Di koridor sekolah, dengan tampang yang sok cool, berkarismatik, kalo senyum buat klepek-klek cewek, dengan gayanya dia melangkah santai tanpa memperdulikan sapaan, teriakan bahkan, teman-temannya pun diabaikan. Dia memang begitu, seorang yang biasah disebut dengan Prince Ice itu, dengan langkah yang dipercepat agar teman-temannya ketinggalan jauh dan dia bisa ngobrol dengan seorang perempuan yang tak ada bedanya dengan dirinya. Bahkan, sering di katakan kalo mereka itu cocok. Tapi, kembali lagi ke takdir. Kalo mereka cocok, gimana pun keadaanya mereka akan selalu dipertemukan akan selalu menjadi Kita.
"Na, gue mau ngomong sama lo," ujarnya setelah disampingnya.
Dengan anggun, Viana yang sering dipanggil Queen pun menjawab, " Ya. Jam 3 sore di taman."
Setelah mengucapkan itu, Queen pun langsung meninggalkan Alfi, tanpa melihat ekspresi bahagianya dia bisa jalan dengan Queen.
Pulang sekolah, dengan perasaan bahagia. Alfi melangkah ke kelas Queen. Dengan senyum yang merekah indah seperti bunga yang bikin semua orang di koridor terpana. Tapi itu bukan senyum buat mereka tapi buat Queen. Sampai di depan kelasnya. Dengan gaya cool dia berdiri dengan gayanya yang bikin anak orang menjerit.
Tak lama, Queen pun keluar dengan di iringi goda'an dari sahabatnya.
"Eciee, ternyata di tungguin sama pangerannya toh," ledek Lala dengan mata yang dikedipin satu.
"Ehem, ceritanya mau ngedate ya," tambah Putri.
"Eciee, cepet-cepet taken ya Queen, kita semua menunggu PJ nya," harap Della. Kasian karena Queen belum juga taken setelah lamanya menjomblo.
"Udah-udah. Kita tinggalin mereka berdua," tukas Vivi.
Setelah sahabat Queen pergi, dengan reflek Alfi megang tangan Queen buat di gandeng. Untung aja, koridor sekolah sepi. Kebiasaan Queen kalo keluar pasti waktu semua anak sudah pulang.
"Kita mau kemana?"tanya Queen setelah melihat para temannya sudah pergi menjauh meninggalkan dirinya bersama Alfi.
"Kemana aja, Asal ada kamu," goda Alfi namun juga ia memerah malu. Memang aneh. Dirinya yang mencoba menggoda namun juga dirinya memerah malu.
"Bangsul Lo. Gue kira Lo itu; cool, cuek, males berhubungan dengan cewek. Tapi, ini_ udahlah." urai Queen dengan melangkah duluan. Otomatis tangan yang di gandeng Alfi lepas dan Alfi pun mengejar Queen.
"Silahkan Tuan Putri," Dengan gaya membungkuk Alfi membukan pintu mobil.
"Makasih pengawal." lontar Queen tak lupa juga untuk masuk ke mobil.
"Gue punya kejutan buat lo,"ujar Alfi saat sudah duduk di dalam mobil, Queen pun menjawab dengan deheman.
Mobil Alfi melaju dengan kecepatan sedang, sampai di lokasi, kira-kira 2 jam. Alfi memberhentikan laju mobilnya. Ternyata dia membawa Queen ke danau yang sangat indah. Alfi pun melihat ke samping dan ternyata Queen tengah terlelap.
"Queen, bangun," ujarnya dengan mengusap kepala Queen.
Merasa ada yang mengusap, Queen pun mengeluh. "Eughh, ehh. Kita dimana?"tanya Queen.
"Kita di danau, kau suka?" jawaban Alfi membuat Queen menatap sekitar dan benar jika mereka ada di danau.
Queen pun membuka pintu mobil, ia melangkah kedepan dan melihat sekeliling yang indahnya tidak bisa diucapkan. "Ini_"
"Hms, hadiah dari gue. Untuk orang yang gue sayang." terang Alfi.
Tanpa sadar pipi Queen merona yang bikin Alfi senyum.
"Cantik," pujinya pelan.
"Hah? Kamu bilang apa?" tanya Queen.
"Ecie, udah bilang kamu aja." ujarnya dengan gaya menggoda.
"Ihhhh, jangan gitu. Gue malu." ungkap Queen dengan menutup pipinya yang terasa panas dan berlari untuk melihat indahnya danau itu.
Karna capek, Queen pun, duduk di rumput. Kelihatan kalo rumput itu buatan dan indahnya.
"Nih minum," ujar Alfi yang bikin Queen kaget.
"Dapet dari mana?" tanya Queen.
"Tuh." lanjutnya dengan nunjuk rumah pohon.
" Wow. Itu indah. Gue mau kesana ya," ujar Queen.
Dengan sigap, Alfi langsung narik lembut tangan Queen dan langsung menuju rumah pohon.
"Sejak kapan Lo punya rumah pohon?" tanyanya kepo.
"Sejak dulu. Gue minta dibuatin danau dan rumah pohon. Lo juga satu-satunya orang yang tau danau dan rumah pohon ini kecuali keluarga gue," jawab Alfi.
"Bearti_"
Seakan tau apa yang mau di ucapkan Queen, Alfi langsung menjawab." Lo itu menarik, lo itu tidak mempan dengan kegantengan gue. Dan itu yang membuat gue suka sama lo."
Jawaban itu yang buat Queen kaget. Dengan santainya dia menjawab begitu. '' Tapi, gue tau maksud lo, Al!" batin Queen.
"Lo mau 'kan, jadi pacar gue?" lanjutnya dengan memegang tangan Queen.
"Hah? Pacar? Dia pikir dengan semudah itu dirinya bakal terima dia? Apalagi dia tiba-tiba nembak. Ok kita lihat siapa yang bener-bener jatuh cinta. Gue apa Lo!?" batin gue.
"Tapi_"
"Gue nggak nerima penolakan Queen, lo harus jadi pacar gue." paksanya dengan egois.
"Bajingan, dia itu egois. Makanya gue cuman mengagumi tanpa mencintai." batin Queen. See? Sudah terlihat bukan jika Alfi pemaksa. Dirinya pun butuh keputusan bukan sepihak!
"Terserah!" jawab Queen.
"Ok sayang, kita pulang atau mau makan dulu?" tanyanya.
"Pulang aja," Dengan senyuman palsu.
Tidak susah untuk mengetahui apa maksud dari pendekatan ini, namun juga akankah seorang Queen tetap luluh karena seorang lelaki yang Queen tahu juga ada maksud? Entahlah.
#Sabtu,23januari2021
YOU ARE READING
If Choose
ActionAkulah Queen nya. 👇 Yang kaga suka jangan mendekat untuk bersampah di layak gue. DILARANG! Yang suka, semoga gak bosen ok. Thanks. Slow gaes.. squel di gabung ntarr makanya gue fokus yang ini doang and judul gue ganti yang dulu •Queen Devill• lalu...
