38. Failed

7.4K 255 2
                                    

••• Happy Reading •••

    Seorang pria masih berkutat di atas kursi kebesarannya dengan di temani berkas-berkas penting yang menumpuk di atas meja kerjanya yang harus ia tanda tangani. Ia baru saja melanjutkan pekerjaannya kembali setelah acara makan siang bersama istrinya 30 menit yang lalu.

Di tengah kefokusannya menanda tangani berkas-berkas tersebut,tiba-tiba saja sebuah benda pipih di atas mejanya bergetar dan menampilkan sebuah nama disana "my wife". Tanpa ba bi bu lagi ia langsung saja mengangkat panggilan dari istrinya itu.

"Ya,ada apa sayang? Kamu kangen ya sama suami tampan mu ini,hmm? Kita baru aja ketemu setengah jam yang lalu,tapi kau sudah merindukanku lagi?" ujar Daniel tanpa memberi jeda lawannya untuk berbicara.

"Sorry Niel,ini gue Friska. Bukan Kathryn." jawab Friska dari seberang sana.

"Apa?! Kenapa Handphone Kathryn bisa sama lo?! Lo apain dia,hah?!! Jangan berani macam-macam sama istri gue!!" bentak Daniel dengan penuh emosi.

"Gak Niel! Gue gak ngapa-ngapain Kathryn! Oke,masalah ini nanti gue ceritain sama lo. Tapi please,sekarang juga lo harus ke rumah sakit Niel! Kathryn di rumah sakit!"

"Whatt?!! Oke,oke! Gue kesana sekarang! Tapi di rumah sakit mana?"

"Rumah sakit kenanga,kamar nomor 15."

'Tut!'

Daniel pun mengakhiri panggilannya setelah mendapat jawaban nama rumah sakit yang diberitahukan oleh Friska. Setelah itu,lalu ia mengambil kunci mobilnya dan bergegas untuk segera pergi ke rumah sakit. Persetan dengan berkas-berkas penting itu. Masalah yang menyangkut tentang Kathryn lebih penting dari apapun!

***

Selepas menempuh perjalanan yang terasa menjadi lebih panjang 2 kali lipat,akhirnya kini Daniel telah sampai di loby rumah sakit.

Setelah memarkirkan mobilnya disana,kemudian ia keluar dan langsung masuk ke dalam rumah sakit itu. Lalu ia langsung menuju ke arah kamar VIP yang bernomor 15 sesuai yang telah diberitahukan Friska tadi.

Sesampainya disana,ia melihat Friska yang terduduk sambil menutupi wajahnya dengan jari-jari tangannya di kursi besi didepan ruangan nomor 15 tersebut.

"Dimana Kathryn?!" tanya Daniel to the point dengan nada dinginnya.

Mendengar suara dingin itu,membuat Friska mendongak dan mendapati seorang laki-laki di hadapannya. "Dia masih di periksa dokter." jawabnya lirih.

"Kenapa dia bisa jadi seperti ini?! Pasti gara-gara lo,kan? Kenapa sih Fris,lo bersikeras banget buat hancurin gue sama dia? Kenapa?!" bentaknya dengan emosi yang sudah diatas ubun-ubun. Sebenarnya,apa yang di inginkan wanita jalang itu?Sehingga ia benar-benar ingin menghancurkan kebahagiaannya.

"Maafin gue,Niel!! Iya ini semua salah gue! Tadi Kathryn nyelametin gue yang nyaris ketabrak mobil! Dia dorong gue sampe gue jatuh ke pinggir jalan dan akhirnya dia yang ketabrak mobil itu. Ini semua salah gue! Gue minta maaf sama lo,Niel..." jelas Friska seraya memohon agar Daniel memaafkannya.

"Gue minta maaf..." lanjutnya lagi sambil menahan tangisnya.

Seketika pintu ruangan pasien yang ditempati Kathryn terbuka,dan mengalihkan pandangan mereka. Seorang pria ber-jas putih pun keluar dari ruangan tersebut.

Married With Enemy [End]Where stories live. Discover now