[After] Yes, I'm.

973 187 5
                                    

You can tap the star (⭐) icon there!

Thank you!

💙

"Eh? Hyunjin? Ngapain lo ke sini?"

"Bang.."

Bangchan— salah satu temannya itu mengerutkan dahinya heran. Hyunjin kenapa lesu begitu? Apalagi bela-belain datang ke rumahnya yang jelas jauh dari sekolahnya.

Tumben.

Bangchan tegakkan duduknya pada sofa, giring Hyunjin buat duduk di sebelahnya. Dia menghadap pada teman yang lebih muda darinya itu, kemudian bertanya.

"Ada apa?"

Hyunjin menghela napasnya lalu bersandar pada punggung sofa. "Gue.. ditolak Bang." ungkapnya pelan, hampir seperti gumaman.

Untung Bangchan telah mengecilkan volume televisi saat di rasanya adik tingkatnya ini ada apa-apa.

"Sama siapa? Heejin, adik kelas yang ngejar lo itu? Tapi ngapain dia nolak kalo ngejar lo?"

"Ck. Bukan. Heejin mulu ah, elah."

"Ya lo gak pernah cerita selain Heejin bego. Lo bilang juga pernah jalan bareng dia kan? Siapa lagi cewek yang lo ladenin kalo ga dia, ha?" sepertinya Bangchan agak kesal dengan satu bocah lelaki di depannya ini.

Helaan napas kembali terdengar dari bibir tebal milik Hyunjin, kali ini lebih berat. "Gebetan gue, Y/n. Lo tahu kan?"

Bangchan terlihat terkejut akan kalimat yang Hyunjin lontarkan. Lalu berseru lantang, "Oh! Jadi gebetan lo dia?! Kenapa bisa ditolak?! Kapan lo nyatain emang?! Emang lo udah sedeket apa sampe berani nyatain perasaan begitu, hah?!"

Hyunjin menggeram kesal. Apa-apaan si tua ini, teriak begitu. Dia gak budek ya.

"Bisa tenang gak sih. Gue lagi gak mood lo malah bikin tambah parah!"

Bangchan memperbaiki posisi duduknya agar lebih nyaman berbicara dengan Hyunjin. "Oke, oke. Sorry. Jadi, gimana bisa lo suka sama Y/n?"

"Gak tahu. Tumbuh gitu aja. Kayaknya udah lama deh."

"Terus alasan dia gak terima lo apa?"

"Mau jadi temen aja. Gak mau lebih. Padahal gue kan, gak bisa buat jadi temen doang. Gue pasti selalu mau lebih dari itu!" ekspresi sedihnya kentara, buat Bangchan tepuk pundaknya lembut buat sekedar menenangkan.

"Tapi ya Bang, pas pertama kali gue bilang suka, kenapa dia nangis begitu? Gue pikir karena terlalu romantis sih, jadi dia nangis. Menurut lo kenapa?"

Bangchan berdecak. Terlalu percaya diri. Bagus sih, tapi dia gak suka. "Kelilipan sih kayaknya, atau gak nyangka aja kali sama lo."

"Gitu ya?" Hyunjin menunduk begitu mendengar opini yang Bangchan berikan. Dia pikir karena benar-benar dia terlalu romantis atau apalah. Dia jadi makin pundung.

"Tapi—" Bangchan melanjutkan, buat Hyunjin kembali tatap teman seper-gengnya itu penuh tanda tanya.

"Tapi apa?" desaknya.

Bangchan malah tersenyum dan merangkul Hyunjin di pundak. Lalu segera mengatakan kalimat lanjutannya tepat di samping telinga.

"Kayaknya dia suka sama lo."

"Apa?! Tapi kan dia—"

"Karena itu, lo harus tahu alasan dia sebenarnya. Sebelum lo— bener-bener nyerah sama cinta lo."

Hyunjin memikirkan kembali kata-kata Bangchan, apa benar dia masih punya harapan?

Bahwa kamu memiliki perasaan yang sama dengannya?

"Oh iya, mau minum apa? Mumpung gue baik." tapi Hyunjin buat dia heran, karena saat Bangchan bangkit Hyunjin juga ikut berdiri.

"Gak perlu Bang, gue mau mastiin sesuatu aja. Hehe, dah! Makasih sarannya!"

Bangchan mendengus, senyum kecilnya ia tunjukkan. Pandang Hyunjin yang mulai keluar rumahnya berlari dengan tergesa dan akhirnya pergi dengan motor vespanya.

Dia menggeleng pelan. "Berjuang aja ya Jin. Gue dukung lo." monolognya, kemudian mematikan televisi dan beranjak ke kamarnya.

Dia mau tunggu kabar baik dari temannya itu. Dan semoga gak lama lagi dia akan tahu.

 Dan semoga gak lama lagi dia akan tahu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Monday, 16 december 2019

+ Hyunjin pantang menyerah, yes.
+ Bangchan is everything, yes.

Hello, Stay!

Thank you for always give me love, keep the support for me and Stray kids.
Thanks again for all your votment. I really appreciate it.

M.n

Publish: Friday, 26 june 2020

Love Me | H. HyunjinOn viuen les histories. Descobreix ara