Prolog

7.3K 369 5
                                    

Bismillahirahmanirohim Happy reading:)

Hari itu, di semester akhir kuliahnya Cyra Halwatuzahra. Atau yang akrab dipanggil Halwa,. Tapi lebih akrab nya lagi dipanggil Awa.

Halwa tengah duduk ditaman kampusnya bersama dengan satu sahabatnya Clara yang juga berhijab namun belum berniqob.

Oh. biar saya beri tahu, Halwa sudah berniqob sejak SMA., Hal itu ia lakukan konsisten sampai saat ini.

Halwa sendiri mengambil jurusan sastra di kampusnya. Dan sedang Berada di semester akhir.

"Awaa" panggil clara seraya duduk disamping Halwa.

"Waalaikumsallam.." jawab Halwa.

"Eh iya, Assalamualaikum Awa" ulang clara seraya tersenyum

"Waalaikumsallam Claraa" jawab Halwa juga tersenyum dibalik niqob nya.

"Wa, tau ga?" Tanya Clara seraya bersandar.

"Nggak" jawab Halwa santai tanpa melihat Clara.

"Ih serius tau.." ujar Clara menatap Sahabatnya kesal

"Ya tapi saya beneran gak tau" jawab Halwa lalu balas menatap Clara.

"Ah Halwa mah!" Serius Clara kesal,.

Itu mungkin karna Clara sedang dihadapkan pada masalah.

"Iya deh iya, kamu kenapa? Ada masalah?" Tanya Halwa

"Wa, kamu kenal kan sama Dafa? Fakultas hukum?" Tanya Clara.

"Kenal,." Jawab Halwa

"...Kamu pacaran?" Lanjutnya memvonis

"Ih gaboleh seudzon dulu" Jawab Clara

"Terus kenapa nanyain dia?" Tanya Halwa sambil menutup bukunya, kembali fokus menatap Clara.

"Kemarin papa nanyain dia" ujar Clara seraya menautkan jari tangan yang dipangkuannya.

"Nanyain gimana?" Tanya Halwa.

"Ya papa bilang, Cla, kamu kenal sama dafa?  Dia kuliah di universitas kamu juga lho.. gitu" ujar Clara.

"Ya memangnya kenapa kalo papa kamu nanya begitu? Siapa tau kan dia kenal sama Dafa, makanya dia nanya" ucap Halwa

"Tapi Wa,. Abis nanya gitu, papa langsung bahas tentang ta'aruf" ujar Clara seraya menatap Halwa Serius.

"... Apa papa mau jodohin aku sama Dafa?" Tanya nya lalu menunduk.

"Memangnya kenapa? Saya liat Dafa bukan cowok yang neko neko"

"Tapi Wa.. Aku belum mau mikirin nikah, Gak tau pokoknya belum mau aja" ujarnya

Halwa pun menghembuskan nafasnya, lalu setelah itu menepuk bahu sahabatnya itu.

"Clara, jodoh itu udah ditentuin Sama Allah,. Itu takdir baik, kamu gak usah pusing. Kalo memang udah takdirnya,. Cepat atau lambat masih sama dia kan?" Nasihat nya.

"Iya tapi, ngga sekarang" jawab Clara.

"Eumm,.. jadi yang kamu permasalahin cuman kapan nya aja nih, bukan sama siapanya? Mau dong sama Dafa" goda Halwa.

"Apaan si wa! Emangnya aku punya hak buat nolak pilihan papa?" Tanya nya malu sendiri.

"Punya,. kalo kamu dijodohin sama kakek kakek beristri dua, terus kamu dijadiin yang ketiga" jawab Halwa dengan santai nya

Clara yang sedang dilanda bingung ini pun tambah kesal setelah mendengar penuturan Kelewat konyol sahabatnya ini.

"Astaghfirullahalazim awaaaa. Mukul orang boleh gak?" Pertanyaan putus asa Clara

Khitbah Untuk Halwa [COMPLETED]Where stories live. Discover now