BROTHER COMPLEX #4

17.5K 1.5K 33
                                    

Happy reading guys, sorry for typo(s)



5 bulan kemudian

"Ibu di mana baju olahragaku?" tanya mark

"Apa kau sudah mencarinya di dalam lemarimu sayang?" tanya sang ibu

"Sudah bu tapi aku tidak menemukannya"

jennie menghela napas dan segera berjalan mendekati mark yang kini tengah mengacak acak isi lemarinya

"Mark apa kau benar-benar belum pernah memakainya?"

"Aku tidak tau"

Jennie mengehela napasnya kembali

Dengan tiba-tiba jongin datang dan masuk ke dalam kamar sang anak

"Ayo mark, apa kau tidak jadi ikut ayah berolahraga?" tanya jongin saat melihat anaknya yang kini malah sibuk mengacak acak isi dalam lemarinya

"Ahh.., sayang apa kau melihat baju olah raga milik mark?" tanya jennie

"Tidak, memang kenapa? apa bajunya hilang?"

"Ya begitulah"

"Kenapa kamu tidak bilang pada ayah jika baju olahragamu hilang, ayah akan meminjamkannya padamu" ujar jongin sembari berjalan turun menuju kamarnya dan kembali selang 3 menit dengan membawa baju olahraga miliknya

"Ini, apa bajunya kebersaran?"

"sepertinya sedikit kebesaran, tapi tidak apa-apa kalau begitu aku ganti baju dulu" ujar mark

"Baiklah mark ayah akan menunggumu dibawah," ujar jongin "sayang apa kau sudah menyiapkan sarapan?" sambung jongin kembali

"Sudah, lebih baik kamu sarapan terlebih dahulu" titah jennie

"Tidak, mari kita sarapan bersama"

"Baiklah"

..........

"Ayo mark, kita baru saja berlari sebentar, apa kamu sudah tidak kuat lagi?" tanya jongin saat melihat mark yang kini tengah mengatur napasnya yang tersenggal

"sebentar yah, aku ingin minum, sebaiknya kita beristirahat sejenak" ujar mark

Menyetujui perkataan sang anak jongin dan mark kini tengah bersinggah di salah satu kedai minuman

"Kopi cappucino satu" pesan mark pada seorang pemuda berpakaian hoodie yang kini tengah memainkan ponselnya

"Apa ayah tidak ingin membeli minum?" tanya mark

"Tidak, ayah tidak ingin" ujar jongin sembari memainkan ponselnya

Tiba-tiba ponsel jongin berbunyi nomor sang istri tertara di layar ponselnya, dengan cepat jongin mengangkatnya

"ada apa jennie?" tanya jongin

Terdengar suara rusuh dari seberang, membuat jongin mengeryitkan dahinya binggung

"Hallo?" ujarnya kembali

"Ahh...Hallo ajusshi apa benar ajusshi suami dari perempuan yang bernama jennie?" tanya orang di seberang dengan napasnya yang terengah engah, membuat jongin semakin mengeryitkan dahinya

"Ya, memangnya ada apa dengan istri saya kalau boleh tahu?" tanya jongin

"saya tidak tau ajusshi saat saya melewati rumah anda, saya melihat istri anda tergeletak tidak sadarkan diri, saya meminta tolong orang sekitar untuk membawanya ke rumah sakit, dokter bilang istri anda akan segera melahirkan ajusshi" jelas orang di seberang

jongin terdiam sejenak sebelum bertanya dengan panik

"Di rumah sakit mana istri saya di bawa?" tanya jongin yang kini mulai panik

"Di rumah sakit **** jalan district 9 ajusshi" jawab orang di seberang

"Baiklah terima kasih saya akan segera ke sana dengan anak saya, saya tutup dulu telfonnya"

"Baik ajusshi"

"Ada apa yah?" tanya mark dengan binggung

"Mark kita harus cepat ke rumah sakit" ujar jongin panik

"Memangnya siapa yang sakit?"

"Ibu, ibu akan segera melahirkan" ujar jongin sembari bangkit dari duduknya

"Bukankah ibu masih mengandung 5 bulan? kenapa sudah ingin melahirkan?" tanya mark kembali

"Ayah tidak tau, sebaiknya kita cepat bersiap dan segera pergi ke rumah sakit"

Mark hanya mengangguk dan segera mengikuti jongin yang kini tengah berlari karena panik

[1] BROTHER COMPLEX || MarkHyuck [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang