Lunch

3K 212 1
                                    

🌸🌸🌸

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

🌸🌸🌸

"Kenapa jadi begini?! Kenapa mereka masuk bioskop segala. Aduh. Gimana kalau Bella melihatku. Dulu saja saat dia tahu kalau aku sekretaris Pak Anka, dia memperlakukanku seenak jidat. Aku disuruh untuk membuat kopi, membelinya makanan, akhh pokoknya aku merasa menjadi budak perempuan gila itu."

"Dia juga selalu sok dekat dengan Pak Anka, suka menggandeng Pak Anka dan pamer padaku. Dih, memang apa urusannya  denganku. Dia pikir aku akan kesal dengan hal childish seperti itu."

Anka dan Bella duduk tepat di depan Anna. Gadis itu dibelakang merasa gugup, khawatir kalau mereka berdua menoleh. Lagian, kenapa juga Anka mau diajak pergi oleh Bella yang sudah seperti titisan nenek lampir. Pikir Anna.

"Lo kenapa sih? Katanya mau nonton film. Begitu masuk bioskop malah fokus ke yang lain. Memang mereka siapa sih sampai lo natap mereka segitunya?" Sean penasaran karena Anna sedari tadi tidak melepaskan pandangannya dari mereka berdua. Rasanya dirinya ingin sekali cepat keluar dari bioskop dan segera kabur.

"Err, nggak papa. Ahaha." Anka tiba-tiba menoleh dan gadis itu auto sembunyi dibelakang kursi.

"Lo kenapa lagi?" Tanya Sean yang bingung karena adiknya itu tiba-tiba bersembunyi. Anna hanya menggelengkan kepala sambil cengengesan tidak jelas.

"Kak pulang yuk. Anna capek nih." Ajak Anna. Gadis itu takut terlalu lama disana. Bisa-bisa Bella melihatnya.

"Hah? Dih, apaan sih. Kan lo yang ngajak nonton. Sekarang malah ngajak pulang." Ucap Sean protes.

"Ah, Anna tiba-tiba ngantuk." Jawab gadis itu asal.

"Hah, terserah lo dah." Ujar Sean menyerah dan akhirnya mereka keluar dari bioskop. Namun, mereka mampir dahulu ke toko baju sebentar. Anna nunggu kakaknya itu di depan toko.

"Anna?" Anna yang awalnya menutup matanya langsung terbuka lebar karena terlonjak kaget.

"Eh. Pak Anka."

"Aduh, kenapa sudah keluar saja sih mereka. Tapi, Bella nggak ada. Syukur deh lampir itu nggak ada." Batinnya.

"Kamu sedang apa disini?" Tanya Anka.

"Cuma jalan-jalan dengan kakak saya." Anna yang melihat kakaknya sudah selesai belanja, cepat-cepat menarik pria itu untuk pergi. Tidak baik lama-lama disana. Gadis itu malas bertemu dengan Bella.

"Saya duluan pak." Teriak Anna sambil mendorong Sean untuk berjalan lebih cepat. Sedangkan Anka menatap gadis itu tak paham.

My Perfectionist Boss "Sudah Diterbitkan"Where stories live. Discover now