24. Isteri yang setia

378 23 0
                                    

"Halo apa benar ini Alya?"
"Ya, ini dengan siapa?"
"Ini aku Alya, Fahri, masih ingat nggak?"
"Fahri siapa ya, ma'af kayaknya saya lupa."
"Masak lupa sih, aku dulu pernah kerja di kantor Libra."
"Bisa tolong kirim foto kamu gak, soalnya saya benar-benar lupa!"

Setelah Alya melihat foto yang di kirim seorang lelaki yang mengaku dirinya Fahri itu, Alya pun ingat padanya. Dan mereka pun sering berhubungan, entah itu via WA, Inbox, BBM, SMS atau telfon langsung.

"Oh ya kata Mita kamu menikah dengan Libra?"
"Iya Ri."
"Waduh selamat ya Al, dan ma'af aku gak hadir saat pernikahanmu dilangsungkan."
"Iya gak papa Fahri."
"Kamu tahu gak, aku tuh sempat gak percaya sama si Mita pas dengar kalau Libra menikah, sama kamu lagi, secara kamu tahu sendiri kan sikapnya Libra dulu."
"Fahri... bagi Allah gak ada yang gak mungkin, kalau Allah sudah berkehendak gak ada yang bisa menghalangi-Nya."
"Iya sih Al, Alya jujur ya, aku itu salut sama kamu, kamu itu selain sebagai perempuan yang kalem, penyabar, sholehah kamu itu pemberani tahu gak sih."
"Hmm.... jangan terlalu berlebihan Fahri aku hanyalah perempuan biasa yang masih banyak dosa."
"Alya aku benar-benar minta ma'af sama kamu, gara-gara aku dulu kamu sampai bertengkar dengan Libra."
"Apa maksud kamu?"
"Aku sudah tahu semuanya Al, Mita yang cerita sama aku dua bulan setelah kepergianku dari kantor Libra. Dulu aku benar-benar menyesal Al, dan sebenarnya aku ingin sekali kembali ke Bangkalan dan meminta ma'af pada kalian, juga ingin kembali bekerja disana tapi aku gak bisa karena saat itu aku menikah dan mau tidak mau aku harus menetap di Jakarta bersama isteriku."
"Sudahlah Fahri itu sudah lama berlalu, jangan di ungkit lagi."
"Oh ya kabar Libra bagaimana Al?"
"Alhamdulillah dia baik-baik saja."
"Oh gitu ya sudah ya Al, aku harus bekerja. Assalamualaikum."

Setelah Alya menutup telfon dari Fahri dia lalu melanjutkan pekerjaannya kembali dan langsung melaksanakan shalat Dzuhur berjamaah dengan suaminya. Sebenarnya hari itu juga Alya ingin memberi tahu perihal Fahri kepadanya, Namun sepertinya situasi tak mengizinkan, Libra saat ini mempunyai kesibukan dengan proyek barunya yang ada di Pamekasan. Dan dirinya pun harus ikut terlibat, karena posisinya sekarang adalah sebagai wakil dari direktur perusahaan itu.

"Alhamdulillah akhirnya selesai juga laporannya....."
Ucap Alya lirih.

Dia menenggelamkan wajahnya di balik dua telapak tangannya.

"Sayang... kamu sudah makan belum?"

Libra memasuki ruang kerjanya. Dia mencium lembut kening Alya seraya duduk di sampingnya.

"Belum mas."
"Kok belum?"
"Aku masih menyelesaikan laporan mas, ya sambil nunggu kamu biar kita bisa makan bareng."
"Kamu itu ya, memang isteri yang sangat setia."
"Aaamiin mas, do'akan Alya agar selalu menjadi isteri yang setia sama mas."
"Insya'allah sayang, ya sudah yuk kita makan."

Mereka berdua melangkahkan kakinya sambil bergandengan tangan menuju rumah makan yang ada di belakang kantor.

"Mas..."
"Ya... sayang?"
"Jadi bagaimana perkembangan proyek barunya?"
"Alhamdulillah... baik sayang, sudah hampir rampung,hanya tinggal 20% nya."
"Alhamdulillah mas kalau gitu."
"Oh ya mas, mas ingat nggak sama Fah...."

Sebelum Alya menyelesaikan kata-katanya hp Libra berdering membuatnya gagal memberi tahu tentang Fahri kepadanya.

"Siapa mas...?"
"Klayen katanya mau ketemu mas sekarang."
"Oh... habiskan dulu mas makanannya."
"Iya sayang."

Setelah mereka selesai makan Libra berangkat menuju Pamekasan untuk menemui klayennya dan Alya pun melanjutkan pekerjaannya.

Bidadari Surga 2 (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang