6. INGIN MELAMAR

1.1K 116 26
                                    

▪▪▪

Daehyun menghentikan mobilnya di pekarangan kecil rumah Hyun-Ra. Seperti biasa ia mengantar gadis itu pulang lalu mampir untuk kemudian berlama-lama, melepas rindu setelah seharian menjaga jarak di kantor.

Selama ini Hyun-Ra tinggal seorang diri, ibu kandungnya meninggal ketika ia duduk di bangku menengah, lalu ayahnya menikah lagi.

Bersama ayah dan ibu tirinya, Hyun-Ra menjalani kehidupan yang baru, dengan kesederhanaan karena ayahnya hanya seorang pegawai rendahan. Meski ibu tirinya tidak baik dalam bersikap kepadanya, tapi setidaknya ia masih bahagia karena ayahnya selalu memberikan perhatian penuh, memberikan kasih sayang yang Hyun-Ra butuhkan.

Hingga beberapa tahun kemudian ibu tirinya ketahuan berselingkuh dan ayahnya langsung menceraikannya, membuat sang ayah trauma dan tidak berminat lagi untuk berumah tangga. Ayahnya bilang ingin fokus merawat Hyun-Ra dan tidak akan ada ibu tiri lagi, hanya Hyun-Ra dan ayahnya.

Tetapi sayang, setelah Hyun-Ra berhasil menyelesaikan kuliahnya dengan kerja keras sang ayah, Tuhan lebih mencintai ayahnya hingga memanggilnya begitu cepat, membuat Hyun-Ra bahkan tidak sempat untuk membahagiakannya.

Dan sekarang Hyun-Ra sebatang kara, tinggal seorang diri dengan rumah mungil yang berhasil ia beli dari gaji yang dikumpulkan setiap bulannya. Meskipun hanya rumah kecil dan sederhana, namun baginya ini jauh lebih dari cukup. Ia bersyukur atas kebaikan Tuhan, berjanji akan hidup dengan baik agar mendiang orang tuanya yang sudah berada di surga sana, bahagia dan tenang di sisi Sang Kuasa.

Dan lebih dari itu, ia bersyukur memiliki kekasih yang mau menerima kekurangannya, bersedia menerima keadaan dirinya yang begitu sederhana.

"Mandilah," Hyun-Ra menyentuh pipi Daehyun yang sedang memeluknya dari belakang, mereka berdiri di ruang tamu rumah mungilnya. "Kau pasti lelah. Aku akan menyiapkan satu setel bajumu yang ada di sini."

"Sebentar lagi, biarkan aku memelukmu dulu."

"Tapi aku harus memasak, kau juga pasti lapar 'kan?"

"Dan kapan kita menikah? Aku ingin setiap hari seperti ini dan menghabiskan waktu bersamamu."

Hyun-Ra mengernyit dan tersenyum geli.

"Kenapa membicarakan pernikahan sekarang? Kau tidak mungkin menikahi perempuan yang bahkan baru tiga bulan kau pacari 'kan?"

"Kenapa tidak? Buatku tidak ada bedanya menikahimu sekarang ataupun nanti. Bukankah lebih cepat lebih baik?"

Hyun-Ra melepas rangkulan Daehyun di pinggangnya lalu berbalik menghadap pria itu.

"Dae, apa kau tidak khawatir kalau aku adalah perempuan jahat yang nanti hanya akan mengincar hartamu?"

"Tidak masalah. Ambil saja hartaku asal kau bersamaku."

"Kalau setelah itu aku justru kabur?"

"Maka aku akan mengejarmu kemanapun kau lari."

"Untuk merebut hartamu lagi?"

"Untuk mendapatkanmu lagi. Aku tidak butuh hartaku, aku hanya butuh dirimu. Dirimu."

Hyun-Ra tersenyum geli, meski sikap Daehyun kadang kaku dan terlalu serius, tapi masih mampu menghibur dan membuatnya bahagia. Hyun-Ra mengalungkan lengannya di leher Daehyun.

"Tapi sayangnya aku juga tidak butuh hartamu, aku hanya ingin mengambil hatimu dan tidak akan kukembalikan."

Daehyun mengangguk. "Bawa sekalian dengan ragaku, aku tidak keberatan."

Tears Of Love (Completed ✔)Kde žijí příběhy. Začni objevovat