Chapter 4 - Bad Dream

5.2K 328 23
                                    

***
"Hi, William." sapa Megan yang membuat pria itu menoleh dan menatap Megan terpaku. Mata pria itu terpukau melihat penampilan Megan yang sangat cantik dengan gaun yang ia pakai.

"Kau masih ingin mengelak bahwa ia memang menyukaimu lebih dari seorang 'sahabat'?" bisik Grace yang membuat Megan hanya diam dan berusaha terlihat biasa saja.

"William, perkenalkan ini Grace sahabatku. Grace ini William ia adalah... yang mengadakan pesta topeng malam ini." jelas Megan hampir saja mengucapkan bahwa William adalah sahabatnya, tanpa ia sadari ia tidak ingin melukai perasaan William dengan ucapannya. Ia memang tahu bahwa yang diucapkan oleh Grace ada benarnya.

Grace dan William berjabat tangan lalu Megan berpamitan untuk pergi dan berterima kasih pada Grace karena telah membantunya hari ini.

Sepanjang perjalanan Megan merasakan kecanggungan dengan William baru pertama kali ia merasa seperti ini. Ini pasti karena ucapan Grace membuatnya menjadi kepikiran. Tidak, tidak mungkin William menyukainya bukan.

"Kau sangat cantik malam ini, Meg." celetuk William sambil menatap dalam ke arah Megan.
Megan merasakan jantungnya berdegup kencang. Ia tidak tahu rasa apa ini. Apa hanya sekedar gugup atau ada perasaan lain yang tidak ia ketawa.
***
VOTE TERLEBIH DAHULU DAN COMMENT SESUDAH MEMBACA!
***

   Megan mengaitkan tangannya di lengan kekar milik William. Keduanya berjalan bersama di atas karpet merah. Mereka terlihat sangat serasi hingga semua mata mengarah kepada mereka. Para wartawan langsung mengemukakan banyak pertanyaan tentang hubungan mereka dan juga cahaya kamera yang mengambil gambar Megan dan William. Keduanya segera berjalan memasuki ballroom.

"Kau tahu William aku membencimu karena membawaku ke acara ini." bisik Megan sambil tetap tersenyum agar orang lain tidak melihat wajah jengkelnya.

"Aku tahu maka dari itu aku sangat senang kau ada disini." sahut William sambil terkekeh.
Pria itu membawa Megan ke salah satu meja yang Megan tahu itu khusus untuk keluarga Mashkov.

   "Mommy, daddy," panggil William membuat Alex dan Elsa Mashkov, orang tua William menoleh menatap putranya dan Megan.

   "Oh my God, Megan! Aku sangat merindukanmu. Aku tidak menyangka kau akan menjadi wanita yang sangat cantik seperti sekarang." ucap Elsa berdiri dari duduknya dan memeluk Megan yang langsung dibalas oleh Megan.

   "I miss you too, aunty Elsa. Kau juga terlihat semakin cantik." ucap Megan lalu mengurai pelukan mereka.

   Keduanya lalu berbincang dan sesekali bercanda ria sebelum akhirnya Elsa pamit undur diri untuk menemani Alex menemui tamu-tamu yang datang. Sedangkan William sudah pergi entah kemana.

   Megan memutuskan untuk pergi mencoba beberapa makanan dan minuman yang tersedia di pesta ini. Sebenarnya alasan lain ia masih mau datang ke sebuah pesta walaupun ia tidak terlalu suka dengan keramaian adalah makanan dan minuman lezat yang bisa ia cicipi. Ya, Megan sangat cinta dengan semua jenis makanan. Ia juga tidak takut untuk makan banyak karena tubuhnya yang tidak akan berubah sekalipun ia memakan makanan berlemak.

   Megan mengambil satu gelas kecil minuman dengan warna merah menyala yang membuatnya tergugah. Ia meminumnya dan seketika ia menyesal. Ternyata minuman itu mengandung alkohol dan ia adalah orang yang tidak kuat jika berhadapan dengan minuman keras tersebut. Kepalanya sedikit pusing sepertinya minuman itu mengandung alkohol yang tinggi.

    Megan berjalan keluar menuju balkon ballroom tersebut. Sepertinya ia butuh udara segar. Megan mendengar suara-suara aneh dari arah pojok balkon yang terhalang oleh pintu. Megan berjalan mendekat dengan kepalanya yang semakin berat. Mata Megan membulat sempurna setelah melihat apa yang ada di balik pintu. Seorang pria dan wanita yang sedang melakukan hal tidak senonoh. Sang wanita mengalungkan tangannya ke leher pria itu sambil sesekali meremas rambut cokelat pria itu, sedangkan prianya melumat bibir wanita itu dengan penuh nafsu. Megan melangkah mundur sambil terus menatap adegan panas itu dengan tidak nyaman, namun sial ia terjatuh akibat high heels yang dipakainya. Ingatkan Megan untuk membuang sepatu dengan tinggi tujuh senti meter itu.

The Sweet JerkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang