KASTARA

7 0 0
                                    

Kastara Donahue.

Pemilik nama unik namun menarik. Tubuhnya semampai dengan otot terbentuk namun tidak berlebihan. Bukan bad boy, namun soft boy.

"TARA!"

Kastara yang sedang berjalan di tengah ramainya koridor sontak berbalik badan melihat siapa yang memanggilnya. Gadis cantik dengan senyum lebar menatap Kastara dalam, seolah gadis itu jatuh dalam pesona Kastara.

"Hai, ayo ke kelas bareng. Aku tau kamu kangen banget sama aku," ucap Kastara menggoda.

Gadis itu terkekeh, "Ih, kamu pede banget deh!"

Kastara mencubit hidung gadis itu pelan, lalu tangannya turun untuk mengenggam tangan si gadis. Tidak mempedulikan puluhan pasang mata yang menatap mereka. Sampai di kelas pun tangan mereka masih saling bertautan, enggan terlepas. Belajar di meja yang sama membuat hubungan mereka kian akrab.

"Tar, kemarin kemana aja? Aku nyariin kamu tau. Sebel deh, masa ngilang gitu aja sih?"

Panggilan Aku-Kamu mungkin terdengar alay bagi beberapa orang. Atau mungkin terkesan norak dan tidak up to date, namun Kastara menyukai panggilan itu. Ia hanya suka bila gadis ini yang memanggilnya seperti itu. Menggemaskan, kata Kastara.

"Kenapa sih hmm? Kamu kalo kangen kan bisa chat aku, ketik aja Tara, aku kangen. Ketemuan di tempat biasa yuk. Pasti aku dateng kok, apa sih yang enggak buat kamu?"

Gadis itu tertawa, menampilkan deretan giginya yang nampak seperti gigi kelinci di bagian depan. Kastara sangat menyayangi gadis itu, ia tidak berbohong.

"Aku nggak enak lah, Kastara. Masa cewek nge-chat duluan? Ajaran sesat darimana itu?" gadis itu menopang dagu diantara kedua tangan, membuatnya lebih menggemaskan di mata Kastara.

"Ajaran sesat darimananya? Kartini udah merjuangin emansipasi, jadi udah nggak ada alasan buat kamu nggak enak chat aku duluan. Paham?" ucapnya sembari mengusap kedua pipi gadis itu lembut.

Materi jam pertama adalah fisika, guru memberi kabar ada kuis dadakan dan membuat seisi kelas layu. Terlebih lagi, gadis di sebelah Kastara. Kastara tau gadis itu tidak pandai dalam hitung-menghitung. Tapi tak apa, Kastara tetap menyayanginya.

"Yak, silahkan dimulai kuisnya!" perintah guru mapel saat itu.

Kastara mengerjakan dengan tenang, tanpa suara sedikitpun. Sementara, gadis di sebelahnya gelisah bukan main. Boro-boro belajar, buka buku pelajaran saja jarang. Tas punggung yang ia bawa hanya berisi bekal makan siang dan botol minum khas remaja kekinian.

"Psstt!" desis gadis itu.

"Kastara!" desisnya lagi, berharap Kastara akan menengok ke arahnya. Nyatanya, tidak. Kastara masih fokus dengan soalnya.

Gadis itu sudah pasrah, ia menelungkupkan kepalanya di meja. Beberapa menit berselang, ada yang mengetuk kepalanya, ia sontak bangun dan melihat ke arah Kastara.

Kastara menyodorkan kertas kuisnya yang sudah terisi penuh dengan coret-coretan yang cowok itu buat. Dengan sumringah, gadis itu buru-buru mencontek semua yang ada pada kertas Kastara, ia sengaja menyalahkan beberapa jawaban agar guru tidak curiga pada mereka berdua.

"Makasih, Tara," ucap si gadis tulus dan dalam. Mampu membuat hati Kastara menghangat.

Tuhan, bagaimana Kastara tidak jatuh hati dengan kekasihnya yang manis dan menggemaskan ini?

"Tara!! Nggak usah liatin aku kayak gitu, bisa nggak sih?" ujarnya diiringi semburat merah di pipi.

"Ciee, yang blushing gara-gara aku godain.." ledek Kastara bangga.

"Heh kalian berdua! Sudah selesai atau belum? Bikin gaduh saja!" suara guru menginstrupsi kegiatan mereka berdua.

Seisi kelas memusatkan atensinya pada mereka, melihat hal romantis dan lucu apalagi yang pasangan ini lakukan.

Pasangan yang sangat dipuja-puja oleh seisi sekolah. Pasangan lucu dan menawan kebanggan kelasnya.

Semua orang tau, bagaimana Kastara menyayangi kekasihnya. Tulus dan sepenuh hati.

———
Siapa yang mau punya pacar kaya Kastara hayo?????

Gimana part kali ini?

Jangan lupa vote ya! Karna vote ga lebih dari 5 detik.

Spam komen biar aku lebih semangat updatenya!!!

See you!!!

KamaWhere stories live. Discover now