2-PANDANGAN PERDANA

70 14 2
                                    

~Bukan hanya Cinta bertepuk sebelah tangan saja yang ada, pandangan bertepuk sebelah tangan juga ada~
SISKA VARENZHA

M

alam minggu atau yang biasa disebut malming adalah malam yang paling indah. Apalagi buat pelajar. Selain besoknya libur jalanan kota Surabaya pasti ramai kalau malam Minggu.

Lain halnya dengan DADADIT-Dani dan Adit. Mereka memilih di rumah saja. Daripada keluar cuma ngabisin duit orang tua.

Mereka sibuk dengan handphone-nya. Hening. Mereka seakan terhipnotis akan keindahan alat elektronik yang satu itu.

Dani meletakkan hape-nya di atas bantal. Ia kemudian memandang saudara kembarnya yang sibuk men-scroll hp-nya.

"Main gitar yuk Dit, males gue main hp mulu." Ajak Dani

"Bilang aja nggak ada yang nge-chat."

"Jangan banyak bacot ah. Kuy, ambil gitarnya." Ucap Dani tanpa basa-basi.

Adit kemudian bangun lalu mengambil gitar yang ada dalam lemarinya. Ia langsung duduk di meja belajarnya sambil memangku gitarnya.

"Nyanyi apa, Nih?" Tanya Adit sesekali memainkan gitar.

"Seberkas cahaya."

"Ok"

"Lo tau nggak kuncinya."

"Ya tau lah."

Adit pun mulai memainkan gitarnya. Mengalun melody indah bagi siapapun yang mendengarnya lewat telinga.

Karna ku seorang diri
Hanya berteman sepi dan angin malam
Ku cuba merenungi
Tentang jalan hidupku

Ku langkahkan kakiku
Dan menyimak kasih sebuah kehidupan
Dalam hati bertanya adakah janji suci
Dalam cinta hahahaha...

Adakah cintamu......

Alunan musik dan suara merdu menyatu seketika. Membuat seisi kamar yang di penuhi dengan gambar persebaya itu terasa tenang

Seberkas cahaya teran
Menyinari hidupku
Sesejuk embun-embun di pagi hari
Dambaan insan di dunia ini.

*****
S

iska melihat jam tangan yang melingkar di tangannya. Sudah cukup lama ia menunggu Sari datang ke rumahnya.

Sari sudah berjanji akan menemani Siska ke kafe pagi ini. Tapi sudah tiga puluh menit ia menunggu tetap tak ada tanda-tanda munculnya gadis itu.

Tettt...

Bunyi klakson terdengar di luar rumah Siska. Ia langsung gercep menuju mobil Sari.

Dan benar saja. Sari sudah stand by didalam mobil jazz hitamnya. Dengan terburu buru Siska membuka pintu depan mobil Sari kemudian menutupnya rapat.

Sari memandang Siska heran, "kenapa
Lo? Kaya orang dikejar maling aja. Heran deh gue"

Siska memandang Sari dengan intens. "Lo yang kenapa? Bener-bener membuat orang lumutan lo ya." Balas Siska geram terhadap sahabatnya ini.

"Iya iya maaf atuh, kan gue lagi mandi, ka, maklumin lah," ucap sari sambil memutar stir mobil ke kiri.

******

Siska dan Sari mulai masuk ke cattura ekspreso. Kafi yang cukup terkenal di Surabaya.

"Ka," panggil seorang cowok berbaju bonek berlengan pendek.

Siska menoleh. Menampakkan sosok Dani dan Adit yang sedang duduk di pojok belakang.

Siska menunjuk dirinya. Memastikan apakah benar yang dipanggil adalah dirinya.

Adit mengangguk. Sari melangkah duluan menuju kursi Dani dan Adit. Giliran ada Adit semangat banget. Dasar bucin.

Siska membuntuti Sari dari belakang. Kentara sekali keduanya semangat karena ada dua pangeran di kafe itu.

Setelah keduanya duduk, tanpa sengaja Dani memandang Sari. Tapi yang dipandang malah melihat Adit. Dan yang dipandang sari memandang Siska yang sedang duduk di depan Dani. Dan yang dipandang Adit malah meluruskan pandangannya kedepan. Memandang Dani.

"Ehm."

Mereka terlonjak kaget mendengar gaya batuk dari sang pelayan kafe perempuan yang sedang membawa buku menu makanan dan minuman yang tersedia di sana. Mereka saling lepas pandang.

"Ada yang mau dipesan, Mas, Mbak?" Tanya pelayan tersebut dengan ramah.

"Saya mau pesan ceweknya satu dong. Dibungkus, nggak pake selingkuh. Cueknya dikurangin dan cantiknya ditambahin, sekalian selingkuhnya pisahin aja ya, Mbak," jelas Adit lancar. Membuat Dani tertawa terbahak-bahak sedangkan ketiga ceweknya hanya tertawa kecil.

"ANJIR. KAPAN LO NGAFALIN?" Dani berteriak dan tanpa sadar sudah menjadi sasaran pandangan beberapa pengunjung kafe.

Adit mengangguk-anggukan kepala. Meminta maaf kemudian memukul bahu Dani, "Jangan teriak-teriak bisa nggak,sih?" Kata Adit gemas.

"Habisnya lo lancar banget ngucapinnya,"

LANJUT NGGAK NIH? HM?
KALO MAU LANJUT JANGAN LUPA
VOMENT AND SHARE MY STORY YA GUYSS...

AKU INGETIN LAGI JANGAN LUPA FOLLOW DAN SUSCRABE MY CHANEL:
IG ; dani_bopam
YOU TUBE; DANI DHAFENGKI

.
.
.
.
.
.
.
.
.
HAPPY READING OUR READER.

VOTE SEBANYAK-BANYAKNYA, AKU BUTUH VOTE DAN COMEN KALIAN PARA READER TERCINTAH KUEH
*
*
*
*
JANGAN BANYAK BACOT. LANGSUNG KE BAGIAN KEEMPAT





The Danka Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang