Icha 9

49 10 4
                                    

kan mulut manusia memiliki dua fungsi satu untuk makan dan satu lagi untuk membicarakan orang lain

~Reby Aldebaran Anugrah~

****

Saat ini icha sedang berjalan di koridor sekolahnya dengan hati yang tenang, damai. Sepertinya hari ini sebagian siswi menatapnya dengan sinis, seperti tadi ia ditatap oleh seorang siswi dari ujung kepala hingga kaki. Padahal icha yakin dirinya sudah rapih, rambut tidak acak-acakan, belek di matanya juga tidak ada.

Pukkk

Tepukan di bahu nya membuat ia menoleh dan mendapati intan yang sedang tersenyum manis.

"Tenang aja, jangan fikirin apa kata orang, kalau memang bukan lo penyebab nya, gue masih berada di pihak lo kok" intan menyampirkan tangan kiri nya di bahu icha dan agak sedikit berjinjit, karna tubuh icha yang lebih tinggi sedikit darinya.

"Maksud lo penyebab?" icha mengerutkan dahi nya.

"Hmm kabar putusnya kak reby sama kak naya sudah tersebar ke seluruh area sekolah ini" icha menghela nafasnya lelah.

"Jadi semua tatapan siswi disini menyangkut hal itu? Dan mereka menyangka kalau gue jadi penyebab putus antara naya dan reby?" intan mengangguk kan kepala nya "that's right beb"

****

Saat ini Reby dan teman-teman nya memang sedang berada di kantin, untuk mengisi perut mereka pagi ini.

"Reb, kayaknya semua murid-murid udah pada tahu kalau lo sama naya udah putus" gilang memasuk kan batagor ke dalam mulutnya, sedangkan putra sedang asik bermain game di ponsel nya.

"Terus masalahnya sama gue apa?" reby menyeruput minuman nya.

"Rumor yang beredar, kalau lo sama naya putus gara-gara icha ada di hubungan kalian, ya semacam orang ketiga, berita itu tidak benar kan?" gilang menaik kan kedua alis nya.

Tiba-tiba agam datang dengan satu porsi batagor nya "siapa orang ketiga?"

"Ichaa" gilang mengedik kan kedua bahunya.

Saat mendengar nama icha disebut, salah satu dari mereka seperti merasakan sakit di hatinya, tetapi sebisa mungkin menutupi rasa khawatir pada keadaan icha saat ini.

Reby menggebrak meja kantin dan membuat orang-orang yang berada dikantin terkejut, juga membuat ponsel putra terjatuh ke atas meja karna terkejut atas perbuatan reby tadi.

"Siapa sih yang bikin rumor itu" sentaknya dan langsung memegang dahi nya yang terasa berdenyut karna merasa bersalah dengan gadis itu.

"Ya gustiii handphone kesayangan gue jdi retak" putra menatap nanar ponsel nya karna terdapat retak di depan layarnya.

"Kita juga gak tau reb, tiba-tiba aja berita itu sudah tersebar luas"

Tiba-tiba saja tangan putra bergelayut manja di lengan kanan reby, membuat gilang, agam, dan sang pemilik tangan menatap putra dengan jijik.

Reby melepaskan tangan nya dari putra dan langsung berdiri hendak meninggalkan kantin, sepertinya emosi nya mulai naik.

"Gamm ponsel gue gimana?" putra menatap agam meminta pertolongan, karna memang agam orang yang paling serius diantara yang lain nya.

Agam yang ditatap seperti itu langsung bangun dari duduk nya, disusul dengan gilang. Karna bel pertama sudah berbunyi.

"Kasian banget kamu sayangg" putra mengelus ponsel nya dengan prihatin.

Cinta Dalam DiamWhere stories live. Discover now