eighteen

2.5K 282 86
                                    




"Aku muak melihatmu sialan, rasa ingin membunuhku selalu bertambah saat melihat wajahmu" Chanyol mencerca habis habisan pemuda albino yang penuh luka di wajahnya yang sekarang sedang berdiri tepat didepan Jongin yang belum juga sadarkan diri

"Maaf hyung" Sehun menunduk, ia tulus minta maaf

"Brengsek, bahkan saat kau minta maaf tak ada rasa iba sedikitpun padaku, aku benar benar ingin menghajarmu lagi sialan" Chanyeol geram, ingin saja ia menonjok wajah tampan Sehun jika saja tangan Ravi tidak menahannya

"Dia yang melakukannya, dia yang memaksa, kau bisa melihatnya di cctv dorm, aku bersungguh sunggug" Bela Sehun. Chanyeol menepis kuat tangan Ravi yang menahannya lalu menerjang Sehun, menarik kerah bajunya kuat kuat

"Sialan! lalu apa saat didepan dorm tadi?! didepan Jongin? kau bergandengan mesra dengan wanita sialan itu! Sehun, aku sungguh sungguh saat berkata ingin membunuhmu" Chanyeol bengis.

"Hey hey easy, dobi, easy." Ravi datang untuk memisahkan Chanyeol dan Sehun, walau bagaimana juga Ravi percaya bahwa lelaki albino dihadapannya ini ada benar nya

"Aku akan pulang dan memeriksa cctv, jika yang kau katakan tidak benar, siap siap mengucapkan selamat tinggal kepada dunia ini" Chanyeol menyenggolkan bahunya ke bahu Sehun lalu berjalan meninggalkan ruangan

Ravi yang lelah akhirnya memilih duduk di sofa ruangan, menyandarkan tubuhnya lalu membuka ponsel dan mengabari istrinya

"Sore sayang.. ah disana masih pagi ya? kalau begitu pagi sayang"

"Ya disini masih pagi, huhu aku merindukanmu"

"Aku juga sayang, tapi kau tau bukan bahwa lelakimu ini adalah pebisnis muda dan kaya? kkk"

"Aish kau masih bisa saja menyombongkan diri, pulanglah sebelum aku melahirkan"

"Hey aku hanya seminggu disini tenang saja"

"Kkk kau dimana? sudah sampai hotel? apa kau sehabis meeting?"

"Ah tidak, dibandara tadi aku bertemu Jongin, jadi-"

"Mwooo?! Jongin? yang di ceritakan eomma?! lelaki manis yang ada di foto masa kecilmu?!"

"Sayang kecilkan suaramu gendang telingaku bisa pecah"

"Apakah itu Jongin yang diceritakan eomma?! mantan kekasihmu kan?!"

"Ya, dia Jongin yang biasa di ceritakan eomma"

"Aku ingin bertemunya!! huhuhu kata eomma dia menggemaskan!! aku selalu memandang foto kecilmu dan menemukan dia disana dan berdoa agar anak kita mirip dengannya! bisa kah kau melakukan video call?"

"Kkkk bagaimana bisa anak kita mirip dengannya jika aku bapaknya, tidak bisa, aku lagi dirumah sakit, Jongin tidak sadarkan diri"

"Mwo?! Waeeee!! Eommmmaa-"

"Hey jangan sayang! jangan memanggil eomma" Ravi menyuruh istrinya diam dan tidak ribut memanggil eomma, jika eomma tahu bisa bisa sekeluarga mereka terbang langsung ke Korea, jangan lupakan keluarga Ravi yang sudah menganggap Jongin sebagai keluarga sendiri.

"Baiklah hufttt kenapa bisa Jongin tak sadarkan diri"

"Dia hamil dan seorang bajingan menguras tenaganya" Ravu sengaja membesarkan suaranya

"Aish shirro! aku tidak mau mendengarnya! Baiklah jika ia sudah sadar titipkan salamku padanya"

"Hey kau bahkan belum pernah bertemu"

"Biarkan saja! kata eomma dia mudah berteman! aku ingin berteman! teman temanku semuanya menyebalkan!"

"Baiklah baiklah sayang, kupastikan suatu saat nanti kau akan bertemunya, kumatikan dulu ya? ada hal penting yang harus kuurus"

Secret || Hunkai (21+)حيث تعيش القصص. اكتشف الآن