𝕄𝕪 ℂ𝕙𝕠𝕚𝕔𝕖|| 𝕆𝕟𝕖 𝔻𝕒𝕪

2.1K 98 1
                                    

Sangat Menyakitkan Ketika Hubungan Sedang Baik-baik Saja Namun Salah Satunya Merasa Lelah Karena di Setiap Berdebat, Masalahnya Itu Itu Saja.

Felichia Putry Jonandha


Suasana malam hari di kota Jakarta memang sangat Indah. Berbagai kendaraan berlalu lalang menambah kesan Kepadatan sebagai ibu kota.

Malam ini kafe Yang sering di sebut kafe Amora itu terlihat lebih ramai dari biasanya. Banyak anak-anak muda juga pasangan yang menghabiskan malamnya di kafe ini.

"Van enak yah makanan disini"

"Hm" Gumam Laki-laki yang sering dipanggil Devan itu.

Drrrttt... Drrrttt

"Halo Cha"

"Van kamu mau jemput aku atau aku naik taxi aja?"

Devan lagi sama gue - teriak Tasya mendahului Devan.

"Gue jemput Cha." jawabnya memberikan tatapan tajam kearah Tasya.

Beepp.

"Gue jemput Echa dulu" Ucap Devan dengan muka datar dan langsung menyambar kunci motornya yang ada di atas meja.

"Yaudah lah van putusin aja tuh feli jadi beban aja apa-apa harus bergantung sama lo mending sama gue aja" ucap Tasya santai sambil mengunyah makanan nya.

"Ngelantur lo" ucapnya langsung pergi meninggalkan Tasya.

Brukk.

"sialan gue kalah lagi" Ucap Tasya menggebrak meja mendapatkan tatapan aneh dari beberapa pelanggan.

°°°


Sementara di sebuah halte yang sangat sepi ada seorang perempuan yang sedang duduk sendiri menunggu jemputan. Mungkin?
Ia mengangkat tangan kirinya melihat arloji berwarna hitam itu. Pantas saja sepi sekarang sudah tepat pukul 12.30 sudah tengah malam. Dia menghembuskan nafas membuang rasa bosan nya. Tak lama sebuah motor besar muncul dihadapan nya.

"Udah dari tadi nunggu?"

Benar saja laki laki yang baru saja datang adalah devan. Kekasih Felichia.

"Hm" Gumamnya sambil tersenyum. Lalu segera menaiki motor ninja Devan.

"Mau singgah makan dulu?" Tanya Devan.

"Nggak usah mau langsung pulang aja" jawab Felichia seadanya.

"turun dulu"

Felichia nampak bingung, lalu turun dari motor begitupun dengan devan. Ia melepaskan jaket hitam itu lalu memakaikannya ke Felichia.

Felichia tersenyum simpul memperhatikan wajah Devan yang begitu dekat, memperhatikan setiap inci wajah Devan, hidung yang mancung, bulu mata yang lentik, bibir yang tipis juga merah, serta mata elang yang begitu tajam.

"iya aku ganteng"

shit, Dia ketahuan. Tersadar dari lamunannya, Felichia segera menormalkan napasnya, kembali melihat kearah lain.

"lain kali bawa jaket, ini udah tengah malam, mana baju kebuka lagi" ujarnya mendapatkan senyum manis dari Felichia.

Devan kembali menaiki motornya disusul oleh Felichia. Setelah nya Ia menjalankan motornya membelah padatnya kota Jakarta bahkan tengah malam sekalipun, dengan tangan Felichia yang melingkar  sempurna di perutnya

My Choice Is My Life ( Complete )Where stories live. Discover now