CHAPTER 8 - Sakura & Kartu

52 15 0
                                    

MESKIPUN Kagura dan Zen pergi ke festival saat siang hari, suasana di sana tetaplah ramai. Awalnya Kagura menduga bahwa festival ini akan dimulai saat malam hari, namun ternyata siang hari juga tetap diselenggarakan.

Iris mata Kagura memperhatikan stan-stan yang berjejer di sebelahnya. Sangat menarik untuk dipandang karena beraneka macam barang tersedia di sini.

Entah dari accessories, pakaian, makanan, senjata dan lain sebagainya benar-benar memanjakan mata. Mood Kagura langsung naik dratis.

"Ini festival apa? Sampai malam tetap buka ya?" tanya Kagura penasaran.

Zen memainkan dagu, "festival 168. Sesuai dengan namanya, festival ini memang diselenggarakan selama 168 jam. Dari pagi sampai malam akan terus buka dalam waktu seminggu,"

"Besok festival ini berakhir," jelas Zen lagi. "Kemungkinan besar akan diselenggarakan lagi 5 tahun kemudian."

Kagura manggut-manggut mengerti saat mendengar penjelasan itu. Dia berjalan beriringan bersama Zen dan sedikit merapat ke pria tersebut karena takut terpisah.

Hingga fokus Kagura teralih ke sebuah stan yang menjual topeng...

"Ayo ke situ!" ajak Kagura penuh semangat. Dia menarik tangan Zen agar mendekat ke stan tersebut.

Kagura berdecak kagum ketika memperhatikan aneka topeng dengan motif yang menarik. Kedua mata Kagura berbinar-binar sewaktu melihat salah satu topeng.

Astaga!! Topeng ini kan—

"Harga topeng ini berapa?" tanya Kagura menunjuk sebuah tenko mask.

Sang penjual tersenyum, "Harganya 300 dollar kak. Silahkan dibeli berhubung topeng ini limited edition dan tersisa satu."

Bahu Kagura langsung menurun saat mendengarnya. Harga topeng itu sangat mahal dan Kagura tidak mau mengambil resiko untuk membeli mask dengan harga selangit.

300 dollar bisa ia pakai untuk membeli makan dan membayar listrik-air.

"Ya udah nanti saya mampir lagi deh. Makasih ya." Kagura meringis pelan lalu berbalik pergi dari stan tersebut.

Zen memperhatikan raut wajah Kagura yang menyendu. Pria bertubuh jangkung itu langsung mengikuti Kagura dan sedikit menunduk untuk memperhatikan wajah gadis tersebut dengan lebih jelas.

Zen mengerutkan kening, "kamu kenapa? Enggak jadi beli topengnya?" ia bertanya.

"Enggak perlu," sahut Kagura agak lesu. "Harganya mahal banget. Masa 300 dollar langsung lenyap buat beli topeng doang? Aku masih waras kali,"

Kagura mendongak untuk menatap Zen. "Udah lupain aja, ayo kita keliling lagi." ia mengajak sambil tersenyum lebar.

Zen berjengit kaget ketika Kagura menarik tangannya menuju ke pohon sakura besar yang ada di tengah-tengah festival. Tempat itu sangat ramai dipadati oleh orang-orang dengan pakaian tradisional.

Kagura melihat puluhan—lebih tepatnya ratusan kartu berukuran kecil yang tergantung di ranting pohon. Banyak sekali orang yang menggantung kartu tersebut setelah menulis beberapa kalimat sederhana di dalamnya.

[3] KAGURA : "Aishiteru"✔Where stories live. Discover now