enam

30 4 0
                                    

Dapur Restoran

"Gimana? Masih sakit Scar?", tanya Nina khawatir dengan sahabatnya itu.

" masih sig, tapi sekarng udah mendingan kok, thanks ya Ni"

" _-lo mah kebiasaan, iya iya, orng gw cuma ngambilin es batu juga"

"Iya...iya, eh btw, bukannya tadi lo bilang ke gw kalo ada tamu spesial ya?", tanya Scarlet sambil menggerakkan pelan kakinya.

"Oiya, gw sampe lupa. Iya iya, tamu restoran hari ini tuh lagi ada acara perjodohan gtu sih kalo ga salah", jelas Nina.

" oo gtu, trus kita ada job ap..."

"Nina! Scarlet! Kenapa masih disini? Cepat antarkan makanan ini ke meja tamu nomer lima, malah ngobrol, cepat cepat! Move!", potong sang manager.

"Yaudh Ni, let's move!", ajak Scarlet sembari beranjak dari duduknya.

" eg, kaki lo kan lagi keseleo, emng bisa?"

"Emm, gw ga begitu yakin sih, ah yaudhlah bisa kok, bisa", balasnya sembari berjalan sedikit tertatih.

" lo yakin?", Nina memastikan.

"Iya dah, gw yakin, ayok!"

"Baiklah", pasrah Nina.

Author pov

Scarlet dan nina bersama karyawan lainnya bergegas melalukan bagian mereka masing-masing.

"Bay, menu makanan pesanan meja nomer lima udh siap belum?", tanya Scarlet ke bayu.

"Oh iya iya, ni mau siap."

"Bay, gw mau bantu Scarlet nganterin tu menu juga", potong Nina sambil menyiapkan nampannya.

"Oke, gw ambil nampan dlu", ucap Scarlet sambil berjalan agak tertatih.

Bayu memperhatikan Scarlet dari belakang.

"Scar, kaki lo masih sakit?"

"Iya nih, tpi gpp kok, gw masih bisa"

"Scarlet tuh keras kepala Bay, susah dibilangin anaknya", blas Nina.

" kalo lo kesulitan mending bilang ke yang lain aja", saran Bayu.

" udh gpp kok, sini biar gw anter makanannya.", balas Scarlet sambil menyusun makanan ke atas nampan yang sudah diambilnya.

"Baiklah, kalo lo bisa, nih sambalnya", balas Bayu pasrah.

" ok, gw anter dlu"

"Yok Scar!", ajak Nina.

Nina dan Scarlet berjalan menuju meja pelanggan nomer 5 yang sengaja sudah dipesankan untuk tamu spesial hari ini, dan ya Scarlet berusaha berjalan normal menutupi rasa sakit di pergelangan kakinya.

Meja pelanggan nomer lima

"Permisi tuan, nona, ini pesanannya", kata Scarlet sembari meletakkan satu persatu menu yang sudah dipesan.

"Mom, Renji tu ga setuju sama perjodohan ini"

"Renji! Jangan permalukan mama! Mama tuh udhsusah payah biat nyari pasangan yang perfect buat kamu nak!"

"Tante, jangan paksa Renji, mungkin dia lagi badmood aja", sela Kiran, wanita yang dijodohkan ke lelaki bernama  Renji itu.

"Oh, ini mau dijodohin toh", batin Scarlet sambil terus melanjitkan tugasnya.

"Renji, kalo kamu udah punya calon, mama ga akan paksa kamu buat Nikah ke Kiran. Ini juga, kamu belum punya calon", jawab wanita bermur 50-an tahun itu.

Scarlet yang hanya mendengar percakapan keluarga itu akhirnya mendongak dan melihat lelaki bernama Renji itu.

Setelah selesai, Scarler permisi dan...
"Lah, ini bukannya cowo yang tadi ?"batin Scarlet.

Lelaki bernama Renji itu pun melihat Scarlet.

"Lah, cewe ini kerja di sini?", batin Renji.

Akhirnya ide gila keluar dari otak Renji. Ketika hendak berbalik dan permisi dari meja itu, tangan kanan Scarlet dicekal oleh Renji. Renji langsung berdiri dan menarik Scarlet dan merangkul bahunya.

"Mom, ini calon Renji", jawab Renji sambil tersenyum menghadap mamanya.

"What!!apa-apaan ni! Ni cowo gila apa?!"

"Eh, engga engga tante, aku mana ken.."

"Sayang, kamu tuh kenapa sih selalu nolak kalo aku kenalin ke mama sih? Ini tuh udah saatnya aku kenalin kamu ke orang tua aku.", potong Renji sambil menatap Scarlet  tajam. Yap! Tatapan mengintimidasi.

"Apaan sih ni orng, yaudh gw bantu kali ini aja"

"Ehh, iy iy.."

"Yaudah mom, aku mau nganter calonku dlu, kakinya lagi sakit, aku ga tega liat dia kesakitan, duluan ya mom", ijin Renji ke mamanya lalu membopong Scarlet keluar restoran.

Semua orang yang melihat kejadian itu merasa kagum dan terheran juga.

Keluarga Renji dan Kiran hanya melongo bingung dengan perilaku Renji.

Renji mengajak Scarlet ke dalam mobilnya.

Mobil Renji

"Eh, lo gila ya?!, gw bukan boneka ya! Lo seenaknya banget ke gw!", amarah Scarlet ke Renji.

Renji menutup pintu mobilnya dan menaikkan jendela mobil. Renji menyalakan ac mobilnya,  membuka jasnya dan melonggarkan dasinya.

"Eh eh eh eh, lo mau ngapain?!", jawab Scarlet cepat sambil mundur kebelakang.

Renji melihat Scarlet

"Tenang aja, gw ga bakal ngapa ngpain lo kok!, gw tuh cuma mau makasih, soalnya lo udh ngebantu gw", jelas Renji.

"Bantu dari mana? Orng lo sendiri yang nyusun skenario lo sembarangan bambang!! Ngajak orng lain lagi!"

Renji terdiam dan melihat Scarlet. Saat ini Scarlet benar benar marah terhadap orang yang baru dikenalnya itu.

Thanks banget udh mau baca sampe sini.😇😇😇

Komen kalo ada typo yaa...
Biar author bisa perbaiki...

Jgn lupa klik bintangnya...
Plis klik yaaa
Biar author makin semangat buat ceritaa...

Staysavee😘









Scarlet in Deep SilhouetteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang