32. Baru Menyadari

320 23 0
                                    

"Libra...."

Terdengar suara Mita memanggil Libra yang baru datang ke kantornya.

"Ada apa Mit?"
"Aku perhatikan dari kemarin Alya gak ke kantor, dia sakit?"

Libra beristighfar dalam hatinya, karena dia baru ingat bahwa Alya sudah dari kemarin malam menghilang.

"Libra... Alya baik-baik saja kan, kalian gak ada masalah kan?"

Mita memang orang yang paling bisa mengerti sikap Libra. Makanya dia langsung bertanya seperti itu.

"em... Alya sedang sakit, tapi Alhamdulillah saat ini sudah mendingan."
"Kok tumben dia gak masuk kantor tanpa memberi tahu aku?"

Mita kebingungan.

"Mita... masak mau apa-apa Alya harus ngasih tahu kamu terus?"
"Nggak Libra, aku tahu Alya... dia orangnya rajin banget masuk kantor."
"Ah... ya sudah Mit, aku permisi dulu ok."

Libra beranjak pergi meninggalkan Mita karena dia tidak ingin Mita melanjutkan pertanyaannya. Dia tidak ingin sahabatnya itu tahu bahwa dirinya dan Alya memang sedang dalam masalah.

Keesokan harinya Mita kembali menanyakan kabar Alya kepada Libra.

"Libra... Alya sakit apa sih, masak aku nelfon mulai kemarin gak di-angkat."
"Mit harusnya kamu itu ngerti dong, Alya kan lagi sakit, jadi dia butuh istirahat yang cukup."
"Masak gak bisa angkat sebentar?"
"Atau jangan-jangan Alya gak sakit, tapi kalian ada masalah?"
"Mit... kamu ngomong apa sih?"
"Ya masak kamu bersikap seperti itu, kayak gak peduli gitu sama Alya."
"Ah... sudah lah Mit, aku capek tahu debat sama kamu."

Libra meninggalkan Mita. Lagi, dia menghindai Mita karena rakut perempuan itu tahu masalahnya dengan Alya.

"Ya Allah... kenapa aku sampai lupa sama kamu sayang?"

Libra menyandarkan tubuhnya di sofa dekat jendela ruang kerjanya sambil melihat foto Alya.

"Ma'afkan aku sayang... Kenapa aku baru menyadari kalau kamu menghilang sejak kejadian itu? Fahri? Apa benar isteriku selingkuh? Ah..."

Libra... kenapa kamu mengulangi kesalahanmu untuk yang ke dua kalinya...

Libra menggerutu pada dirinya sendiri. Dia benar-benar menyesal karena tidak mempercayai kata-kata Alya.

"Tok.... tok... tok...."

Ada yang mengetuk pintu ruang kerja Libra.

"Masuk..."

Suara Libra terdengar lantang.

"Ngapain lagi Mit?"

Libra memasang wajah kusutnya didepan Mita. Mita mendekatinya lalu duduk di sampingnya.

"Libra, aku minta ma'af kalau sikapku tadi menyinggung perasaan kamu. Kamu tahu kan, aku tuh sayang banget sama Alya, makanya aku sangat khawatir jika tiba-tiba dia lost contact dari aku."
"Iya aku tahu kok."
"Aku ke sini hanya ingin memastikan keadaan kamu saja dan memberikan laporan keuangan yang ditangani aku kemarin."

Mita menyerahkan map berwarna biru kepada Libra.

"Gimana, apa semuanya berjalan dengan lancar?"
"Alhamdulillah lancar Libra."
"Ok, good."
"Oh ya Lib, Alya gak pernah cerita ke kamu?"
"Cerita apa Mit?"
"Beberapa waktu lalu, Fahri nelfon aku, dia nanya kabar kamu dan Alya."
"Fahri siapa Mit?"
"Itu karyawan kamu yang dulu ngilang gitu aja dari kantor."
"Oh... kenapa Alya gak cerita ya?"
"Mungkin dia gak sempat ngasih tahu kamu, kamu kan sedang sibuk mengurus proyek di Pamekasan?"
"Aku sengaja gak ngasih nomer kamu ya karena aku tahu kamu sedang sibuk, kalau Alya kan kapan saja bisa."
"Oh ya selama aku di Pamekasan, Alya pergi ke mana aja?"
"Libra, kamu kenapa sih, kok aneh nanya kayak gituan."
"Aku gak papa Mit, cuma nanya doang apa salahnya."
"Setahuku Alya gak ke mana-mana, cuma pernah satu kali dia pergi ke counter itu pun bareng aku."
"Ngapain kesana?"
"Hpnya Alya rusak, pas setelah kamu berangkat. Ya untuk sementara waktu dia gak bisa ngubungin kamu, karena hpnya masih diperbaiki, baru kemarin malam yang selesai."
"Ooo...."
"Masak Alya gak cerita sama kamu?"
"Aku kan baru datang Mit, mungkin dari saking senengnya dia sampai lupa."
"Bisa jadi, soalnya saat hpnya masih di counter  Alya tuh kayak kurang semangat hidup deh, paling gara-gara gak bisa call sama kamu."

Mita mulai tersenyum. Sedang wajah Libra meredup.

"Dia tuh sayang banget tahu sama kamu, sampai-sampai dia minjam hpnya Dara buat call kamu, tapi katanya sama kamu gak di-angkat."
"Aku tawarin punya aku, tapi sama aja gak di-angkat sama kamu."

Libra terdiam mendengar beberapa cerita Mita.

"Oh ya, aku punya cerita lucu sama kamu."
"Wow apa itu?"

Libra berusaha mencairkan suasana hatinya yang mulai kalut.

"Waktu hpnya Alya sudah selesai diperbaiki, Alya langsung buka galerinya buat lihat foto kamu, tapi ternyata foto kamu hilang semua tinggal fotonya Fahri, aku sempat merasa geli sendiri soalnya pas dia cerita sama aku, dia itu nangis, dia takut kalau kamu menyangka yang tidak-tidak kepada dia."
"gak tahu fotonya dihapus apa belum sama Alya, cuma kata dia fotonya gak bisa dihapus, gak tahu dari apanya."
"Aku cuma bilang, kalau kamu gak bakalan salah paham karena dia pasti tahu kalau yang ada di hati dia itu hanya kamu."

Mata Libra mulai berkaca-kaca. Penyesalan telah benar-benar menyesakkan dadanya. Ya, dia baru menyadari kalau apa yang dituduhkan pada isterinya itu tidak benar.

###

Bidadari Surga 2 (Tamat)Where stories live. Discover now