Love Me | H. Hyunjin

5° Meet Her Cousin

You can tap the star (⭐) icon there!

Thank you!

💙

•

Kamu udah sampai di depan rumahmu, lihat ke dalam rumah ternyata mobil yang di kendarai sopirmu masih aja belum kembali. Tapi herannya, ada satu mobil lagi yang terparkir di halaman rumahmu.

"Siapa?" gumammu.

Selepas masuk ke dalam pagar, hendak berjalan masuk ke rumah ada seseorang yang memanggilmu. Kamu menoleh.

"Loh?! Ngapain?? Gak pulang?"

Hyunjin suruh kamu diam sebentar, masih atur napas dia. Kamu menunggu, gerbang udah kamu buka kembali.

"Kenapa?" tanyamu ketika kamu rasa napasnya udah mulai membaik.

Hyunjin gak menjawab, malah keluarkan sesuatu dari dalam tasnya kemudian memberikannya padamu.

Senyuman tampannya mengembang. "Buat lo. Lupa gue kasih tadi," ucapnya.

Kamu menatap pemberiannya itu yang masih dalam genggaman Hyunjin. Dahimu berkerut. "Kenapa ngasih gue ini?"

Lagi-lagi senyumnya makin melebar. Tanpa bilang sesuatu segera pasangkan gelang tali dengan gantungan bumi di sana. Tali yang di pakai berwarna biru tua, sedangkan hiasan buminya berwarna perak.

Kamu menatap lengan kirimu yang udah terpasang oleh gelang cantik itu. Matamu beralih ke wajahnya.

"Cantik. Makasih ya?" ucapmu tulus. Senyuman manismu terpatri, Hyunjin jadi tertawa canggung.

"Sama-sama. By the way, gue buat sendiri loh. Couple-an kita~"

Matamu membulat setelah mendengar pengakuannya yang menunjukkan gelang serupa pada pergelangan tangan kanannya, bedanya hanya pada talinya yang berwarna putih.

"Serius?! Kok bisa sih? Bagus banget tahu!"

"Hehe! Iya lah! Gue gitu, di simpen ya? Jangan sampe hilang lho, perjuangan itu gue. Serius deh,"

Tawamu menggema. Buat hati Hyunjin tentram mendengarnya. Anggukan mantap kamu berikan.

"Pasti! Tenang aja, makasih lagi ya."

"Iya.. tapi lo tahu nggak sih, definisi gue pilih bumi buat di jadiin gantungan?"

Kamu mengerutkan dahimu, menatapnya bertanya, "Apa?" tanyamu denga senyuman menanti jawaban.

Hyunjin gak bisa buat tahan tangannya untuk mengusak kepalamu. Terlalu gemas, lantas usakan pun berhenti dia menjawab,

"Itu artinya, lo itu bumi gue. Gue gak bisa pergi jauh dari lo, karena cuma lo yang punya oksigen buat kehidupan gue. Dan lo sebagai bumi.. akan kesepian kalau gue gak ada."