Meet

3K 229 5
                                    

🌸🌸🌸

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌸🌸🌸

Pagi datang dengan diiringi oleh suara riuh kendaraan yang mulai pergi ke tujuannya masing-masing. Anna menggeliat ketika cahaya matahari menerobos masuk ke kamarnya, membuatnya terpaksa untuk terbangun dari tidurnya.

Setelah selesai mandi, Anna segera turun ke bawah. Disana, semua anggota keluarganya sudah berkumpul di ruang makan untuk sarapan bersama.

"Ma, Anna ijin keluar ya." Ujar Anna sambil mengambil sesuap nasi.

"Mau kemana?" Tanya Ria.

"Mau ketemu teman ma."

"Oh, kalau gitu bareng sama kakak kamu saja. Kebetulan Sean juga mau ke rumah sakit kan?" Sean yang mendengarnya mengangguk.

Akhirnya, Anna berangkat menuju restoran untuk bertemu dengan teman-temannya. Dia pergi bersama kakaknya yang juga akan berangkat kerja.

"Thanks kak." Ucap Anna sambil keluar dari mobil berwarna putih itu.

"Mau gue jemput nggak?" Tanya Sean yang juga keluar dari mobil.

"Anna bisa pulang sendiri." Ucap Anna menggeleng.

"Oke. Jangan lama-lama, nanti kita kan mau pergi." Anna manggut-manggut paham.

"Gue duluan bocah." Ucap Sean mengacak rambut adiknya itu.

"Hei, jadi berantakan ini!" Ucap Anna bersungut-sungut. Sean tertawa melihat wajah Anna yang ditekuk.

"Dasar nyebelin." Gerutu Anna.

Di dalam restoran, ternyata hampir semua teman Anna sudah datang. Hanya ada satu dua orang yang belum terlihat. Nadine juga sudah datang dan sedang sibuk mengobrol dengan yang lain.

"Hei, apa kabar kalian?" Tanya Anna yang duduk disamping Miko.

"Lo lama amat sih. Gimana kabarnya?" Ucap Clara yang tiba-tiba memeluk Anna.

"Aku baik." Jawab Anna tersenyum.

"Eh Na, lo pesan sana. Yang banyak sekalian. Karin tuh yang traktir." Karin yang masih minum kaget dan langsung menyemburkan minumannya.

"Woee, kapan gue bilang mau traktir." Protes Karin sambil membersihkan bajunya yang basah.

"Dih, yang udah tunangan jangan pelit-pelit gitu ah." Goda Alexa menoel pipi Karin.

"Eh eh Karin tunangan? Kapan?" Jawab Anna  yang orangnya emang selalu ketinggalan berita.

"Hee, lo nggak tau? Padahal dari kemarin di grup udah ramai bahas. Wah, lo memangnya manusia jaman purba ya?" Balas Miko yang kaget sambil menggelengkan kepala. Gadis itu hanya bisa menggaruk kepalanya. Dia terlalu sibuk hingga tidak bisa membuka grup dan dia juga malas untuk membukanya jika chat sudah melampau angka ratusan bahkan ribuan.

My Perfectionist Boss "Sudah Diterbitkan"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang