12| Deduction

16.1K 2K 864
                                    

   
Semoga Namjoon tidak berubah menjadi prasasti di dalam perpustakaan 🙃
Jadi, voter keberapa nih setelah sekian abad Namjoon kedinginan di perpustakaan?

    Semoga Namjoon tidak berubah menjadi prasasti di dalam perpustakaan 🙃Jadi, voter keberapa nih setelah sekian abad Namjoon kedinginan di perpustakaan?

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

        Namjoon: 70% kaki 🌝👌🏽


        Cuitan burung yang melintas di luar jendela sudah menyapa hari baru sedangkan Elena belum juga menutup kelopak matanya sejak semalam. Kepalanya terlalu pening, kedua mata yang tengah memeta langit-langit memiliki warna semburat lebih gelap pada bagian mata. Dalam helaan napas panjang, Elena menjauhkan punggungnya dari ranjang, lantas memutuskan untuk melepaskan kemeja panjang yang ia kenakan sejak kemarin. Hanya mengenakan spot bra hitam ketika ia menaikkan suhu pendingin ruangan agar tidak terlalu dingin. Cukup cekatan bagaimana mengikat rambutnya secara acak sebelum menyaut kaos besar yang tergantung tepat di sebelah lemari.

Nyaris saja kaki telanjang Elena melewati ambang pintu kamar mandi, seandainya telepon pintar yang ia letakkan di atas nakas berdering guna menginterupsi niatannya. Elena jelas menghela napas kembali bersamaan menebak siapa yang tengah menghubunginya di pagi buta seperti ini.

"What?" Elena mengaktifkan mode loud speaker ketika membawa ponsel itu tenggelam di balik pintu kamar mandi.

"Kau sudah menyelesaikannya?"

Kedua mata Elena sekilas berkilat tidak menentu kendati ia sudah menebak jika Jackson akan menanyakan hal ini, "I'm done, Jack. I'm done," jawab Elena ketika menyandarkan ponselnya pada botol body lotion setengah penuh di atas meja wastafel. Suara gemericik air yang secara perlahan memenuhi bathtub juga terdengar ketika Elena menuangkan sabun beraroma rosemarry di sana.

"Bos ingin bertemu denganmu secepatnya," kata Jackson kemudian ketika Elena menanggalkan semua pakaian yang ia kenakan.

Mungkin beberapa orang menganggap ini hal yang aneh atau terkesan sedikit menarik rasa sipu, tetapi Elena dan Jackson sering berdiskusi dalam keadaan seperti ini. Bahkan tidak jarang dalam keadaan yang berkebalikan—memang, sekali profesional, ketika mereka membahas pekerjaan akan benar-benar profesional dan sesuai porsi masing-masing.

"El, He want the evidence from you." Jackson terdengar lebih serius di sana ketika Elena tidak menimpali apapun, malah menghidupkan keran shower untuk diatur dalam temperatur yang sesuai untuk meluruhkan semua rasa lelah dan pening yang memenuhi raganya.

Elena dapat menebak jika Jackson tengah bernapas panjang di sana, atau barangkali turut mengkhawatirkan dirinya seperti biasanya, atau lebih khawatir akhir-akhir ini. Tetapi, Elena tetap diam, bahkan tidak ingin menimpali apapun ketika Jackson berpesan terakhir kali sebelum menutup teleponnya.

"Aku akan menemanimu."

**

Ada satu sampai dua hal yang Namjoon rasakan dalam kondisi seperti ini. Pertama, ternyata seseorang bisa kehilangan nyawa tanpa di duga, dan kedua semua gulungan memori kehidupan, keinginan, atau bahkan kesalahan yang tidak mungkin kau lakukan lagi terasa begitu menakutkan. Iya, bahkan ketika Namjoon merasakan tubuhnya semakin menggigil dengan rasa kental darah yang ia rasakan melumuri permukaan kulit, semua bagaikan hantaman yang amat mengerikan. Setidaknya, Namjoon menerima tujuh luka jahit melintang pada sisi kiri perutnya. Dan jelas Namjoon tidak ingin mengalami hal itu untuk kedua kalinya.

Arcane | ✔️Where stories live. Discover now