Tak Terlihat

513 230 565
                                    

Lagi-lagi tingkah yang diperbuat oleh temannya membuat Aron tertawa lepas. Inilah mengapa Aron menyukai pertemanannya dengan Bagas. Tapi entah apa yang sedang dilakukan temannya, Surya tampak seperti orang yang sedang kesetrum dengan mata melihat ke atas. Dan tidak ada yang menyadari itu.

"Anak-anak, kalian sudah absen di komputer masing-masing, kan?" tanya Bu Devi.

"Sudah, Bu." Kata beberapa siswa.

Sedangkan Surya kini tergeletak dibawa layar komputer milik Aron. Mata Surya sepenuhnya hitam, dan mulutnya terbuka lebar. Aron yang sedang mengotak-atik komputernya pun terkejut melihat Surya. Dilihat kesamping kanannya, Surya memang tidak ada disisinya. Artinya yang dibawah layar komputerya benar-benar Surya. Dengan cepat Aron langsung masuk kekolong bawah komputer berusaha menyadarkan Surya.

"Sur, Sur, heh Surya! Sadar! Sadar! Heh, oy jangan biarin hantunya make tubuh kamu, Sur. Surya!" Aron meneriaki Surya tapi dengan sedikit berbisik dan mengguncang-guncangkan tubuh Surya dengan sangat tidak manusiawi.

Namun ruh Surya belum juga kembali. Tiba-tiba tangan Surya bergerak, Aron berpikir Surya sudah mulai sadar. Sehingga ia menghentikan guncangan tak manusiawinya. Tapi ternyata tidak, tangan Surya malah menuju ke leher Aron dan mencekiknya dengan sangat kencang.

"Mati kamu hai anak Dajjal!" suara Surya terdengar seperti suara orang lain.

"Pfftt hahahahaa apa tadi kamu bilang? hekk. uhuk-uhuk hekkk." mendengar Aron yang malah tertawa, setan itu pun mencekiknya hingga lebih kencang.

Aron mendengar suara tadi bukannya menjadi takut, tapi segera menendang kaki Bagas. Memberikan kode pada Bagas untuk segera menolongnya. Aron menyadari ia takkan sanggup melawan ruh setan yang gila baginya. 'anak dajjal' Aron bahkan tidak bisa menahan tawanya walaupun ia sedang dicekik dengan kencang. Kenapa Surya bisa-bisanya dimasuki ruh setan yang gila seperti ini, pikirnya.

BUGH!!!

Entah Bagas sama-sama tololnya dengan hantu yang sedang merasuki tubuh Surya atau bisa dibilang cerdas? Bagas tanpa aba-aba memukul wajah Surya. Pukulan yang diperbuat olehnya memang berhasil melepaskan cekikan tangan Surya kepada Aron, tetapi itupun membuat keributan didalam kelas dan lebih parahnya yang mengajar didalam kelas itu ialah Bu Devi, salah satu guru BK disekolah ini.

"Kalian yang duduk paling belakang, ada apa? daritadi berisik terus!" teriak Bu Devi dari depan kelas.

"Ih! Maneh tolol! ketauan sama Bu Devi, kan. Ah dasar." Aron menjitak kepala Bagas.

Sebenarnya Aron tidak mau orang lain tahu bahwa Surya seorang indigo, karena Aron tidak mau sahabatnya tidak memiliki teman-teman lagi atau mungkin Surya bisa saja dimanfaatkan oleh orang yang mengaku teman padanya karena ingin tahu tentang hantu atau melihat masa depan masalalu seseorang. Dan kini seisi kelas akan ketakutan melihat Surya yang sedang dirasuki oleh setan bodoh akibat ulah Bagas.

"Maaf atuh, abis maneh di cekek ku si Surya, jadi panik ka urangna." (ya maaf, abisnya kamu dicekik sama Surya, ke akunya jadi panik).

"Terus kumaha atuh, bahaya euy. Engke si Surya teu boga baturan deui, kumaha?" (terus gimana dong, bahaya nih. nanti Surya ga punya temen lagi, gimana?) tanya Aron mulai panik karena Bu Devi mendekat.

Maksud perkataan Aron tadi jelas karena sekelasnya tidak ada yang tau Surya seorang indigo.

PLAK!! PLAK!! PLAK!!

Entah apa yang ada dipikirkan Bagas saat ini. Ia tiba-tiba menampar Surya berkali-kali dengan sangat keras hingga akhirnya Surya sudah tidak kerasukan setan itu lagi. Sangking terkejutnya Aron hingga melotot melihat perbuatan temannya itu. Walaupun temannya kembali sadar, sama saja itu biadab, pikirnya.

NEW WORLD ON THE EARTHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang