Dinda Abimanyu (1)

Start from the beginning
                                    

"Aku masih muda, apa salahnya aku menikmati hidupku. Bersenang-senang selagi bisa. Aku bukan orang Indonesia yang mengagungkan sebuah hubungan. Menikah dan mempunyai anak lalu bekerja siang dan malam hanya untuk anak dan istriku. Tidak, kamu salah! Aku orang Jerman, orang Barat, kita berbeda pandangan. Aku mencintaimu tapi aku masih butuh kebebasan!"

"Marco, aku mencintaimu apa adanya. Kuberikan kamu kebebasan. Kamu bisa pergi dengan siapa saja. Dengan keluargamu, dengan teman-temanmu. Aku tak pernah melarangmu. Tapi bukan berarti kau bisa pergi seenak perutmu dengan gadis-gadis yang lain!"

"Jangan berani-beraninya kamu mengatur hidupku, Dinda! Aku bisa melakukan apa yang aku mau! Ini Jerman, bukan Indonesia. Selagi aku tidak terikat dengan ikatan perkawinan, aku bebas melakukan apa saja yang aku suka. Dan sekali lagi aku ingatkan padamu, aku tak suka dengan kata-kata menikah! Menikah berarti tak bebas!"

"Jadi kamu mau kita seperti ini saja? Kumpul kebo tanpa alasan yang jelas? Dan kamu bisa pergi sesukamu dengan gadis lain, begitu? Ternyata salah keputusanku meninggalkan Indonesia dan pergi menemuimu. Aku berpikir aku bakal hidup bahagia di sini, tapi nyatanya tidak. Hidupku tak lebih menderita seperti saat aku di Indonesia. Aku hanya hidup dengan seorang playboy! Seseorang yang tak bisa menghargai apa artinya cinta, apalagi kesetiaan! DASAR BAJINGAN KAMU!"

PLAK

Marco menampar Dinda. Kemarahannya memuncak. Dinda menjerit. Tangisnya pecah.

"Jadi ini kamu sebenarnya, Marco. Berbeda dengan Marco yang aku kenal dulu pertama kali. Seorang lelaki yang dulu mencintaiku, yang dulu selalu menelponku ketika merasa rindu. Tapi sekarang? Kamu benar-benar berbeda!"

"Diam kamu, Dinda! Sekali lagi kamu ngomong, tak segan-segan aku mengusirmu!" hardik Marco.

"Tak perlu kamu mengancamku. Karena aku juga bakalan pergi dari sini! Dan demi Tuhan, tidak bakalan aku ke sini lagi. Cukup sudah buatku. Perlakuanmu membuatku muak. Tak percaya lagi aku padamu. Selamat tinggal, Marco. Semoga kau bahagia dengan hidupmu!"

Dindapun menghambur pergi. Berlinang airmata dengan membawa duka. Marco hanya melihat datar, merasa sebuah beban hilang dari hidupnya.

❤❤❤❤

Qarira melangkahkan kaki menyusuri jalan perlahan . Dari arah yang berlawanan Dinda berlari, menangis sambil menutupi wajahnya. Di tikungan jalan mereka bertemu. Qarira tak sempat menghindar. Dinda menabraknya. Qarira terjatuh. Isi tasnya berserakan di jalan.

"Oh maafkan aku! Maaf!" pekik Dinda.

Qarira memunguti isi tasnya yang berceceran di jalan. Dinda membantunya dengan gugup.

"Tidak apa-apa. Lagian aku nggak apa-apa, nggak ada yang rusak kok. Lagian ini cuman buku," ucap Qarira pelan sembari memunguti barang-barangnya yang berserakan di tengah jalan.

"Maafkan aku ya, aku tidak melihatmu tadi," Dinda mengusap airmatanya kasar.

Qarira menyunggingkan senyum dan bertanya, "kamu sendiri gimana? Sepertinya kamu sedang menangis."

Dinda mengangguk pelan sambil terus membantu Qarira memberesi barangnya. Ada kabut yang menggelayuti di mata itu. Qarira melihatnya.

"Tak ada apa-apa. Aku baik-baik saja. Terima kasih," Dinda berbohong tanpa berani menatap manik Qarira.

Dinda membantu Qarira berdiri. Rasa iba muncul dalam hati Dinda. Gadis di depannya terlihat pucat, sepertinya dia juga memiliki sebuah beban yang tak tahu apa itu. Ia merutuki dirinya sendiri. Kenapa ia harus menangis untuk pria seperti Marco, sedang Marco tak pernah menangisi kepergiaannya.Dinda merasa seperti seorang pecundang. Kenapa ia selalu mempertahankan dan selalu memaafkan Marco kalau selama ini Marco sendiri tak pernah berubah.

"Sekali lagi maafkan aku ya. Ngomong-ngomong namaku Dinda. Kamu?"

Dinda mengulurkan tangannya dan disambut oleh Qarira. Keduanya tersenyum.

"Aku Qarira. Senang berkenalan denganmu, Dinda."

"Aku juga," balas Dinda.

Merekapun berpisah, berjalan kearah berlawanan.

❤❤❤❤

Cast Dinda

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Cast Dinda

Hallo...assalamualaikum...

Akhirnya aku Update juga. Bagaimana kabar kalian?

Part berikutnya masih ttg Dinda, udah penasaran? Ditunggu hari Selasa ya❤

Ayo BOOM VOTE dan KOMEN.

Wassalam,

DS. Yadi

SUJUD CINTA DI KOTA BERLIN (Completed)Where stories live. Discover now