Menurut kalian,apa itu hidup?
Jika menurut Alana hidup adalah perihal tentang rela tidak relanya untuk kehilangan kebahagiaan.
Ya,sebegitu sedihnya sampai Alana juga tidak begitu ingat kapan dirinya terakhir bahagia selama hidupnya ini
Kadang Alana...
Selama 17 tahun hidupnya,Alana belum pernah merasakan dirangkul oleh orang lain jangankan orang lain orang tuanya pun tak pernah ia rasakan sejak kecil.
Sejak kecil ia dirawat oleh pembantu dirumahnya,namun menginjak umur 13 tahun pembantu itu mengundurkan diri karna sudah tua dan tak kuat bekerja lagi. Alana benar-benar merasa sudah tak memiliki teman lagi sejak kepergian pembantu rumah tangganya,menyedihkan sekali hidup Alana
-+-+
Hari-harinya berlalu begitu saja,tidak ada yang spesial sama sekali. Selalu sendiri dan merasa kesepian,Alana sudah biasa hidup seperti ini,memendam semuanya sendiri tanpa ada yang mengetahuinya.
Sudah dua tahun ia menuntut ilmu pada SMA Adijaya,namun dua tahun juga ia tak pernah berinteraksi pada siswa lainnya paling hanya sekedar mengucapkan selamat pagi atau halo pada yang lainnya walau ujung-ujungnya Alana akan dikucilkan lagi
pernah ada seseorang yang dekat dengan Alana namun hanya sebentar karna gadis yang dekat dengannya itu harus pindah sekolah dikampung halamannya.
Kenapa semua orang yang dekat dengan Alana seolah dijauhkan kembali setelah berhasil membuat Alana tersenyum? Apakah Tuhan memang tidak ingin Alana bahagia? Alana juga awalnya tidak mengerti. Alana type orang yang susah bergaul,dan itu juga penyebab ia dijuluki gadis kolot disekolahnya
Semua teman sekelas Alana seolah mengolok-oloknya tak memiliki teman sepanjang hidupnya,dikatakan berpenampilan seperti gembel yang berceceran di pinggir jalan,rambut yang tak pernah ditata dengan rapi.
Bukannya tidak mau,Alana hanya merasa cukup akan semuanya,apapun yang ia pilih itu adalah hidupnya kenapa orang lain selalu saja mengomentari dirinya tanpa tau alasan yang sebenarnya?
Terkadang dunia itu memang sangat kejam.
Tak jarang Alana merasa muak dengan semua orang bahkan semua hal yang ada didunia ini,tidak ada yang ingin menerima kehadirannya sebagai manusia yang layak disini. Ini alasan kenapa Alana selalu merasa dirinya rendah dan terasingkan,karna memang tak ada yang mau berteman dan berinteraksi padanya bahkan orang tuanya sekalipun
"Aku lelah akan semua ini"
Alana sudah biasa menangis sendirian di atap sekolahnya,rambut panjang pirangnya diterbangkan angin seolah mengerti gadis ini benar-benar kesepian sepanjang hidupnya. Menatap langit biru dengan awan tipis yang menghiasi,bahkan langit pun selalu ditemani awan sepanjang harinya.
Setelah puas menangis,Alana kembali kekelasnya pelajaran berikutnya akan segera dimulai ia tak ingin terkena hukuman hanya karna terlambat masuk kelas
Segerombol siswi terlihat menghalangi jalan Alana,mengobrol hingga menghabisi seluruh jalan sempit koridor Alana jadinya tidak bisa lewat karna mereka. Lalu dengan sopan Alana mengucapkan permisi agar diberikan sedikit jalan untuk pergi kekelasnya
Namun,bukannya menyingkir para gerombolan siswi itu malah menghadang Alana dan menatap Alana seperti menatap binatang yang sangat menjijikan. Gadis berambut pendek dengan lipstik merah tebal dibibirnya mendorong pelan kepala Alana dengan telunjuk
"Gadis kolot,habis nangis di atap lagi ya?"
Rena,itu nama gadis yang sedang berhadapan dengan Alana sekarang. Rena ini suka sekali mengganggu Alana,tapi Alana tak pernah sekali pun memperdulikan gadis berambut pendek itu,ia memilih melewatinya dan melanjutkan pergi kekelas sebelum gurunya mengisi jam pelajaran berikutnya.
Tiba-tiba rambut Alana ditarik hingga kepalanya terpental kebelakang menyebabkan Alana memundurkan langkahnya menoleh kearah Rena yang menatapnya tajam,kebencian terpampang jelas dimata gadis itu
"Heh cewe kolot!! Ga usah sok-sokan deh lo! Lihat penampilan lo ga cocok dibilang manusia,kayak pengemis!"
perkataan Rena benar-benar menyayat hati Alana,Alana menutup matanya yang sudah mulai buram dipenuhi air mata. Ia berusaha untuk menahan semuanya,rasa sakit dikepalanya berdenyut seperti ingin merobek kulit kepala miliknya. Rena tak main-main menjambak Alana,benar-benar brutal dan kasar
Berharap dewa menyelamatkan dirinya kali ini,Alana benar-benar tak ingin pergi keluar kelas lagi jika terus-terusan berakhir seperti ini. Rena dan antek-anteknya benar-benar membenci Alana,seperti memiliki dendam yang luar biasa besarnya
"Hey! Kalian sedang apa!"
Oh tuhan..terimakasih, jantung Alana rasanya sudah merosot jika saja ia masih berada di posisi tejambak,untung saja ada seorang penjaga kebun yang memergoki mereka.
Rena sudah melepaskan cengkraman pada rambutnya,sudah berlari memasuki kelasnya dan Alana masih disini,berdiri sambil merapikan rambut dan pakaiannya. Lalu menghembuskan nafas singkat dan kembali menuju kelasnya
To be continue
-
-
-
-
Hai!Gimana chapter pertamanya? Asik? Sedih? Atau gimana? Komen ya jangan lupa! Emang aku sama teman aku sengaja bikin karakter Alana disini sedikit menyedihkan gitu,kaya hidup sendirian didunia ini
Ini masih pengenalan jalan hidupnya Alana,makanya belum bnyak percakapan. Di chapter2 selanjutnya pasti banyak kok dan lebih seru lagi!
Dipantengin ya,jangan sampe lupa..
*gini ekspresi Alana ngeliat temen-temennya saling gandengan dan ketawa-ketawa
Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou mettre en ligne une autre image.
Alana tu cakep gaes cuman dianya aja yang ga ngerasa cakep
Alana tuh kembaran mimin:v becanda doangg.Jangan hujat akuuu~
Kalo ada yang perlu diperbaiki jangan lupa komen ya.. Vote nya juga!
Terimakasih telah membaca story ini.. Sampai jumpa di chapter selanjutnya!! Dadahh!!