nineteen

2.6K 278 109
                                    




Sedangkan Sehun tak henti hentinya menunduk tak sanggup melihat  sang kekasih, yang hanya bisa Sehun lakukan adalah menggenggam erat jemari sang kekasih dan menciumnya berkali kali. Hingga saat Sehun membolakan matanya dan berhenti melakukan kegiatan itu saat mendenger Jongin berucap

"Sehun-ssi, mari sudahi sampai disini" Jongin tersenyum penuh luka saat berucap demikian

"apa yang kau katakan bear!" Sehun terbelalak, semakin menggenggam tangan Jongin erat, berusaha menjangkau tatapan mata sang kekasih yang terus saja menghindar

"Maafkan aku jong, aku benar benar minta maaf, kumohon sayang" dengan lelehan air mata, Sehun memeluk erat Jongin, tak peduli jika Jongin menolak

"Bear aku sangat mencintaimu, tidak ada lagi orang yang ada dihatiku selain kau jong, kumohon, kau sedang mengandung anak ku jong" Sehun terisak pelan, menenggelamkan kepalanya ke perpotongan leher Jongin dan menghirupnya dalam, tak bisa dibayangkannya jika Jongin benar benar meminta hubungan mereka berakhir, ia sangattidak ingin kehilangan Jongin

"Jika bayu ini yang membuatmu khawatir, maka aku bisa merawatnya untukmu seorang diri dan memberikan kepadamu saat sudah lahir nanti, Sehun-ssi" Jelas Jongin, ia lemas, bahkan tubuhnya sudah tidak bisa ia gerakan untuk menolak pelukan Sehun, air matanya juga sudah kering, Jongin begitu lelah.

"Persetan dengan bayi itu, aku sangat mencintaimu, aku ingin merawatnya bersamamu, jong aku benar benar mencintaimu" Sehun meninggikan nada bicaranya, apa yang barusan Jongin katakan begitu tidak masuk akal, Sehun tidak akan setuju akan hal itu

"Kau tidak bersungguh sungguh sayang, kau hanya begitu lelah, istirahatlah lagi" Sehun mengusap air matanya kasar, melepaskan pelukannya lalu merapihkan selimut agar Jongin beristirahat kembali

"Aku bersungguh sungguh, Sehun-ssi." kali ini Jongin beranikan menatap irish biru Sehun yang sudah tidak memancarkan cahayanya

"Bear-"

"Aku lelah, Sehun-ssi, aku lelah, kau tau itu? aku lelah harus menahan semua perasaanku, aku lelah berusaha baik baik saja didepanmu, aku lelah mendukungmu untuk tetap bertahan disatu sisi pertahananku sudah mulai hancur tiap kali melihat hubunganmu dengan Sejeong yang semakin terasa nyata untukku. Aku lelah melihat media media yang hanya berisikan dirimu dan wanita itu yang selalu bergandeng tangan, bahkan beberapa kali kau memeluknya Sehun-ssi, aku tidak bodoh untuk tidak memahami perasaanmu.. hiks.. Aku  lelah dengan usapan yang kau berikan di pipi nya, lumatan di bibir manisnya, oh Sehun-ssi aku benar benar berharap untuk mati sekarang" Jongin tersenyum, bahkan hampir tertawa. Ia menertawakan hidupnya yang begitu menyakitkan, setelah orang tuanya meninggalkannya, Sehun pun juga akan meninggalkannya. Jongin bahkan berpikir bahwa ia tidak ditakdirkan untuk dicintai siapapun saat ini.

"Jong-"

"Apa kah kau merasakannya? rasa menahan cemburu hanya karna kau ingin kekasihmu tetap memiliki pencapaian yang baik? berpura pura baik baik saja ketika terbangun dan melihat kekasihmu tidak berada disampingmu, alih alih dia berbohong dan pergi dengan wanita barunya. Apakah kau pernah merasakannya, Sehun-ssi?"

"Bear..Jebal.. hiks-"

"Melihat kekasihmu tidak menolak dengan gandengan tangan orang lain, justru memberikan usapan usapan lembut daripada menolak, melihat kekasihmu bercumbu panas didalam mobil, apakah kau pernah merasakannya, Sehun-ssi?"  Jongin terus saja mengoceh, tidak peduli dengan lelehan air matanya yang tak mau berhenti, serta lelaki dihadapannya yang semakin terisak.

Secret || Hunkai (21+)Where stories live. Discover now