last episode

2.4K 192 14
                                    

Wkakakkkkkk.
Sengaja gak update Minggu kemarin karena mau Doble update hihi.
.
Gimana? Siap?
.
Tarik nafas dulu..
Udah gak usah hembusin:D
.
Happy Reading:)
.

Dan pagi hari itu Rayn benar benar datang kerumah Halwa, bukan. Bukan untuk melamar, melainkan datang untuk memberikan sesuatu kepada gadis tersebut.

Rayn melihat sebuah mobil yang baru keluar dari gerbang rumah Halwa, sedangkan ia sedang mengamati nya dari dalam mobil di seberang sana.

Satu jam setengah sudah ia hitung berada di sana, namun tak ada tanda-tanda ingin keluar dan bertamu kerumah Halwa.

Rayn mengambil buku yang ada di kursi penunjang di sebelahnya, buku tuntunan sholat yang tiga tahun lalu pernah diberikan Halwa untuk nya agar semangat dalam memperbaiki diri. Buku itu masih terlihat bagus walaupun warna nya sudah tak lagi sama.

Rayn pun membuka buku tersebut lalu memasukkan sebuah sticky note dengan rangkaian kalimat. Setelah itu ia kembali menatap rumah Halwa.

"Harusnya sebentar lagi" ujar Rayn sembari menatap jam tangannya.

"Nah" seru Rayn lalu keluar dari mobilnya dan menyebrang menemui Faiz.

"Assalamualaikum" ucapnya.

Faiz yang baru saja membuang sampah itu pun mendongak, "waalaikumsallam kamu siapa?" Tanya nya tanpa basa-basi.

"Kamu Faiz kan?" Ujar Rayn balik bertanya.

Faiz mengangguk, "kamu?" Tanya nya lagi.

"Saya dulu temen satu kampusnya kakak kamu, Halwa" ucap Rayn

"Ooh ada apa?" Ujar Faiz.

Rayn mengulurkan buku tersebut, "ini tolong kembaliin sama Halwa ya, saya lupa mulangin nya" ujar nya

Faiz pun menerima buku tersebut, "iya, eum.. nama kamu siapa?" Tanya nya

"Kasih aja, kakak kamu pasti tau kok" jawab Rayn

"Oh yaudah" ujar Faiz.

"Iya, makasih ya" ucap Rayn

Faiz mengangguk, "sama-sama" jawabnya

Faiz pun masuk kedalam rumahnya setelah itu, dan Rayn menghembuskan nafas lega lalu kembali ke mobil milik nya.

Rayn tidak langsung pergi dari sana, beberapa menit Rayn tetap berada di tempat dan menatap balkon kamar Halwa. Rayn tidak meperkirakan ini sebelumnya, ia bahkan tak berharap. Namun ternyata takdir berencana lain, Halwa ternyata keluar dan berdiri di balkon kamarnya tersebut sembari menatap mobil Rayn.

Rayn membelalakkan matanya saat itu, namun setelahnya ia tersenyum tipis kala melihat Halwa tengah memegang buku tersebut. Dan senyuman itu semakin lebar saat Halwa mengangkat sticky note yang Rayn selipkan lalu mengangguk pelan.

Rayn nampak begitu bahagia, senyuman lebar itu terus terpasang di wajahnya. Rayn lalu melajukan mobilnya setelah itu. Meninggalkan Halwa dengan rasa bahagianya.

.
.
.

Halwa menatap mobil yang dikendarai Rayn pergi dari depan rumahnya, jangan tanya darimana ia tau itu mobil Rayn atau bukan. Sebenarnya Halwa sudah memperhatikan mobil tersebut sedari tadi, dan ketika Rayn keluar dan bercengkrama dengan Faiz ia pun mengetahuinya.

Khitbah Untuk Halwa [COMPLETED]Where stories live. Discover now