayaknya gue dengar-dengar rumor itu masih menyebar luas deh"

"Rumor apa sih? Gak jelas banget lo!?" tukas reby.

"Rumor tentang icha yang ada sangkut pautnya sama lo reb" Jari-jari tangan milik reby yang sedang lincah diatas stick ps langsung berhenti.

"Tadi juga disekolah gue nggak liat icha, apa dia enggak masuk ya?" agam yang mendengar celotehan putra langsung menepuk bahu reby.

Sang empu menengok dengan satu alis yang terangkat seakan bertanya 'Apa?'

"Jaga Icha baik-baik reb, gua yakin banyak anak-anak yang nggak suka sama icha, terutama jaga dia dari mantan lo si naya" agam mengangguk meyakinkan ucapannya.

Putra dan reby mengerutkan alisnya secara bersamaan "Lahh kenapa harus naya? Memangnya dia bakal jahatin icha?" tanya reby.

Agam menepuk bahu reby kembali, membuat putra, gilang dan reby menunggu apa yang akan diucapkan sahabatnya itu.

Apa gua bilang aja, kalau naya udah bully icha di Gudang sekolah tadi, tapi kan gue udah janji sama icha, kalau nggak ada yang boleh tau tentang kejadian itu -batinnya.

Bughhh
Putra menepuk pundak agam, membuat pria itu mengaduh kesakitan.

"Gila lo, maen pukul gue aja!" kesalnya.

Putra tersenyum tak berdosa sampai memperlihatkan giginya "lagian lo malah bengong, lo mau ngomong apa tadi?"

"Ahh nggak jadi, lagian kalian enggak mungkin percaya sama apa yang bakal gue kasih tau?" Agam kembali memainkan ponselnya.

Gilang tampak acuh dengan obrolan teman-teman nya, Sedangkan reby dan putra penasaran dengan ucapan pria itu barusan.

"Emang lo mau ngasih tau kita apaan?" tanya putra sambil mendekat kan wajahnya ke arah agam.

Cinta Dalam DiamWhere stories live. Discover now