tamu

1.2K 135 8
                                    

Happy Reading:)

Suara riuh tepuk tangan memenuhi seisi gedung setelah Rayn selesai menyanyikan lagu dengan suara merdu nya.

Rayn kembali ketempat duduk asalnya, dan sedikit malu ketika Rafa terus-menerus menggoda nya ditambah kak Zee juga tentu.

Kembali mengikuti rangkaian acara dengan tenang, kali ini semua tamu undangan yang lajang tentunya, beramai-ramai berkumpul guna berlomba mendapatkan sebuah rangkaian bunga yang dilemparkan kedua mempelai, konon katanya siapapun yang mendapatkan bunga tersebut akan segera menyusul untuk menikah.

Kak Zee dan Rafa ikut berkumpul disana, namun tidak dengan Rayn, ia tidak percaya dengan hal macam itu, meskipun Rafa sudah menjelaskan jika ini hanya untuk hiburan saja namun ia tetap enggan.

Disaat semua telah berkumpul didepan sana, Rayn tetap disini, di tempat duduknya yang berada tepat di belakang Halwa.

Rayn sempat melirik tadi, Halwa sendiri saat Clara dan suaminya pergi ntah kemana.

"Assalamualaikum?" Sapa Rayn tanpa menoleh.

Halwa menoleh kebelakang memastikan sapaan tersebut ditujukan untuk nya atau bukan. Dan ia melihat Rayn sedikit menoleh namun tak sampai bertatapan.

"Udah lama ya? Apa kabar?" Tanya Rayn

Halwa menunduk, tak tau harus menjawab apa.

"Kenapa sendirian?" Ucap Rayn lagi, namun tak mendapat jawaban

Rayn tersenyum singkat, "gapapa gak usah jawab, aku gak bakal kasih pertanyaan lagi" ujarnya.

"Tiga tahun kita gak ketemu, dari awal aku pergi sama sekali gak pamit ke kamu kan? Dan gak pernah nyuruh kamu juga buat nunggu aku, tapi gak tau kenapa lega aja denger kamu belum ada pasangan Wa" ucap Rayn

"Kalau memang dulu aku gak sempet bilang ini, bisa gak sekarang aja aku bilang nya?"

"Tungguin aku ya Wa" ujar Rayn tulus..

"Jangan tanya tunggu buat apa"

"Tunggu aku buat segalanya"

"Aku pasti datang kalau memang ada peluang"

"Dan kalau kamu juga berkenan"

Rayn akhirnya mengatakan itu, Rayn pikir ia tidak akan pernah bisa mengatakan itu setelah ia pergi, karna seharusnya bukan saat nya lagi Halwa diminta menunggu, tapi saatnya Rayn untuk datang.

Tanpa ada yang mengetahui jika ternyata dibelakang sana, Halwa mengangguk mantap.

.
.
.

Acara pernikahan Zaky telah selesai dengan lancar tanpa adanya gangguan sedikit pun, sedangkan disini Halwa terlihat tengah menelepon seseorang.

"Oh, yaudah pak gapapa" ucapnya

"Gak usah biar saya pesen taksi aja" lanjut Halwa

"Waalaikumsallam"

Halwa menjauhkan ponselnya dari telinga, ia berbalik namun terkejut dengan presensi Rayn disana.

"Kenapa?" Tanya Rayn

Halwa menggeleng sembari menunduk.

"Maksud aku kenapa belum pulang? Clara sama Dafa mana?" Ujar Rayn

"Udah duluan, Clara mendadak gak enak badan" jawab Halwa

"Terus pak Rahmat?" Tanya Rayn

"Pak Rahmat kena macet" jawab Halwa

"Yauda biar aku anterin" ujar Rayn namun langsung mendapat gelengan dari Halwa

Rayn mengembuskan nafas, "tenang aja ada kak Zee juga" ucap Rayn

Khitbah Untuk Halwa [COMPLETED]Kde žijí příběhy. Začni objevovat