Happy reading guys, sorry for typo (s)
"Ibu, ibu kenapa menangis?" tanya donghyuck sembari ikut mendudukkan dirinya di samping sang ibu
Jennie segera mengusap air matanya dengan kasar, kemudian memasang senyum hangatnya "Tidak sayang, ibu tidak apa apa kok" ujar jennie meyakinkan donghyuck
Donghyuck mengangguk "uhuk uhuk"
"Apa penyakitmu masih kambuh sayang?" tanya jennie khawatir
donghyuck menggeleng "tidak apa-apa bu, donghyuck baik-baik saja. Emmm...Bu"
Jennie menoleh seraya bangkit dari duduknya "ya sayang? ada apa?"
"tadi...Mark hyung kenapa keluar dari rumah?" tanya donghyuck sembari bangkit dari duduknya dan menatap jennie dengan tatapan polosnya
"Ibu tidak tau sayang, biarkan saja hyungmu itu pergi, ibu yakin dia akan segera kembali"
Donghyuck mengangguk dan berjalan ke arah meja makan, kemudian duduk di sana
"Ibu donghyuck ingin coklat panas" pinta donghyuck
Jennie menoleh ke arah donghyuck kemudian mengangguk
Setelah 5 menit menunggu sang ibu membuatkannya coklat panas, jennie pun datang ke arah meja makan sembari membawa coklat panas yang di minta oleh donghyuck kemudian duduk di sana.
"Bagaimana dengan sekolahmu sayang?"
"Emm...Sekolah donghyuck baik-baik saja, nana sangat cerewet di sekolah," ujar donghyuck sembari mempoutkan bibirnya
Jennie hanya terkekeh kemudian mengusak surai lembut milik sang anak bungsunya
"I-"
tok tok tok!
Jennie dan donghyuck sontak menoleh ke arah suara ketukan pintu tersebut
"Sebentar ya sayang, ibu akan membukankan pintunya dahulu"
Donghyuck mengangguk.
Jennie berjalan ke arah depan pintu, kemudian membukakannya "eoh?...Ayah? kenapa sudah pulang?" tanya jennie dengan bingung
Jongin berjalan masuk ke dalam rumah kemudian berjalan ke arah ruang tamu, donghyuck yang melihat sang ayah pulang pun segera berjalan ke arah jongin sembari membawa coklat panasnya
"Ayah" panggil donghyuck
Jongin menoleh kemudian tersenyum tipis
"Sayang, Apa yang membuatmu pulang sangat cepat?" tanya jennie kembali
Jongin menoleh ke arah jennie kemudian menyuruh jennie untuk duduk tepat di samping dirinya, sedang donghyuck duduk di atas karpet berbulu lembut tersebut
"A-"
"Aku pulang" ujar mark dengan datar
"mark? ada apa dengan wajahmu?" ujar jennie khawatir saat melihat sedikit lebam di wajah sang anak sulung
"Bukan urusan ibu" jawab mark acuh tak acuh
Jennie menghela napas
"Apa kau baru saja berkelahi lagi?" ujar jongin menyelidik
"Sayang sudah, mari kita bicarakan apa yang akan kau katakan sebelumnya, mark kesini sayang ayah ingin membicarakan sesuatu untuk kita"
Mark memutar ke dua bola matanya malas, mau tidak mau dirinya harus ikut bergabung dengan sang ibu dan ayahnya oh serta adiknya
"Ada apa?"
"Jadi ayah ingin menyampaikan padamu mark, kalau ayah akan pergi ke chicago untuk mengurus bisnis ayah yang ada di sana" jelas jongin
Mark mengeryitkan dahinya "untuk apa ayah menyampaikan itu untukku saja?" ujar mark
"Karena ayah akan pergi ke chicago bersama ibu mark" jelas jongin kemudian
Mark membulatkan ke dua matanya
"Kenapa harus membawa ibu?" tanya mark tidak terima
"Mark, ayah harus membawa ibu karena ibu adalah tangan kanan dari perusahaan ayah di chicago nak"
"Jadi aku harus tinggal bersama anak ini?" ujar mark sembari mengarahkan jari telunjuknya ke arah donghyuck yang kini tengah menatap ke tiga orang dewasa tersebut dengan tatapan bingungnya
Jongin mengangguk menanggapi pertanyaan yang di lontarkan oleh anaknya "ayah dan ibu tidak akan lama, kami hanya akan menetap di sana selama 3 bulan saja, dan malam ini kami akan berangkat menuju chicago" ujar jongin sembari melihat sang anak sulung dengan tatapan teduhnya
"Malan ini!"seru mark
Lagi lagi jongin hanya mengangguk
"kenapa malam ini kalian harus berangkat, tidak bisakah kalian berangkat pagi nanti?"tanya mark
"Tidak bisa mark ayah sudah membeli tiketnya untuk malam ini"
Mark mendengus "seterah ayah saja, yang penting kalian cepat pulang ke sini lagi" ujar mark dengan ketus kemudian berdiri dan berjalan ke arah kamarnya
sedang donghyuck hanya menatap kepergian sang hyung dengan tatapan bingungnya
"Donghyuck"
Merasa di panggil donghyuck segera menoleh ke arah sang ayah
"Kamu masuk ke kamar, dan beristirahatlah. ayah lihat sepertinya penyakitmu kambuh" ujar jongin yang tidak sengaja dirinya melihat adanya genangan darah yang berada di sekitar lantai ruangan
donghyuck hanya mengangguk patuh kemudian segera bangkit untuk pergi menuju ke arah kamarnya berada, tidak lupa juga dirinya membawa coklat panas tersebut bersamanya.
"sayang, apa kau yakin akan meninggalkan mereka? apa kita tidak bisa membawa mereka bersama?"
"Tidak bisa sayang ini ada sangkut pautnya dengan perusahaan" ujar jongin lantas segera pergi menuju ke arah kamar
Jennie menolehkan kepalanya ke arah jongin kemudian menghela napas
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] BROTHER COMPLEX || MarkHyuck [✔]
Fantasy[Completed] [Fantasy] [Incest] [Romance] [Fanfiction] [General Fiction] [Semi-baku] [Fluff] ❝Donghyuck lee is my little brother, and how foolish i was to use my own little brother for my hormonal gratification, what kind of brother am I to ruin my o...