+14 Hari Senin adalah Hari Mager Sedunia

168 18 3
                                    

+14 Hari Senin adalah Hari Mager Sedunia

.

.

.


Hijikata menghela nafas berat. Semalam adalah malam terburuk baginya. Selain bertengkar dengan Sougo dan meninggalkan Souko, dia mencium gadis lain dan mengakibatkan kutukannya aktif. Parahnya dia berubah menjadi anjing, hewan yang paling dibenci Souko.

"Bisakah kau tidak menyebarkan aura negatif di meja makan?" Tegur Gintoki. Remaja berambut perak itu meletakkan dua piring nasi goreng di atas meja lalu menarik kursi untuk didudukinya.

"Kau yang memasaknya?" Tanya Hijikata. Dia memperhatikan nasi goreng yang diletakkan Gintoki di depannya. Nasi goreng yang masih panas itu mengeluarkan aroma sedap dan menggugah selera makan Hijikata. Namun tetap saja. Nasi goreng yang terlihat sedap itu masih ada yang kurang.

Kurang mayones.

"Ya. Aku yang memasaknya. Dan jangan berpikiran untuk menambah mayones di atas nasi goreng yang ku masak!"

Hijikata berdecak karena Gintoki membaca pikirannya. Dengan malas, dia menyendokan nasi goreng dan memasukkannya ke dalam mulut. Diluar dugaan, rasanya sangat enak. Tanpa disadari Hijikata memakan nasi goreng buatan Gintoki dengan lahap.

"Bagaimana? Enak bukan?" Tanya Gintoki sambil tersenyum angkuh. Biasanya dia hanya memakan selembar roti saat sarapan. Tapi karena ingin menyombongkan diri di depan Hijikata, pagi ini adalah pengecualian.

"Ya. Ini enak. Sayangnya kurang mayones."

Perempatan imajiner muncul di pelipis Gintoki setelah mendengar jawaban Hijikata. Bagaimana mungkin nasi goreng masterpiece Gintoki itu masih kurang hanya karena mayones?! Oke... Memang ada yang salah dengan lidah Hijikata.

"Dimana Yato Kamui dan temannya itu?" Tanya Hijikata sambil mengedarkan pandangannya.

"Mereka tidur di tempat Kamui-kun." Jawab Gintoki. Dia menyuap sesendok nasi goreng ke dalam mulutnya. "Bagaimana denganmu? Kapan kau akan kembali ke tempatmu?"

"Setelah aku menghabiskan nasi goreng ini."

"Lalu bagaimana dengan kutukanmu?"

Tangan Hijikata terhenti. Terimakasih pada Gintoki, dia kembali teringat akan kutukannya yang aktif. Nafsu makannya pun hilang seketika.

"Tentu aku harus menonaktifkannya."

"Apa yang terjadi jika saat kutukan itu aktif, kau mencium gadis lain?"

Hijikata terdiam mendengar pertanyaan Gintoki. Dia sendiri tidak tau apa yang akan terjadi jika dia mencium gadis lain. Selama kutukannya aktif, Sougo pun tidak berciuman dengan gadis lain selain Kagura, gadis yang mengaktifkan kutukannya.

"Selama kutukan itu aktif, aku tidak akan membiarkan seorang gadis pun menciumku."

"Bisakah kau melakukannya? Kutukanmu aktif karena kecolongan, kan?" Tanya Gintoki lagi. "Bagaimana jika Souko yang menciummu?"

"Hah!? Ke- kenapa Souko menciumku!?"

Gintoki menatap datar Hijikata yang pipinya saat ini sangat merah. "Mungkin saja dia sadar akan perasaannya padamu dan menciummu, kan?"

"Kemungkinan itu tidak akan terjadi." Jawab Hijikata.

"Kau tidak tau-"

"Akhir-akhir ini dia selalu menolak ku. Bahkan dia pernah bilang aku menjijikkan." Sela Hijikata. Dia mengepalkan tangannya menahan kesal mengingat saat Souko menolaknya. "Aku bahkan belum menyatakan perasaanku tapi sudah ditolaknya. Bagaimana mungkin dia mau menciumku??"

A Good Day To Change+Where stories live. Discover now