24. SESAK

1K 123 6
                                    

▪▪▪

Tidak ada baju pria, tidak ada baju kebesaran ataupun baju Daehyun yang tertinggal di rumahnya. Hanya ada satu setel baju mendiang ayahnya yang selalu Hyun-Ra bawa untuk mengobati rasa rindu tiap kali ia teringat sang ayah. Baju sederhana namun bagi ayahnya itu adalah yang terbaik, dan Hyun-Ra memberikannya pada Kyuhyun.

Hyun-Ra meletakkan teh hangat di atas meja dalam diam, menaruh obat anti masuk angin dan berlanjut pada selimut tebal untuk menghangatkan tubuh Kyuhyun. Ia lalu berjongkok di bawah, memakaikan kaos kaki yang baru saja dibawanya supaya badan Kyuhyun cepat menghangat.

Kyuhyun mengamati semua yang Hyun-Ra lakukan tanpa suara, perhatian gadis itu meski terlihat marah, hingga Hyun-Ra berdiri meraih selimut dan menyampirkannya di tubuh Kyuhyun.

"Aku akan membuatkan bubur untukmu. Aku sudah menyiapkan kamar depan untuk kau istirahat, dan setelah hujan reda, kau harus pergi dari sini."

"Hyun-Ra," Kyuhyun meraih tangan gadis itu saat hendak berlalu. Ia berdiri, dan Hyun-Ra berpaling dari tatapannya. "Aku ingin kau jujur padaku, sekarang, apa kau juga mencintaiku? Apa kau juga memiliki perasaan yang sama denganku?"

"Tidak." Hyun-Ra melepas tangan Kyuhyun dan masih menolak untuk menatapnya. "Aku tidak mencintaimu dan aku tidak memiliki perasaan apapun padamu."

"Kau yakin?"

"Ya."

"Aku tahu kau berbohong."

"Aku tidak bohong!"

"Kau juga mencintaiku tapi kau tidak mau mengakuinya. Aku bisa membaca semua itu dari matamu Hyun-Ra, kau merasakannya."

"Aku tidak merasakan apapun!"

"Tunggu." Tanpa tahan Kyuhyun mendekap Hyun-Ra dari belakang saat lagi-lagi gadis itu berniat pergi. Kyuhyun merunduk, memposisikan bibirnya di lekukan leher Hyun-Ra, membuat gadis itu membeku seketika. "Kau hanya perlu mengakuinya dan aku akan melindungimu. Aku akan menanggung resiko apapun."

Dan ternyata Kyuhyun masih tidak menyerah.

"Aku mencintaimu," bisik Kyuhyun lagi. "Dan aku ingin kau bersamaku."

Entah bagaimana Hyun-Ra merasakan perih yang begitu menyengat, seolah ada rongga besar yang menganga di dalam dadanya.

Bukan! Ia bukan takut mengakuinya, tapi ia memang tidak mencintai Kyuhyun, tidak! Ia tidak akan mengkhianati Daehyun, tidak!

Hyun-Ra melepas dekapan hangat Kyuhyun lalu berbalik menatap pria itu, mundur menjauh beberapa langkah.

"Dengar, Kyuhyun, aku mencintai Daehyun dan aku akan bertunangan dengannya. Aku sudah bersamanya dan kau tidak bisa menghentikannya. Berikan perasaanmu pada perempuan lain dan kuharap kau melupakan semuanya."

Kyuhyun terpaku dalam beberapa saat, tidak segera menjawab, hingga kemudian ia tergelak miris.

Hyun-Ra menyuruhnya melupakan semuanya? Menyuruhnya memberikan perasaannya pada perempuan lain?

"Kalau memang bisa, sudah aku lakukan, Hyun-Ra, tapi aku tidak bisa melupakanmu."

"Kau harus berusaha!"

"Kau pikir mudah?"

"Seharusnya dari awal kau tidak membiarkan perasaan itu tumbuh!"

"Dan apa kau kira aku bisa menghindar?"

"Lebih baik kau pulang dan bawa pergi perasaanmu!"

Kejam kau, Hyun-Ra!

"Kenapa tidak sekalian saja kau bunuh aku?"

Hyun-Ra tertegun.

Sekalian saja kau bunuh aku!

Hening beberapa saat.

Dan Kyuhyun terus menyorot Hyun-Ra dengan pandangan terluka.

"Di sini sakit, Hyun-Ra," Kyuhyun menepuk-nepuk dadanya. "Sakit ...."

"Lalu apa yang harus aku lakukan?! Apa?!!" Hyun-Ra akhirnya berteriak frustasi, tidak tahan dengan rasa yang menghimpit serta semua pemaksaan-pemaksaan Kyuhyun. "Aku tidak mungkin mengkhianati Daehyun, aku tidak akan mengkhianatinya!" Air mata itu tiba-tiba mengalir dan Hyun-Ra tidak menyangka ia akan menangis, seolah tanpa sadar menunjukkan kelemahannya di hadapan Kyuhyun.

Pria itu semakin melekatkan tatapan membaranya.

"Kali ini kau tidak bisa membohongiku lagi, kau tidak bisa menghindar lagi. Kau mempunyai perasaan yang sama padaku, kau juga mencintaiku."

Hyun-Ra menutup wajah dengan kedua tangan dan isakannya mulai mengeras.

Ya. Gadis itu menangis karena mencintainya. Ia yakin itu!

Kyuhyun merangsek, merengkuh Hyun-Ra ke dalam pelukannya.

"Aku akan mengatakan semuanya pada Daehyun, pada Appa dan Eomma, mereka harus tahu tentang kita."

"Tidak!!" Hyun-Ra berseru keras sambil mendongak ke wajah Kyuhyun. "Kau tidak boleh melakukannya, Kyu, besok adalah hari pertunanganku."

"Tapi aku tidak bisa melihatmu bertunangan dengan Daehyun, aku tidak sanggup." Kyuhyun menangkup kedua pipi Hyun-Ra. "Please, batalkan semuanya, Hyun-Ra, jangan teruskan. Aku mohon padamu."

"Aku tidak bisa ... tidak ...." Hyun-Ra menggeleng-geleng sambil melepas rengkuhan Kyuhyun, melangkah mundur dengan terus menggelengkan kepala. "Aku tidak akan melakukan itu dan aku tidak bisa menyakiti Daehyun. Aku tidak akan melakukannya ... tidak ...."

"Hyun-Ra ...." Kyuhyun tampak kesakitan menerima penolakan Hyun-Ra.

"Tolong tinggalkan aku sekarang ... tolong pergi dan lupakan aku ... jangan ganggu aku lagi, Kyu ... pergi ...."

"Hyun-Ra ...."

"PERGI DARI SINI!!" Hyun-Ra berlari menjauh hingga kemudian masuk ke dalam kamar dan mengunci pintunya rapat-rapat. Ia kembali menangis, menghempaskan tubuhnya ke atas ranjang lalu telungkup bersama isakannya.

Kenapa kisah cintanya harus seperti ini?

Kyuhyun bahkan sudah memiliki tubuhnya, mendapatkan kesuciannya, dan apakah pria itu juga akan memiliki hatinya?

Tidak!!

Hatinya hanya pada Daehyun, ia akan terus mencintai Daehyun, dan ia hanya akan bersama Daehyun.

Pergi kau, Kyuhyun, pergi!!!

Tangisan Hyun-Ra teredam di kasurnya dengan tangan yang meremas sprei kuat-kuat, meluapkan kesesakan yang terus menghimpit dadanya.

Tears Of Love (Completed ✔)Where stories live. Discover now