impian

12 0 0
                                    

Bagaikan Langit nan sendu
Begitulah ku merindukanmu

Kulupakan sejenak tentangmu
Dan ku kejar impianku

Semuanya berputar begitu cepat, dan tak terasa kini aku sudah memasuki semester akhir dan kini telah memasuki semester lima, dimana di semester ini kami akan mengikuti PKL dan setelah mensurvei tempat, kami akan melakukan PKL di Balai Benih Ikan, Tuntungan. Yah dan hari nya pun tiba dengan berbagai pertimbangan dan pastinya Aku membuat laporan di BBI, Tuntungan dan harinya pun tiba.

Aku begitu sangat bahagia tapi ada satu persoalan, kami belum menemukan tempat untuk kami tinggal nanti dan kami melaksanakan PKL di BBI tersebut selama sebulan. Semua barang-barang yang berada di kos ku, aku packing satu per satu dengan membawa satu koper saja. Ya bisa dibilang setengah dari isi lemari ku bawa kesana. Kami berdua yaitu Aku dan Putri naik becak untuk  kesana. Ya kalau naik angkot pastinya tidak akan muat karena koper ku yang besar. Habis di perjalanan kami sungguh luar biasa. Ya perjalanannya tidak melalui jalan yang seperti yang biasanya jalan besar. Kami motong jalan, ya luar biasa sih dan memang cepat tapi it's amazing.

Aku dan Putri telah sampai naik becak ke kos kami. Yah, kos kami sederhana sebuah rumah sederhana dari kayu dengan kamar mandi seperti di pedesaan, memang sih masih daerah pedesaan. Dimana kamar mandi kami tidak memiliki pompa air dan hanya ada sumur untuk menimba air. Ya memang sih harus kerja keras tapi tak apa lah. Biaya kos nya bisa dibilang cukup murah hanya tiga ratus ribu untuk tiga orang. Kami semua telah berkumpul di kos tersebut pada hari minggu dengan membawa koper. Aku dan Putri disusul oleh Dini yang datang pada sore hari nya. Ya pada malam harinya kami tidur dengan spring bed yang sudah usang. Ya tidak bagus-bagus amat sih tapi setidaknya bisa lah buat tempat kami tidur. Aku sih tidak masalah yang penting Aku bisa bersama kedua sahabatku. Yap pada malam hari kami tidur dan seperti diluar dugaan ternyata banyak sekali tikus berkeliaran. Sungguh aku sama sekali tidak bisa tidur.

Jam empat pagi, Aku terbangun karna Aku sudah menyetel alarm, dimana jam setengah tujuh pagi kami harus berkumpul di BBI untuk melakukan upacara. Aku mencuci beras dan memasaknya di rice cooker yang ku bawa dari kos. Kami secara bergantian berganti baju sembari menunggu sarapan dari ibu kathering yang rumahnya bersebelahan dengan kami. Kami langsung bergegas untuk pergi ke BBI setelah habis makan dan kami berjalan sungguh gembira.

Aku memandang sekitar ku, ya terasa seperti di kampung, nyaman dan damai tidak seperti di kota. Udara begitu segar, orang-orang yang ramah dan aku begitu suka desa ini. Akhirnya tidak seberapa jauh, kami telah sampai di BBI yang ternyata masih sunyi. Tidak lama kemudian setelah lima belas menit, para anak SMK datang dan mereka memakai seragam kebanggaan mereka dengan begitu gagah.

" Wah! Mereka sungguh keren. " kata ku dalam hati

Ya, Aku begitu canggung dengan mereka, apalagi ketika disuruh baris-berbaris. Mereka berdiri tegap dan aku mengikuti saja. Aku masih kikuk, apalagi waktu baris-berbaris, dimana dihitung dari depan hingga ke belakang. Satu, dua dan sampai seterusnya, Itu pun dalam keadaan siap. Waw, luar biasa, ternyata seperti ini anak SMK di didik seperti abdi negara. Setelah selesai baris-berbaris, ternyata kami disuruh mengadakan tes ujian tulisan. What? Baru pertama kali PKL sudah dikasih tes. Ya memang giliran anak SMK yang telah menjalani PKL duluan dibanding kami. Jadi,  kami juga  diikutkan ujian.

" Aku begitu deg-degan. Apakah soalnya begitu susah? "

Ternyata setelah ujian tertulis, soalnya tidak sulit. Maklum saja, hobiku memang membaca dan aku selalu menyempatkan datang ke perpustakaan daerah yang berseberangan dengan Istana Maimun membaca semua buku tentang perikanan.

Setelah selesai ujian, aku dan anak SMK yang praktek lapangan tentang ikan nila langsung pergi ke lokasi pembenihan ikan nila sedangkan Dini ke pembenihan lele dan Putri ke pembenihan ikan hias.

Senja Semu Where stories live. Discover now