Chapter 26 - Satu Chapter Bersama Agil

Start from the beginning
                                    

Cepetan

Send a voice note
Noh
Jangan disebar ya
Gue cabut dulu, mau latihan

EH SKASJDLKASAK

Kenapa?

Gapapa

Gapapa

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Read

Agil terdiam beberapa saat sebelum memutar voice note itu.

"Bang Agil sana kerja. Jangan lupa istirahat."

Reaksi Agil :

WARNING!! INI CUMA FAKESUB YAA!!

***

"Agil!"
"Agil!"
"Agil! Budek ya lo?"

"Ck, apa sih?"

"Ga usah sok cuek gitu. Sedih 'kan lo, kalah dari gue?"

Agil hanya menatap gadis itu cuek kemudian berlalu meninggalkannya.

"There is nobody that can't love me*. Dan lo bakalan jadi salah satu dari itu," gumamnya setelah Agil pergi, kemudian pergi ka arah yang berbeda untuk menuju tempat tujuannya.
*Ga ada orang yang ga bisa suka gue.

Meskipun gadis itu mendapatkan ranking pertama di kelasnya, tapi sepertinya dia cukup bodoh untuk tidak menyadari bahwa Agil masih bisa mendengarnya.

Agil menghelas nafasnya setelah mendengar gumaman gadis itu. "Susah jadi orang ganteng," gumamnya. "Reyna, Reyna," lanjutnya sambil geleng-geleng.

Sebenarnya mereka tidak perlu lagi pergi ke sekolah karena sedang libur semester. Hanya saja Agil punya beberapa hal untuk diurus, dan dia tidak tau kenapa Reyna juga ke sekolah.

Setelah menyelesaikan urusan-urusannya, Agil berusaha untuk segera pulang. Namun usahanya gagal karena dia bertemu teman sekelasnya, yang kemudian mengajaknya untuk nongkrong.

"Lo ikut camping 'kan Gil?" tanya salah satu temannya. Agil hanya membalas dengan anggukan. "Asik, kita se-tim ya?" ajaknya.

"Lah emang bisa?" heran Agil. Karena menurut sepengetahuannya, kelompok belajar untuk camping ditentukan oleh guru. "Bisa aja. Tinggal ngemis ke Pak Wahyu hahaha," ucapnya. "Boleh juga, Han. Buat jaga-jaga kalau aja gue ntar se-tim sama Reyna," ucap Agil.

"Kalo diliat-liat lo kesel banget dah sama Reyna. Padahal dia cakep, kaya, pinter lagi. Kayanya dia juga suka sama lo," ucap Farhan. "Ya emang sih. Tapi poin terakhir yang lo bilang bikin gue risih," jawab Agil.

"Lo risih dia suka sama lo?" tanyanya yang diangguki Agil, "lo, gay?"

Mereka berdua bertatapan selama beberapa detik.

"Jangan bilang bener. Please jangan suka sama gue," ucap Farhan. "Engga lah. Emangnya kalau iya kenapa lo larang gue?" tanya Agil balik.

"Lo 'kan ganteng. Kalau gue khilaf, gimana?"

"Gile ya lu!"

"Hahahaha. Ya elo sih! Emangnya lo kenapa ga suka Reyna?"

Agil diam sambil tersenyum menatap Farhan. "Jangan-jangan lo beneran suka gue?" Agil tertawa kecil karena itu kemudian menggeleng.

"Ada cewe lain yang gue suka," gumamnya namun dapat di dengar Farhan dengan jelas.

"Siapa? Anak sini? Kalau iya bisa nih gue bantu comblangin!"

"Ada deh, kepo aja lu."

Sayangnya gumaman Agil tidak hanya bisa di dengar Farhan, tapi juga Reyna yang tidak sengaja ada disana.

Sepertinya Agil juga cukup bodoh untuk menyadari keadaan sekitarnya.

Vote kalau kamu suka.
Comment kalau ini menarik.
Share biar cerita ini berkembang.
Thanxx!
vanfarewell.

IDOL [On Going]Where stories live. Discover now