Part 22

5.9K 715 72
                                    

"Jae

Oops! Bu görüntü içerik kurallarımıza uymuyor. Yayımlamaya devam etmek için görüntüyü kaldırmayı ya da başka bir görüntü yüklemeyi deneyin.

"Jae.. Aku merindukanmu."

______________________________


"Hai! Aku Jaemin. Park Jaemin..."

Remaja Laki-laki yang manis dan juga baik. Seyoung menanggapinya dengan senyum kecil. Mereka seperti dibesarkan dengan baik. Sopan santun yang bagus.
Harusnya itu memang sudah cukup.
Seyoung masih dapat hidup karna ada yang menolongnya. Tidak kelaparan dan tidak tidur dijalanan. Namun, ada rasa tidak enak hati kalau dirinya cuma numpang gratis.
Baiklah, kekurangan Seyoung itu sangat banyak. Bahkan, terlampau banyak. Tidak bisa memasak, tidak pernah membersihkan rumah dan juga tidak pernah bekerja. Ia seperti manusia tidak berguna sama sekali didunia ini. Mungkin, perkataan dari Ayah- tidak... maksudnya Tuan Han memang benar, Seyoung memang tidak berguna, ia mati dan hidup itu sama saja.
Memandang langit-langit kamarnya-
Eungh... kamar dirumah Yoohyun lebih tepatnya.
Ruangan bercat biru ini memang tidak terlalu besar, cukup jauh perbandingannya. Isinya juga hanya terdapat ranjang, Almari dan sebuah meja dengan cermin. Tidak ada kamar mandi dalam, mungkin dirumah ini hanya mempunyai satu kamar mandi yang terletak dilantai bawah.
Namun, ini lebih dari cukup. Bahkan, sangat cukup. Setidaknya ia masih bisa tidur dengan nyenyak tanpa kedinginan.

"Pikirkan, apa yang dapat aku bantu dirumah ini,"

Wanita itu nampak menggaruk kepalanya.

"Benar, aku harus mulai bekerja untuk membantu keuangan Yoohyun Eonni."

Bergumam pada dirinya sendiri.

"Tapi, kerja apa?"

Seyoung tidak pernah tau pekerjaan apa yang tidak memakai ijazah sebagai syarat lamaran. Oh, yang benar saja. Ia bahkan tidak akan pernah menjadi sarjana, pasti sudah di drop out.

"Hh..."

_______________________________

"Noona..."

Jaemin nampak menghampiri Kakak perempuannya yang sibuk dengan laptop diruang tamu. Menyelesaikan pekerjaan seperti biasa. Remaja Laki-laki berusia 8 tahun dibawahnya itu mengambil duduk tepat disamping Yoohyun sembari memakan snack yang baru ia ambil dari kulkas tadi.

"Sepertinya Seyoung Noona bukan dari keluarga biasa."

"Apa yang kau katakan Jaem,"

Jaemin memulai analisisnya sebagai seorang yang sok menjadi detektif. Bukannya curiga, hanya saja itu terlihat menarik karna Kakaknya itu berani menolong orang asing untuk tinggal dirumah mereka.

Friends With Benefit's (Jung Jaehyun) ✔Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin