34. Kangen

317 24 0
                                    

"Mas... kamu gimana kabarnya? Aku kangen sama kamu mas."

Alya kembali termenung di dekat jendela kamarnya.

"Tapi aku gak bisa nyalahin kamu gitu aja mas, karena aku yakin kamu bersikap seperti itu karena kamu sayang sama aku, tapi kenapa kamu gak pernah baca chat  dari aku mas...?"
"Apa benar kamu sedang sibuk... atau memang kamu sudah tidak peduli lagi sama aku mas?"

Libra yang saat itu sudah tiba di Jakarta langsung menuju tempat tinggal Fahri dan isterinya.
Ketika dia sudah tiba di rumah Fahri, Fahri lalu menceritakan semua apa yang telah terjadi.

"Lib aku benar-benar minta ma'af sama kamu, aku gak maksud mau ngancurin hubungan kalian."
"Iya Ri, seharusnya aku yang minta ma'af sama kamu, aku sudah salah sangka sama kamu sampai-sampai aku membiarkan isteriku terpuruk dalam kesedihan."
"Terima kasih Fahri, terima kasih Anita, karena kalian mau menjaga isteriku."
"Lalu dimana dia sekarang?"
"Seperti biasa jam segini dia masih mengurung diri di kamar sambil melamun di dekat jendela."

Libra lalu beranjak menuju kamar Alya. Dia membuka pintu kamar itu dengan pelan-pelan.

"Ya Allah... bagaimana kabar suami hamba saat ini, kenapa sampai detik ini pun dia tidak mau membaca chat hamba?" Alya sedikit berteriak.
"Mas Libra... mau sampai kapan kamu diam seperti ini?"

Libra mendekati Alya. Perlahan dia mulai memeluk tubuh isterinya itu dari belakang dengan sangat erat.

"Tak ada yang lebih membahagiakan aku saat ini selain bisa selalu bersama dengan kamu sayang."
"Ma'afkan semua kesalahanku, aku telah mengulangi kesalahan yang pernah menyakiti hati kamu dulu, aku sadar itu semua semata-mata karena kecerobohanku dalam menindak sesuatu."

Alya terperanjat, lalu membalikkan tubuhnya. Melihat siapa yang memeluknya.

Sesaat kemudian derai air matanya tumpah ruah membasahi kedua lesung pipinya. Dia menurunkan lututnya dan bersimpuh di hadapan suaminya.

"Mas... ma'afkan aku, aku pergi tanpa izin dari kamu."
"Ma'afkan aku mas."

Tangis Alya semakin menjadi-jadi. Libra menurunkan lututnya juga. Dia mengangkat wajah Alya yang masih dibasahi air mata dan menatapnya dengan penuh iba.

"Sayang... seharusnya mas yang minta ma'af sama kamu, selama ini mas egois, mas gak pernah mau dengerin penjelasan kamu, mas mengerti kenapa kamu mengambil langkah ini, mas tahu kamu itu orang yang sangat bijaksana sayang, jadi sama sekali aku tidak pernah berpikiran jelek tentangmu."
"Ma'afkan mas ya."Alya menganggukkan kepalanya.
"Sekarang kita kembali ke Bangkalan, kamu mau kan?"

Sejurus kemudian Alya dan Libra telah kembali ke ruang tamu Fahri sambil bergandengan tangan. Terlihat umbaran senyum tersungging dari bibir manis Anita dan Fahri begitu melihat kedua sahabatnya telah bersatu. Mereka pun terlarut dalam perbincangan yang begitu hangat.

#####

Bidadari Surga 2 (Tamat)Where stories live. Discover now