𝕄𝕪 ℂ𝕙𝕠𝕚𝕔𝕖|| 𝕄𝕒𝕣𝕔𝕖𝕝𝕝

716 29 1
                                    

𝑺𝒆𝒕𝒊𝒂𝒑 𝒐𝒓𝒂𝒏𝒈 𝒎𝒆𝒎𝒑𝒖𝒏𝒚𝒂𝒊 𝒄𝒂𝒓𝒂𝒏𝒚𝒂 𝒔𝒆𝒏𝒅𝒊𝒓𝒊 𝒖𝒏𝒕𝒖𝒌 𝒎𝒆𝒏𝒄𝒊𝒏𝒕𝒂𝒊. 𝑩𝒂𝒊𝒌 𝒊𝒕𝒖 𝑫𝒆𝒗𝒂𝒏 𝒎𝒂𝒖𝒑𝒖𝒏 𝑭𝒆𝒍𝒊𝒄𝒉𝒊𝒂. 𝑲𝒆𝒎𝒂𝒏𝒂𝒑𝒖𝒏 𝒔𝒂𝒍𝒂𝒉 𝒔𝒂𝒕𝒖𝒏𝒚𝒂 𝒑𝒆𝒓𝒈𝒊 𝒋𝒊𝒌𝒂 𝒕𝒆𝒎𝒑𝒂𝒕 𝒎𝒆𝒓𝒆𝒌𝒂 𝒅𝒊𝒔𝒊𝒏𝒊 𝒑𝒂𝒔𝒕𝒊 𝒊𝒂 𝒂𝒌𝒂𝒏 𝒌𝒆𝒎𝒃𝒂𝒍𝒊 𝒍𝒂𝒈𝒊.

• 𝑨𝒖𝒕𝒉𝒐𝒓 𝑹𝒉𝒚𝒔𝒔𝒎𝒂𝒂

"Van kok aku kaya ada ngerasa sesuatu yang aneh gitu yah" Ucap Felichia.

Mereka berdua kini berada di taman belakang rumah sakit. Felichia Meminta Devan untuk mengajaknya jalan-jalan karena bosan didalam ruangan yang memiliki aroma obat-obatan itu.

"Maksud kamu Cha?" Tanya Devan sambil menyelipkan anak Rambut yang menutupi wajah felichia ke belakang telinga Felichia.

"Aku juga bingung kenapa tapi aku ada ngerasa sesuatu gitu"

"Perasaan kamu ajah kali Cha"

"Semoga ajah Van"

"Devan?!" Suara itu membuat Felichia dan Devan menoleh.

"M-marchell kan?" Tanya Felichia.

"Iya gue Marcell" Ucapnya sambil tersenyum.

"Mau ngapain Lo ke sini? Hah?!" Ujar Devan dingin.

"Van tolong kali ini ajah gue mau ngomong sama kalian berdua." Ucap Marcell.

"Van nggak salahnya kita dengerin Marcell dulu kan" Ucap Felichia lembut.

"Tapi cha--"

"Devan jangan egois" Ujar Felichia.

"Devan emang gitu orangnya suka nggak tahan emosi. Maafin dia yah" Ucap Felichia menoleh kearah Marcell.

"Nggak papa, gue tau Pasti dia sakit hati karna gue"

"Devan gue minta maaf karna selama ini udah salah paham sama lo, gue tau gue salah saat itu gue nggak mau dengerin penjelasan Lo dulu. Tapi Van Lo taukan gue bener-bener sayang sama Amel. Dia adalah perempuan yang udah ngerubah gue saat itu. Dan gue bener-bener ancur saat tahu Lo dekat sama Amel. Gue emang lagi emosi saat itu. Tapi rasa sayang gue ke Amel besar banget sampe bikin gue buta karenanya. Dan untuk itu gue minta maaf" Ucap tulus Marcell.

Devan Smirk. "Akhirnya Lo sadar juga"

"Van serius" Tegur Felichia.

"Dengan Lo minta maaf nggak bakal buat semaunya kembali kek dulu" Ujar dingin Devan.

"Dalam hidup semua orang memiliki kesempatan kedua Van, dan Marcell Berhak dapatin itu" ucap lembut Felichia.

"Gue sadar kok Van gue emang salah, emang seharusnya Lo bersikap kek gini ke gue, gue terima ini udah resiko yang gue ambil dari awal. Gue permisi" ucap Marcell membuat Felichia menatap devan.

"Gue maafin Lo"

Marcell menghentikan langkahnya mendengar apa yang di katakan Devan.

"Makasih van dan sekali lagi gue minta maaf"

"Seharusnya gue yang makasih karna Lo udah nyelamatin nyawa gadis yang bener-bener berarti dalam hidup gue" Ucap Devan sambil mengelus lembut kepala gadis itu. Felichia mengerutkan dahi bingung.

"Cha Marcell udah Donorin darahnya"

Felichia beralih menatap Marcell. Marcell tersenyum.

"Makasih banget Udah nyelamatin gue, gue tau Lo orang baik" Ucap Felichia. Sedetik kemudian Felichia memeluk Marcell membuat Marcell dan Devan melemparkan Pandangan satu sama lain.

"Cha lepasin nggak usah peluk juga kali" Ucap Devan Cemberut.

"Emangnya kenapa?" Goda Felichia.

"Cemburu kali" tambah Marcell membuat Devan semakin kesal.

"Siapa bilang gue cemburu biasa ajah" Elak Devan lagi.

"Yaudah aku peluk Marcell lagi berarti nggak papa dong" Ucap Felichia dengan kekehan.

"Eh jangan lah"

Mereka bertiga tertawa bersama-sama.

"Van jagain Cewek Lo, dia rela pertaruhin nyawanya untuk lo, bahkan saat gue tahan dia ajah dia rela kalau gue bunuh dia dan jangan buat aneh-aneh sama Lo, dan Lo tau cewek kaya gini langka banget Van, Lo bakal nyesel kalau udah buat dia sakit hati" Ujar Marcell.

"Gue tau itu." Ucap Devan memandang lekat gadis di hadapannya ini.

Setiap orang mempunyai caranya sendiri untuk mencintai. Baik itu Devan maupun Felichia. Kemanapun salah satunya pergi jika tempat mereka disini pasti ia akan kembali lagi.

Marcell Yudhisti

Uwuwww ganteng bett dah😍Punyanya author yah hehehe:)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Uwuwww ganteng bett dah😍
Punyanya author yah hehehe:)

My Choice Is My Life ( Complete )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang