XIV. 또 다른 안녕 pt. II [Another Hi pt. II]

186 24 2
                                    

XIV. Another Hi pt. II

[1100 words]

-o0o-

Langkah laki-laki itu tampak tergesa, memeriksa setiap sudut ruangan yang ada di antara gedung-gedung restoran yang ada di sepanjang jalan ini. Sebuah pesan dari nomor Sehun membuatnya segera memutar arah. Jika dulu ia yang berbuat ulah, sekarang justru sebaliknya.

Sepatu lari yang tadinya bergerak menapaki jalan, kini terhenti di samping sebuah gang kecil yang ada di dekat sebuah restoran jepang. Bahunya naik turun, napasnya memburu. Detak jantungnya kini bisa ia dengar dengan jelas. Entah karena lelah mencari Sehun, atau karena seseorang yang sudah lama menghantui pikirannya kini berada tepat di hadapannya.

Sejenak dia termenung. Alam semesta seakan berhenti ketika mata mereka bertemu.

"Choi Rahel?" gumamnya pelan, sebelum akhirnya berjalan menghampiri Sehun yang dipapah oleh Rahel dan Eunwol.

"Kenapa dia minum begitu banyak?" tanya Chanyeol sembari mengambil alih tubuh Sehun yang tentunya berat untuk dibawa dua orang gadis.

Rahel dan Eunwol hanya saling menatap lalu mengusap tengkuk, enggan menjawab.

Chanyeol menatap wajah Sehun yang merah dan teler itu. "Sehun jarang sekali seperti ini."

"Lebih baik kalian segera pulang, sebelum ada orang yang melihat," kata Rahel, sejujurnya dia juga ingin segera pulang. Atmosfer disini membuatnya kurang nyaman.

"Lalu bagaimana dengan kalian?" tanya Chanyeol. "Aku akan mengantarkan kalian pulang, aku sudah memanggil supir pengganti untuk Sehun."

"Kau tidak perlu melakukannya, kami bisa pulang sendiri," tolak Rahel, sementara Eunwol hanya menatap Rahel sembari bertanya dalam hati.

Chanyeol menggeleng. "Tidak, aku akan membawa Sehun kembali ke mobilnya terlebih dahulu. Kalian tunggu di sini, jangan pergi kemana-mana."

Dan, setelah berkata demikian Chanyeol segera pergi sembari menggendong Sehun di punggungnya secepat mungkin. Ada banyak orang di sini karena ini merupakan pusat hiburan dan berada di dekat pusat perbelanjaan dan restoran, setelah semua masalahnya selesai, Chanyeol tidak ingin ada masalah lain yang menimpa EXO. Selain itu, dia tidak ingin kehilangan jejak Choi Rahel untuk terakhir kalinya.

Segera, setelah tiba di tempat dimana mobil Sehun diparkirkan, Chanyeol meletakkan tubuh laki-laki itu ke kursi belakang. Dia berkacak pinggang seraya mengernyit, malam-malam begini berlari menggendong laki-laki dewasa bertubuh bongsor seperti Sehun membuat makan malamnya tadi hanya lewat belaka. Bau alkohol benar-benar menyengat dari mulut Sehun, membuatnya bertanya-tanya berapa botol soju yang ia habiskan.

"Sehun-ah, sebenarnya ada apa denganmu?" tanyanya heran dengan napas yang masih terengah-engah. "Kau masih baik-baik saja tadi, lalu kenapa kau begitu mabuk sekarang?!"

Sehun tidak menjawab, dia justru semakin meringkuk dan memutar tubuhnya menghadap sandaran kursi. Chanyeol menghela napas frustrasi, "Apa kau kalah bermain lotre?! Apa kau bertengkar dengan ibumu?! Apa Vivi tidak mau bertemu denganmu?! Setidaknya jawab aku sekali saja, jasika!"

"Seseorang...seseorang membuat hatiku terluka." 

Baru saja Chanyeol hendak memutar tubuhnya, hendak memberikan kunci mobil kepada supir pengganti, suara serak Sehun yang cenderung meracau dan tidak jelas menjawabnya.

"Siapa?"

Sehun hanya tertawa pelan, sebuah tawa getir, dan percakapan mereka malam itu berakhir.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 01, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

FANGIRLWhere stories live. Discover now