+12 Badai.....

115 13 0
                                    

+12 Badai.....

.

.

.

Malam ini adalah malam yang paling ramai di rumah kediaman Okita. Jika dihitung dengan anggota keluarga Okita, total ada sepuluh orang di rumah itu. Lima orang tambahan itu adalah Hijikata, Kagura, Kamui, Takasugi, dan Nobume. 

"Karena aku mendengar kalian akan belajar bersama, aku mau ikut serta di kelompok belajar ini." Jelas Nobume seolah menjawab pertanyaan yang ada dipikiran yang lain.

'Tau darimana?' tanya Sougo dalam hati. Walau dia sama sekali tidak masalah dengan keberadaan Nobume.

Yang menjadi masalah adalah keberadaan Hijikata. Sougo masih kesal dengan apa yang terjadi sebelumnya, ingin memperkenalkan Souko dengan orang lain. Padahal Hijikata sendiri sejak dulu menyukai Souko dan sampai sekarang masih belum menyatakan perasaannya.

"Karena Hijikata-san sudah kelas tiga, bagaimana kalau kau pulang saja dan belajar sendiri?" kata Sougo mengusir Hijikata. "Aku yakin kau harus belajar untuk mempersiapkan ujianmu, kan?"

Hijikata mengernyitkan dahinya. Terimakasih untuk Sougo karena mengingatnya dengan ujian yang harus dihadapinya karena dia sudah kelas tiga. Dan itu mengingatkannya juga kalau dia masih belum memilih untuk bekerja atau kuliah.

"Justru karena dia sudah kelas tiga, dia bisa mengajari kita, bukan?" kata Souko membela Hijikata. Walau sudah biasa melihat bagaimana Sougo memperlakukan Hijikata, entah kenapa sekarang dia merasa kesal. Tidak terima Hijikata diusir.

"Disini ada aku, kau, dan juga Nobume yang bisa mengajari orang-orang bodoh ini." Kata Sougo sambil menunjuk ke arah Kamui, Kagura, dan Takasugi.

"Sou-kun jangan begitu! Kau tidak boleh mengatai teman-temanmu!" Mitsuba yang baru masuk ke ruang tamu menegur Sougo. 

"Maafkan aku, Aneue!"

"Mitsuba-nee! Biar aku yang bawakan."

Sougo dan Souko berdiri dan menghampiri Mitsuba. Kagura dan yang lainnya bingung melihat tingkah Sougo yang berbeda dengan apa yang mereka lihat selama ini. Sougo menjadi penurut.

"Dia seperti itu hanya di depan kakaknya, Mitsuba." kata Hijikata menjawab kebingungan Kagura dan yang lainnya. "Karena kakaknya selalu sakit-sakitan."

Kagura dan yang lainnya menganggukkan kepala tanda mengerti dengan jawaban dari Hijikata. Mereka berhenti melihat Sougo walaupun ingin sekali merekam Sougo yang berubah menjadi adik yang manis, baik, dan penurut.

"Lalu kenapa laki-laki ini disini?" tanya Kamui yang tidak senang dengan keberadaan Takasugi. 

"Kalau kau mau mengganggu Kagura, jangan berani-berani kau mendekati Kagura!" ucap Nobume yang juga tidak menyukai Takasugi karena sudah membuat Kagura menangis sebelumnya.

"Aku yang mengundangnya." Jawab Sougo. "Lagipula aku mengundangnya kesini ingin memperlihatkan kedekatanku dengan Kagura."

Setelah menaruh nampan di depan meja, Sougo berjalan ke samping Kagura lalu memeluknya dari belakang. Tentu saja apa yang Sougo lakukan memunculkan reaksi berbeda-beda dari yang melihatnya.

"Sialan!"

"Jangan sentuh adikku!"

"Dasar pengantin baru!" cibir Souko. Dia paling benci Sougo kalau sudah memamerkan hubungannya dengan Kagura. Jika saja dia laki-laki, dia akan merebut Kagura dari tangan Sougo.

A Good Day To Change+Where stories live. Discover now