𝕄𝕪 ℂ𝕙𝕠𝕚𝕔𝕖|| 𝕎𝕠𝕣𝕣𝕪 𝕥𝕙𝕒𝕥 𝕝𝕖𝕒𝕕𝕤 𝕥𝕠 𝕣𝕖𝕘𝕣𝕖𝕥!?

701 42 0
                                    

𝓜𝓮𝓷𝓰𝓱𝓪𝓻𝓪𝓹𝓴𝓪𝓷 𝓼𝓮𝓼𝓾𝓪𝓽𝓾 𝔂𝓪𝓷𝓰 𝓶𝓮𝓶𝓪𝓷𝓰 𝓭𝓲𝓽𝓪𝓴𝓭𝓲𝓻𝓴𝓪𝓷 𝓫𝓾𝓴𝓪𝓷 𝓾𝓷𝓽𝓾𝓴 𝓵𝓸 𝓹𝓪𝓼𝓽𝓲 𝓼𝓪𝓷𝓰𝓪𝓽 𝓼𝓾𝓵𝓲𝓽 𝓾𝓷𝓽𝓾𝓴 𝓶𝓮𝓷𝓰𝓲𝓴𝓵𝓪𝓼𝓴𝓪𝓷𝓷𝔂𝓪. 𝓼𝓮𝓶𝓸𝓰𝓪 𝓵𝓸 𝓬𝓮𝓹𝓪𝓽 𝓹𝓪𝓱𝓪𝓶--

•𝓐𝓵𝓲𝓯 𝓜𝓪𝓻𝓽𝓲𝓷 𝓑𝓻𝓸𝓷𝓮

Sesampainya Devan di Parkiran rumah sakit ia segera berlari menuju kedalam rumah sakit.

"Sus tau pasien yang baru saja masuk bernama Felichia Putry Jonandha?" Tanya Devan kepada suster yang sedang berjalan.

"Oh terus ajah kedepan belok kiri nanti dekat kamar ICU ada ruangan VIP nah dia dirawat disitu" jelas suster.

"Makasih sus" ucap Devan lalu kembeli berlari tak perduli dengan kondisi orang yang dia tabrak.

"Echa mana?" Tanya Devan kepada Sarah yang sedang duduk bersama Gio. "Bener bener yah Lo Van dimana hati Lo hah? Lo tega tinggalin Echa demi Tasya?" Bentak Sarah saat Devan bertanya padanya. Devan hanya menunduk ia memang benar-benar salah.

"Nih liat Van lo lihat Tasya up foto loh terus liat apa komen Echa" Ucap Sarah memperlihatkan ponselnya. Devan mengambil alih ponsel itu lalu membaca komen Felichia.

"E-echa" Ucapnya lirih.

"Lo nggak tau gimana perasaan Echa saat dia nulis itu, sakit Van sakitt!!" Ujar Sara dengan mata berkaca-kaca seakan mengetahui bagaimana perasaan Felichia saat itu.

"Udah sering banget lo nyakitin Echa Van Tapi dia tetap mau maafin lo kan kurang baik apa lagi Echa, kalau untuk perempuan lain Pasti udah ninggalin lo Van buka mata lo lebar-lebar supaya lo tau sebenarnya Echa lebih membutuhkan loh dari Tasya!!" Ucap Sarah membentak.

"Setelah kehilangan Echa loh baru akan nyesel Van" lanjut Sara Lagi.

"Gue bener bener nggak tau kalau Echa sampe kaya gini"Ucap lirih Devan.

"Iya karna sekarang perhatian lo cuma buat Tasyakan?" Devan tertunduk

Kalimat yang sara lontarkan semacam tamparan keras baginya. Begitu tidak pedulinya ia kenapa Felichia. Devan mulai meneteskan air matanya tak mampu lagi membendungnya. Devan benar-benar tak ada niat untuk menyakiti hati Felichia.

Gue emang bodoh-batinya Devan.

"Sekali ajah pikiran gimana perasaan Echa"Ucap Sara mulai dengan emosi yang meredah.

"Sar udah ini rumah sakit" Ucap gio menarik tangan Sarah agar berdiri di belakangnya. "Kalau sampe Echa kenapa-kenapa Lo bakal nyesel" Ucap Sarah lagi.

"Echa lagi didalam lagi di periksa sama dokter Lo tenang ajah pasti dia bakal baik baik ajah" Ucap gio menepuk pundak Devan.

"Bang Rey dimana?" Tanya Devan Mengakat kepalanya.

"Lagi ngurus biaya administrasi" Devan kembali menunduk Pikirannya kini kemana-mana takut jika Felichia sampai kenapa-kenapa. Ia berdiri bolak balik depan ruang rawat Felichia. Ia menatap Felichia dari luar jendela. Melihat Felichia yang dipasangkan Selang infus ditangannya ditambah lagi tambahan selang oksigen yang melilit di hidungnya. Sungguh Devan bener bener merasa bersalah.

Kalau sampe lo kenapa-kenapa Cha gue nggak bakal maafin diri gue sendiri.- batin Devan.

Devan mengalihkan pandangan nya kearah gerombolan pria yang sedang berjalan ke arahnya. Benar itu anak anak Worlocks.

My Choice Is My Life ( Complete )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang