Chapter 2 [Like a Child]

5.8K 817 355
                                    

I'll Shoot Ya!
.
.
Bakugou x Reader
.
.
Boku no hero Academia ☆ Horikoshi kohei
.
.
Romance, action, comedy
.
.
Warning: Typo, EYD, dll sbg

Happy reading^^

______________________________________

Istirahat adalah waktu yang paling ditunggu semua orang. Mereka bisa makan, ngobrol, ghibah, dan main. Untuk kali ini Y/n hanya membeli 1 kaleng kopi dan 2 buah Roti isi. Ia mengedarkan pandangannya mencari tempat yang kosong. Dan walla! Dia menemukan satu.

"Sumimasen.. boleh duduk disini?" Ucap gadis sanggul itu.

"Y/n! Tentu saja boleh." Ucap Ashido. Yap di tempat itu ada Ashido, Sero, dan Kirishima.

"Arigatou. "

Belum duduk selama lima menit seorang lain datang dan menaruh makanannya secara kasar dimeja itu.

"APA YANG KAU LAKUKAN DITEMPAT KU HAH??!!" Tanya orang itu.

"Ara? Bakugou." Ucap Y/n.

"PERGILAH AKU MAU DUDUK DISITU!" Ucapnya lagi.

"Ahh ano Bakugou. Disampingku masih ada kan?" Ucap Kirishima.

"Tidak! AKU MAU DISINI." Ucapnya lagi.

"Ah tenanglah. Biar aku yang pindah." Ucap Y/n. Ia bangkit lalu duduk disamping Kirishima. Kini posisinya berhadapan dengan Bakugou.

Bakugou hanya mendecih lalu duduk ditempat yang tadi Y/n duduki setelah itu, ia makan makanannya. Ia makan Ramen dengan Kuah berwarna Merah.

"Uuu~ berapa cabai dan sambal yang kau pakai, Bakugou?" Tnya Y/n tenang.

"APA PEDULIMU HAH?!" Bakugou nya malah ngegas -,

"Tentu saja aku peduli. Nanti kalau perutmu sakit gimana?" Ucap y/n sambil tersenyum. Kini senyum beneran. Bukan senyum kea biasanya.

"A-APA MAKSUDMU HAH?!!" Tanya Bakugou Ngegas.

"UwU Bakugou, ternyata ada yang perhatian padamu." Ucap Sero.

"DIAM KAU TISU TOILET!!" Ucapnya lagi. Padahal ada semburat merah disana. Y/n? Lagi asik makan roti nya.

"Oi! Apa kau kenyang hanya makan makanan tak ada arti itu hah?!" Kini Bakugou yang bertanya.

"Ara? Bakugou kau perhatian padaku sekarang yaa." Ucap Y/n.

Bakugou hanya mendecih lalu lanjut makan. Setelah berselang lama, mereka akhirnya selesai makan.

"Bakugou." Panggil Y/n santay.

"APA?!" Yang dipanggil malah ngegas.

Y/n menunjuk pipi nya sendiri. Spontan itu membuat mu orang yang melihatnya ambigu.

"Haa?! Apa maksudmu Gadis Aneh??!! Menyuruhku mencium pipi mu???!!!" Tanya nya. Pikirannya malah ambigu.

Y/n menghembuskan nafasnya gusar lalu ia berdiri dan mendekat kearah bakugou. Wajahnya sedikit ia dekatkan. Ia lalu mengelap bekas kuah dibibir dan pipi bakugou menggunakan tangannya lalu memakannya.

"Umm.. pedas juga." Ucap Y/n seolah olah tak terjadi apapun.

Krik krik

Blush..

Semburat merah dan ledakan ledakan kecil muncul di pipi Bakugou.

"Kau makan seperti anak kecil yahh.. masih berantakan. Itu yang membuatku menyukaimu." Ucap Y/n sambil tersenyum lalu ia berlenggang pergi dari sana tanpa meperdulikakn tatapan tatapan orang lain kepadanya.

'Haha menggemaskan. Akan kulakukan lagi suatu hari mungkin.'

'A-apa maksudnya itu //'
.
.
.

Y/n sedang menunggu di depan sekolah. Jemputannya tak datang datang sejak 30 menit yang lalu padahal ini sudah jam pulang sekolah. Langit sudah tampak gelap dan kemungkinan hujan akan turun.

Perlahan tapi pasti, rintik hujan mulai turun dan membasahi rambut sanggul milik Y/n.

"Isamu-san lama sekali." Keluh Y/n yang sudah berteduh di dekat sekolah. Isamu-supirnya- tak kunjung memperlihatkan batang hidungnya. Tau gini tadi dia jalan aja atau tidak mesen Hejek (hero ojek). Tapi biar dia mesen Hejek sekarang pun sepertinya tak mungkin karena dekarang hujan sangat deras.

Y/n memeluk dirinya sendiri berharap akan ada kehangatan yang masuk kedalam dirinya.

"Pakai ini, gadis sialan!!" Suara baritone yang kasar nan ketus itu menyodorkannya sebuah jaket berwarna merah dan corak berwarna abu abu.

"Untukku?" Tanya gadis itu meyakinkan.

"Pakai saja, Bodoh!!" Dia malah tambah kasar. Y/n yang merasa sudah terbiasa hanya menerima jaket itu dan berguman 'terima kasih' kepada Bakugou. Yap orang itu ada Bakugou.

Bakugou bersemu saat jaket miliknya dipakai oleh Y/n, terlihat sangat longgar. Telapak tangan milik Y/n tertutupi oleh lengan jaket yang sangat panjang. Itu malah membuat gadis itu terlihat sedikit..

'Imut!'

'Jika saja kau tak memiliki oppai sebesar itu, akan kujadikan kau permen ku!'

'Apa yang kupikirkan sialan?!!'

Hening tak ada yang membuka suara diabtara mereka. Hujan sudah mengguyur mereka selama hampir 1 jam dan supir Y/n tak kunjung datang. Mereka sudah duduk di tembok sekolah agar tidak terlalu terkena cipratan cipratan air.

"Bakugou kau tak dingin?" Tanya Y/n.

"Kau kira aku lemah, hah??!!" Seru Bakugou. Mungkin Bakugou mengatakan itu agar tak dikira lemah. Tapi, Y/n dapat melihat tangan Bakugou yang sedikit bergetar. Y/n mendekatkan dirinya kepada Bakugou lalu memasangkan jaket lebar milik Bakugou itu kepada si empunya. Jadi mereka sama sama nyelimutin diri pake satu jaket buat berdua. One for all istilahnya.

"A-APA YANG KAU LAKUKAN SIALAN?!!" Seru Bakugouu

"Agar kau tak dingin." Jawab Y/n polos.

"Sudah kubilang aku tak membutuhkannya!!" Bakugou kembali bersemu.

"Tapi kau terlihat kedinginan." Y/n membela diri.

"Aku tak membutuhkannya!!"

"Jangan seperti itu!!"

"Tak perlu, sialan!!"

Sangat lama perdebatan mereka itu hingga tak lama Isamu-supir Y/n- datang. Gadis itu menawarkan tumpangan kepada Bakugou. Awalnya pemuda Blonde itu menolak tapi Y/n memaksanya dan menarik tangannya ke dalam mobil.

Isamu mengatakan maaf berkali kali kepada majikannya karena keterlambatannya. Ia terlambat juga karena macet. Y/n hanya tersenyum dan mengangguk memakluminya.

Selama perjalanan cukup lama karena jalanan yang macet. Y/n yang mengantuk sudah tidur didalam mobil. Rambutnya sudah terurai bebas sekarang. Bakugou menahan ronanya dikarenakan Y/n yang tertidur manis di dibahunya.

'Dasar remaja.' Isamu tersenyum melihat keduanya dari kaca depan. Y/n tertidur pulas dan Bakugou yang memalingkan wajahnya dengan semburat merah tipis bertengker di pipinya.
.
.
.
.

Huftt pendek auah.

CU

I'll Shoot Ya! [Bakugo x Reader] (Discontinue) Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum