Hamba Allah🍁

44 2 0
                                    

Kita adalah hamba Allah, yang terkadang malah menghamba kepada sesamanya.

[Qodarullah]
.
.
.

Jam menunjukkan pukul 10.00, saat Naina sedang menikmati waktu istirahat, dengan membaca novel yang baru saja ia pinjam dari perpus, kemarin. Sementara, keempat sahabatnya memilih untuk saling berkumpul, bercerita tentang banyak hal, yang terkadang berujung pada perghibahan. Bahkan, terkadang Naina pun ikut khilaf karena dirinya tak memiliki iman yang cukup kuat. Astaghfirullah...

Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. (Al-Hujurat:12)

Seperti biasa, tiba-tiba saja Wildan menghampiri mereka, seraya bertanya, "Eh, di sini yang info WA-nya 'Hamba Allah', siapa sih?" tanya lelaki itu, membuat keempat gadis itu menghentikan bicaranya.


"Ngga tau, Naina kali." jawab Azi, sementara yang namanya dipanggil, sama sekali tak ingin menyahut.

Wildan pun beralih ke meja, di mana Naina sedang menikmati waktu istirahatnya, dan segera memanggil gadis itu.

"Hm?" respon Naina, singkat, tanpa berniat mengalihkan pandangannya.

"Nomer WA yang infonya Hamba Allah, kamu ya?"

"Kenapa emang?" jawab gadis itu, balas bertanya. Wildan pun tak menjawab kembali, hanya mampu menggeleng-gelengkan kepalanya, sambil tersenyum penuh arti.

Lelaki itu pun pergi, kembali ke tempat duduknya, masih dengan senyum yang membuat tatapan keempat gadis itu terlihat aneh, "Gila dia," celetuk salah satu sahabat Naina, membuat yang lainnya terkekeh pelan.

"Hamba Allah," Naina menghela napasnya pelan, kala panggilan itu menyapa telinganya. Tak berniat merespon godaan Wildan, ia pun tetap pada sikapnya yang acuh. Membuat lelaki itu tak menyerah, dan tetap memanggil namanya berkali-kali.

Pada akhirnya, dirinyalah yang menyerah, karena tak tahan mendengar kalimat itu terus dipanggil. Walau dia sadar itu bukan namanya, namun siapa lagi kalau bukan dia yang sedang dituju Wildan?

"Apa sih, Wil? Nama aku Naina, bukan Hamba Allah." jelas Naina, membuat lelaki itu tersenyum karena keberhasilannya membuat gadis itu berbicara padanya.

***
Semoga suka dengan part nya, bukan dengan Wildan🙂

Yang muak dengan kelakuan Wildan, walaupun baru awal, sini-sini komen. Ntar aku yang mewakili kalian buat tampol dia:).

Btw, aku buat part ini dulu, baru part 'Barang Pinjaman'. Biasalah, tiba-tiba lupa sama alur:).

Sekian dulu...

Wassalamualaikum😊

Tegal,20April2020
Senin-17:35
📝📝📝


Note after revisi :

Yang pernah menghadapi lelaki macam Wildan ini, enaknya diapain? Mutilasi aja kali ya?

9 Oktober 2021 (Revisi)

Qodarullah (Ending)Where stories live. Discover now