Seven

961 26 3
                                    

Erlda mengetuk pintu dan menunggu jawaban dari dalam sana.

"Masuk..."

Tangan Erlda membuka pintu perlahan dan masuk ke dalamnya .

Nampak orang di dalam sana terkejut sambil menatap lekat Erlda dari ujung ruangan.

"Per--..mi si."
.
Erlda hanya terdiam di sana sambil menerima tatapan terkejut dari seorang laki - laki didalam.

"Saya diminta untuk mengantarkan ini." Ucap Erlda sambil mengangkat tas karton berwarna hitam itu.

"Oh.. , letakan saja disitu. " Pinta Kalvin sambil menunjuk meja tamu di depan meja kerjanya.

"Baik." Erlda berjalan kedalam lebih sedikit dan meletakannya.

"Terima kasih." Ucap Kalvin sambil tersenyum. Secara otomatis Erlda langsung meninggalkan ruangan Kalvin.

Setelah tak terdengar lagi suara hentakan kaki Erlda akhirnya Kalvin beranjak dari duduknya dan menghampiri tas karton itu.

"Hm. Ini pasti ulah papa." Kalvin membuka perlahan tas hitam itu dan mengeluarkan isinya .

Nampak sebuah kamera vlog yang berukuran lebih kecil lagi dari go pro yang Ia miliki. Ukurannya kurang dari dua puluh centimeter . Ia cukup terkejut mendapati pemberian yang seperti ini.

Perlahan - lahan Ia mengeluarkan lebih dalam lagi isi tas karton tersebut, nampak sebuah amplop berwarna putih yang berisikan sebuah kartu ucapan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Perlahan - lahan Ia mengeluarkan lebih dalam lagi isi tas karton tersebut, nampak sebuah amplop berwarna putih yang berisikan sebuah kartu ucapan.

"Selamat ulang tahun, putra papa yang paling kreatif. Papa dan mama sayang kamu."

Raut wajah Kalvin berubah menjadi haru seketika, Ia merupakan anak dari papa Baron dan mama Rosa yang paling jarang meminta dibelikan berbagai barang, berbeda dengan Kino apalagi Kamal .

Namun kali ini , orangtuanya benar - benar memberikan Ia kejutan.

"Pak Sefyan, tolong cari latar belakang Erlda."

Sefyan cukup terkejut dengan permintaan pak Baron.

"Mohon maaf untuk apa ya pak?" Sefyan kembali bertanya. "Untuk saya lihat apakah Ia bisa menolong anak saya."

Sefyan kembali tertegun, Ia benar - benar tidak menyangka Erlda akan di percayakan sebagai penolong.

"Ada apa, Sefyan? Apa ada masalah bila saya meminta kamu?"

"Tidak pak. Tidak ada masalah." Sefyan mengetahui betul bagaimana Erlda di kantor dan itu sudah cukup membuat Erlda di gambarkan sebagai perempuan yang sangat - sangat jutek.

"Baiklah, saya mohon bantuannya ya,. Besok saya minta hasilnya bisa kan?"

Sefyan kembali merinding, apa iya pak Baron meminta dalam waktu kurang dari dua puluh empat jam.

"Baik pak."

Usai pak Sefyan dan pak Baron mengobrol selama Erlda mengantar kado untuk Kalvin , Pak Sefyan dan Erlda segera menunu kantor untuk kembali bekerja.

HELP YOU OUTWhere stories live. Discover now